Ciri-Ciri Seorang Pembunuh Raksasa
Equip Seminar Buku 4 Bab 6
Cara Menangani Tantangan-Tantangan Terbesar dalam Kepemimpinan Anda
“Tetapi Daud berkata kepada orang Filistin itu: ‘Engkau mendatangi aku dengan pedang dan tombak dan lembing. tetapi aku mendatangi engkau dengan nama Tuhan semesta alam. Hari ini juga Tuhan akan menyerahkan engkau ke dalam tanganku. supaya seluruh bumi tahu, bahwa Israel mempunyai Allah…’” (1 Samuel 17:45-46)
Kebenaran-Kebenaran Raksasa dan Raksasa-Raksasa Dalam Kehidupan
1. Setiap “raksasa” memperkenalkan saya pada diri saya sendiri.
Suatu krisis sebenarnya tidak membentuk kita, hanya menyingkapkan apa yang sejati tentang diri kita. Keadaan-keadaan yang negatif dan tantangan-tantangan hanya menyingkapkan apa yang ada di dalam diri para pemimpin.
2. Orang-orang yang meraih “posisi raksasa” telah mengalahkan raksasa-raksasa.
Tidak ada tim atau pribadi yang telah meraih kebesaran tanpa menghadapi suatu penghalang raksasa. Dalam sebuah penelitian pada tahun 1962 yang berjudul “Tempat Lahirnya Kemasyhuran,” para peneliti menemukan benang merah yang melintasi kehidupan orang-orang luar biasa yang mereka selidiki itu. Hampir semua mereka harus mengalahkan rintangan-rintangan yang sangat sulit lebih dulu sebelum mereka akhirnya menjadi orang-orang yang hebat seperti itu.
3. Para raksasa sering menjadi alat-alat yang Allah pakai membentuk kita demi menghasilkan peluang-peluang yang lebih besar.
Sekali peristiwa ketika si Daud muda telah mengalahkan Goliat dengan telak, banyak orang dapat melihat bahwa ia sedang dipersiapkan untuk kepemimpinan nasional.
Daftarkan beberapa “raksasa” dalam hidup anda. Sebutkan… ………… ……….. ……….. ……….. ……….. ………… ………….. ………….. ………….. ………….. ……………..
Sepuluh Ciri Dari Seorang Pembunuh Raksasa (1 Samuel 17)
1. Para pembunuh raksasa tidak mulai dari pembunuh raksasa (ayat 14-24).
Ketika pecah perang antara bangsa Filistin dan Israel, Daud masih sangat muda. Ia adalah seorang pemain musik dan seorang gembala domba. Sementara saudara-saudara lelakinya bertugas sebagai tentara, Daud menjadi anak suruhan bapaknya untuk membawa makanan dan memastikan keselamatan kakak-kakaknya. Ia menemukan pasukan-pasukan yang mengenakan pakaian perang namun tidak pernah bertanding melawan musuh. Goliat tidak pernah pergi meninggalkan mereka; selama empat puluh hari, Goliat terus-menerus datang sambil meneriakkan kata-kata tantangan yang sama kepada pasukan Israel.
Pengamatan terhadap Daud dan para tentara itu:
– Daud setia dalam setiap tugasnya, sekecil apapun.
– Para tentara itu tidak setia dalam tugasnya yang besar.
2. Para pembunuh raksasa melihat hadiah yang ditawarkan ketika mereka telah mengalahkan si raksasa itu (ayat 25-27)
Sebagian besar orang melihat rintangan-rintangan, hanya sebagian kecil yang melihat sasaran-sasaran. Yang memisahkan antara pemimpin-pemimpin yang berbuah lebat dengan yang tak berbuah adalah ini: Para pemimpin yang berbuah lebat melihat dampak dan pahala atas pengambilan suatu resiko – dan mereka mengambil resiko itu. Bagi yang lain, nampaknya resiko itu terlalu tinggi. Pada hari dimana Daud menghadapı Goliat, sebenarnya setiap orang Israel punya peluang yang sama juga:
– Pasukan Israel melihat Goliat.
– Daud melihat Allah.
– Pasukan Israel melihat masalah.
– Daud melihat potensi yang ada dalam masalah itu.
Kita tidak dapat menilai suatu keadaan dari apa yang nampak. Yang kelihatan adalah kenyataan, namun itu bukanlah kenyataan justru yang tertinggi. Di balik apa yang kita lihat dengan mata, terdapatlah pribadi Allah yang penuh dengan kuasa dan kasih; dan kita harus mengingatkan diri kita terus-menerus akan kenyatan ini.
3. Para pembunuh raksasa tidak mendengarkan kritikan-kritikan yang meragukan (ayat 28-33, 41-44).
Anda dapat dengan mudah menentukan kalīber seseorang dengan melihat jumlah penentang yang dapat membuatnya berputus-asa. Seperti Daud, kita harus melakukan tiga hal untuk menangani kritikan-krinkan:
– Kita harus melewatkan “Eliab-Eliab” kita. (Mereka menakut-nakuti kita secara emosi)
– Kita harus melewatkan “Saul-Saul” kita. (Mereka menakut-nakuti kita dengan kedudukan mereka).
– Kita harus melewatkan “Goliat-Goliat kita”. (Mereka menakut-nakuti kita dengan kemampuan mereka).
Kritikan-kritikan terhadap Daud berbunyi seperti ini “Kamu bukan anggota disini.” “Kamu terlalu muda.” “Kamu belum berpengalaman.” Itu merupakan saat yang sulit karena kritikan-kritikan tersebut dilontarkan terus menerus. Kritikan-kritikan itu berasal dari para pemimpin yang terhormat dalam hidupnya; mereka mempertanyakan motivasi dan kemampuannya. Ingat: Setiap orang yang tidak pemah membunuh seorang raksasa akan memberitahu anda bahwa segalanya adalah mustahil.
4. Para pembunuh raksasa tidak merasa kewalahan dengan tantangan (ayat 32).
Pasukan Israel gemetar dalam ketakutan. Mereka punya alasan-alasan yang sah atas kecemasan mereka. Goliat adalah musuh yang paling galak dan dahsyat yang mereka pernah saksikan. Tetapi Daud ingin tahu siapa yang sedang menantang tentara Allah yang hidup. Para pasukan Israel melihat Goliat terlalu besar untuk dipukul. Daud melihat Goliat terlalu besar untuk meleset dari bidikannya. Mungkin kita juga bisa merasa kewalahan bila kita berada dalam situasi Daud saat itu:
- Raksasa-raksasa kita punya nama yang terkenal.
- Raksasa-raksasa kita terus-menerus menyerang kita.
- Raksasa-raksasa kita terus-menerus mengalahkan kita secara psikologis.
- Orang-orang lain yang ada di pihak kita merasa ketakutan.
- Kita maju bersama-sama namun tidak pernah dapat menangani si raksasa itu.
- Pemimpin kita ketakutan juga terhadap si raksasa itu.
Mengapa Daud tidak merasa kewalahan?
– Dorongan hasratnya adalah supaya Allah ditinggikan.
– Kerinduannya adalah untuk mendapatkan hadiah.
– Keyakinannya adalah bahwa Alla akan menjadi kekuatannya.
5. Para pembunuh raksasa membangun segala sesuatu dimasa lalu (ayat 34-37)
Keyakinan Daud didasarkan pada perlindungan Allah dalam pertarungannya yang sukses melawan seekor singa dan seekor beruang. la mengingatkan dirinya sendiri dan orang-orang lain di sekelilingnya mengenai kesetiaan Allah. Tuliskan suatu keberhasilan dalam hidup anda yang pernah memberi anda suatu perasaan bangga.
Nampaknya hal ini melibatkan suatu tantangan juga. Anda mungkin merasa sedikit ragu-ragu, namun pada akhirnya anda akan menggantinya dengan komitmen total anda. Setelah tantangan itu lewat, kita sering melupakan keragu-raguan awal yang kita pernah rasakan; namun ketika kita mau mengingatkan diri kita sendiri akan kesetiaan Allah maka kita dapat mengalahkan segala keragu-raguan kita di masa yang akan datang.
6. Para pembunuh raksasa meyakinkan orang-orang lain bahwa mereka juga akan sukses (ayat 37).
Apa yang anda percayai punya arti yang lebih daripada apapun yang lain dalam keadaan-keadaan yang sulit; lebih dari apa yang anda capai, lebih dari tempat dimana anda hidup, lebih dari kedudukan anda dalam masyarakat, dan lebih dari apa yang setiap orang lain mungkin bisa pikirkan mengenai anda. Yesus berkata, “Terjadilah padamu sesuai dengan imanmu.” (Matius 9:29)
Percaya diri menyebabkan orang-orang lain mempercayai anda. Percaya pada Allah menyebabkan orang-orang lain juga mempercayai Allah. Itulah sebabnya akhirnya Saul berkata kepada Daud, “Pergilah dan kiranya Tuhan menyertai engkau”.
7. Para pembunuh raksasa tidak mencoba untuk menjadi orang lain (ayat 38-40).
Raja Saul memberi Daud pedang dan senjata-senjatanya. Daud mencobanya karena mau menghormati Saul, tetapi disadari juga bahwa senjata-senjata itu tidak cocok dengan dirinya. Anda akan sering mengalami pengalaman yang serupa dengan situasi Daud ini:
- Di tengah-tengah krisis, orang akan mencoba untuk menjadikan anda seperti mereka.
- Anda tidak akan pernah mengalahkan raksasa-raksasa dalam hidup anda dengan memakai senjata-senjata kedagingan.
- Allah hanya mengharapkan kita untuk menggunakan apa yang dengannya kita pasti akan dapat mengalahkan raksasa-raksasa kita.
8. Para pembunuh raksasa menghadapi tantangan dengan tujuan yang lebih tinggi (ayat 45-47).
Daud melihat tantangan ini seperti lebih dari sekedar suatu perang melawan seorang yang tingginya sekitar 2,7 meter. la menghadapinya dengan suatu tujuan yang lebih tinggi. Daud lari ke gelanggang peperangan dengan harapan agar dunia mengenal Tuhan semesta alam. Ia melihat seorang musuh yang tidak punya ikatan perjanjian dengan Allah yang hidup yang mau melawan seseorang yang punya suatu ikatan perjanjian dan sedang mewakili Dia. Itu merupakan suatu pernyataan tentang perkara-perkara yang akan datang karena kuasa Allah yang maha besar.
“Ujian sejati bagi seseorang tidak terjadi ketika ia sedang memainkan peran yang ia inginkan bagi dirinya sendiri, tetapi ketika ia memainkan peran yang ditakdirkan untuknya.” (Bob Buford)
Kekuatan Dari Suatu Tujuan Yang Lebih Tinggi…
- Nuh dapat menang atas ejekan orang-orang sezamannya karena ia punya suatu tujuan.
- Abraham dapat meninggalkan tanah air asalnya untuk pergi ke suatu negeri yang baru karena ia punya suatu tujuan.
- Yusuf memiliki kekuatan untuk bertahan dalam sebuah penjara yang gelap karena ia punya sebuah mimpi.
- Daniel dapat tidur dalam sebuah kandang singa karena ia berpegang teguh pada suatu tujuan yang lebih tinggi.
- Tiga pemuda Ibrani itu berani masuk ke dalam scbuah dapur api karena mereka punya suatu tujuan.
- Yohanes Pembaptis mau berkurang-kurang dalam popularitasnya karena ia punya suatu tujuan.
- Stefanus berkotbah dan mati untuk Injil yang tidak populer karena ia punya suatu tujuan.
- Paulus bertahan dalam penyiksaan, fitnahan dan karam kapal karena ia punya suatu tujuan.
- Yesus, sang teladan kita, bertahan di atas kayu salib… karena tujuan-Nya yang lebih tinggi: Untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang!
9. Para pembunuh raksasa bergairah untuk menang (ayat 48).
Langkah pertama untuk memecahkan masalah apapun adalah dengan cara memulainya. Para pemenang terinspirasi oleh suatu tantangan dan didorong dengan hasrat yang besar untuk keluar dalam kemenangan. Daud tidak berjalan menuju ke arah Goliat… tetapi berlari! Anda dapat mengukur seseorang dengan melihat ukuran masalah yang ia rela untuk hadapi.
10. Para pembunuh raksasa mengangkat mereka yang ada di sekelilingnya ke suatu taraf yang lebih tinggi (ayat 49-52).
Tanda pertama dari suatu krisis adalah apabila anda punya suatu masalah utama dan tak seorangpun mencoba untuk menolong anda memecahkannya. Ketika Daud telah memecahkan masalah tentang Goliat, maka pasukan tentara Israel berlari-lari mengejar sisa tentara Filistin yang masih ada. Mereka memenangkan peperangan hari itu – tetapi hanya mampu untuk menang karena Daud telah meratakan jalan bagi mereka.
Penilaian : “Raksasa-raksasa” apa yang sedang anda hadapi hari ini?
Penerapan : Apa yang akan menjadi langkah-langkah awal anda untuk mengalahkan raksasa-raksasa itu?
Sumber : Equip Seminar Buku 4 Bab 6 – materi digital disusun Nathanael Ricardo untuk www.transformasi.com.
Equip Seminar adalah pelatihan kepemimpinan yang merupakan bagian dari proyek global Millions Leaders Mandate – Mandat Sejuta Pemimpin dengan tujuan menyiapkan sejuta pemimpin yang mempengaruhi dunia dengan kabar baik. Diinisiasi oleh penulis buku dan hamba Tuhan John C. Maxwell, materi dalam program ini banyak belajar tentang kepemimpinan dari pemimpin utama sekaligus model pelayanan kehambaan tak terbantahkan, Tuhan itu sendiri.
Penyusun memiliki dua sertifikasi untuk pelatihan ini sejak tahun 2006 dan memperoleh ijin untuk membagikan materi ini bagi semua orang yang ingin diperlengkapi untuk menjadi pemimpin yang lebih baik. Anda bisa menjadikan materi ini sebagai bahan mentoring di perusahaan, pemuridan di organisasi kerohanian atau sekedar bacaan bagi anda. Silakan menggunakan materi ini dengan syarat mencantumkan sumber materi.
Untuk mendapatkan hasil terbaik dari pelatihan ini disarankan untuk mempelajari materinya secara lengkap dan runtun. Buatlah pelatihan yang terencana dan terjadwal, lakukan dalam grup atau berkelompok serta ciptakan ruang interaktif untuk memperoleh hasil yang maksimal. Selamat menjalani proses untuk kepemimpinan yang diberkati Tuhan.
Baca EQUIP Leadership Seminar :
Buku 1 Bab 1 – Panggilan Allah Bagi Kita Untuk Memimpin
Buku 1 Bab 2 – Hati Seorang Pemimpin
Buku 1 Bab 3 – Saya Mempunyai Impian
Buku 1 Bab 4 – Hal-Hal Yang Utama Dalam Pengambilan Keputusan
Buku 1 Bab 5 – Mengusahakan Keahlian Orang Dalam Kepemimpinan Anda
Buku 1 Bab 6 – Pemimpin Membuat Rencana Strategi
EQUIP Leadership Seminar Buku 2 :
Buku 2 Bab 1 – Ujian Kepemimpinan
Buku 2 Bab 2 – Keamanan Atau Sabotase
Buku 2 Bab 3 – Mendelegasikan Tugas dan Mengembangkan Orang
Buku 2 Bab 4 – Tim Kerja Membuat Impian Nyata
Buku 2 Bab 5 – Investasi Terbijaksana Yang Akan Pernah Anda Buat
Buku 2 Bab 6 – Mengukur Pertumbuhan Kepemimpinan Anda
EQUIP Leadership Seminar Buku 3 :
Buku 3 Bab 1 – Kepemimpinan Berawal Dengan Sebuah Sikap
Buku 3 Bab 2 – Lingkaran Dalam Dari Sang Pemimpin
Buku 3 Bab 3 – Kristus, Sang Komunikator Yang Hebat
Buku 3 Bab 4 – Memimpin Di Saat-Saat Yang Sulit
Buku 3 Bab 5 – Lima Tahap Kepemimpinan
Buku 3 Bab 6 – Seni Tentang Baskom dan Lap Pembasuhan
EQUIP Leadership Seminar Buku 4 :
Buku 4 Bab 1 – Macam Kehidupan Yang Dimaksudkan Bagi Anda
Buku 4 Bab 2 – Bagaimana Para Pemimpin Berdoa
Buku 4 Bab 3 – Menemukan Karunia-Karunia Rohani Anda
Buku 4 Bab 3b – Alat Penemu Karunia-Karunia Rohani
Buku 4 Bab 4 – Saya Suka Gaya Anda!
Buku 4 Bab 5 – Cara Mengembangkan Seorang Pemimpin
Buku 4 Bab 6 – Ciri-Ciri Seorang Pembunuh Raksasa
Baca Artikel Utama Tentang Pemimpin dan Kepemimpinan :