ChurchMentoring dan Pemuridan

Sikap Dari Hamba-Hamba Yang Sejati

Seri Tujuan Hidup Bagian 33 – Anda melayani Tuhan dengan melayani sesama

Dunia mendefinisikan kebesaran dalam istilah-istilah kuasa, harta milik, kebanggaan, dan posisi. Dalam budaya swalayan Anda dengan mentalitas aku-dulu, bertindak seperti seorang hamba bukanlah sebuah konsep yang populer. Namun Yesus mengukur kebesaran dalam istilah-istilah pelayanan, bukan status. Tuhan menentukan kebesaran Anda dengan berapa banyak orang yang Anda layani, bukan berapa banyak orang melayani Anda.

Ribuan buku telah ditulis tentang kepemimpinan, tetapi sedikit tentang pelayanan. Semua orang ingin memimpin, tidak ada yang mau menjadi seorang pelayan. Namun, menjadi seperti Yesus adalah menjadi seorang pelayan. Ia menyebut diri-Nya begitu. Penting untuk mengetahui shape Anda dalam melayani Tuhan, tetapi memiliki hati seorang hamba jauh lebih penting. Ingatlah, Tuhan membentuk Anda bagi pelayanan, bukan bagi pementingan diri sendiri

Mari kita ulangi tentang SHAPE. SHAPE adalah kombinasi khusus dari kemampuan-kemampuan yang Anda miliki, meliputi :

  • Spiritual gifts (karunia rohani)
  • Heart (hati)
  • Abilities (kemampuan)
  • Personality (kepribadian)
  • Experience (pengalaman)

Tuhan sering menguji hati Anda dengan meminta Anda melayani dalam cara yang bukan bentuk Anda. Pelayanan utama Anda sebaiknya di bidang yang sesuai shape Anda, tetapi pelayanan sekunder Anda ada di mana saja Anda dibutuhkan saat itu. Shape Anda mengungkap pelayanan Anda, tetapi hati hamba Anda akan mengungkap kedewasaan Anda. Siapa pun bisa menjadi seorang pelayan. Yang dibutuhkan hanya karakter.

Pelayan-pelayan sejati menyediakan diri mereka untuk melayani. Pelayan-pelayan sejati melakukan apa yang perlu, bahkan ketika itu tidak nyaman. Menjadi seorang pelayan berarti meninggalkan hak untuk mengendalikan jadwal Anda dan membiarkan Tuhan menginterupsinya kapan saja Ia perlu.

Pelayan-pelayan sejati memperhatikan kebutuhan. Pelayan-pelayan selalu mencari cara untuk menolong sesama. Ketika mereka melihat suatu kebutuhan, mereka menghentikan waktu untuk memenuhinya, seperti yang diperintahkan Alkitab kepada Anda : “..selama masih ada kesempatan bagi kamu, marilah kita berbuat baik kepada semua orang, tetapi terutama kepada kawan-kawan kita seiman. Kesempatan-kesempatan besar untuk melayani tidak pernah tinggal lama. “Janganlah engkau berkata kepada sesamamu: ‘Pergilah dan kembalilah, besok akan kuberi, sedangkan yang diminta ada padamu.”

Pelayan-pelayan sejati melakukan yang terbaik dengan apa yang mereka miliki. Pelayan-pelayan tidak berdalih, menunda-nunda, atau menunggu waktu yang lebih baik. Alkitab berkata, “Siapa senantiasa memperhatikan angin tidak akan menabur dan siapa senantiasa melihat awan tidak akan menuai. Tuhan mengharapkan Anda melakukan apa yang Anda bisa, dengan apa yang Anda miliki, di mana pun Anda berada. Pelayanan yang kurang sempurna selalu lebih baik daripada niat yang terbaik.

Pelayan-pelayan sejati melakukan setiap tugas dengan dedikasi yang sama. Apapun yang mereka lakukan, pelayan-pelayan “melakukannya dengan segenap hati mereka.” Ukuran tugas tidaklah relevan. Kesempatan-kesempatan besar sering menyamar sebagai tugas-tugas kecil. Sebelum mencoba yang luar biasa, cobalah melayani dalam cara-cara yang biasa.

Pelayan-pelayan sejati setia kepada pelayanan mereka. Pelayan-pelayan menyelesaikan tugas-tugas mereka, memenuhi tanggung jawab mereka, memenuhi janji-janji mereka, dan menyelesaikan komitmen-komitmen mereka. Pelayan-pelayan yang setia tidak pernah pensiun. Anda bisa pensiun dari pekerjaan, tetapi Anda tidak akan pernah pensiun dari melayani Tuhan.

Pelayan-pelayan sejati menjaga kerendahhatian. Pelayan-pelayan tidak mempromosikan atau menarik perhatian kepada diri mereka. Pelayan-pelayan sejati tidak melayani untuk persetujuan atau pujian orang lain. Mereka hidup bagi seorang penonton. Seperti Paulus katakan, “Sekiranya aku masih mau mencoba berkenan kepada manusia, maka aku bukanlah hamba Kristus.” Bahkan pelayanan terkecil pun diperhatikan oleh Tuhan dan akan diberi upah. Ingatlah perkataan Yesus: “Dan barang siapa memberi air sejuk secangkir saja pun kepada salah seorang yang kecil ini, karena ia murid-Ku, Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ia tidak akan kehilangan upahnya dari padanya.”

Pokok Renungan : Aku melayani Tuhan dengan melayani sesama.

Ayat hafalan : Matius 10:42Dan barangsiapa memberi air sejuk secangkir saja pun kepada salah seorang yang kecil ini, karena ia murid-Ku, Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ia tidak akan kehilangan upahnya dari padanya.”

Pertanyaan renungan : Manakah dari keenam karakteristik pelayan sejati yang paling menantang bagiku?

Sumber : FA Campaign – Resume The Purpose Driven Life

Artikel Tujuan Hidup Lainnya :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *