Kelahiran Kedatangan Yesus KristusSpecial ContentYesus Kristus Tuhan

Palungan Bagi Yesus Kristus

Yesus, Sang Juruselamat dunia, dilahirkan di Bethlehem di sebuah palungan. Apa yang Anda bayangkan tentang sebuah palungan? Mungkin Anda membayangkan suatu bentuk benda berupa keranjang yang dihiasi dengan rumput dan berbagaí hiasan yang menarik lainnya. Anda akan merasa heran saat mengetahui bahwa gambar palungan yang sebenarnya adalah seperti di bawah ini.

Palungan adalah tempat makanan hewan. Palungan dalam bahasa Yunani”phatne”‘mempunyai arti “kandang’. Kata palungan ini menjadi sangat terkenal karena Lukas mengatakan bahwa Yesus lahir di palungan (Lukas 2:7). Lukas sendiri menyatakan palungan sebagai tempat lahir Tuhan Yesus.

Gambar ini adalahı hasil penggalian arkeologi
dan diyakini bentuk palungan inilah
yang dipakai pada jaman Yesus.

Justin Martyr menulis pada tahun 100 M bahwa palungan itu ada dalam gua di samping sebuah penginapan. Gua besar atau lobang besar ini, biasanya digunakan sebagai tempat peneduhan bagi ternak yang dibawa tamu-tamu penginapan. Karena Justin tinggal sekitar 40 mil jauhnya darí Bethlehem, perkataannya sangat mungkin benar. Biasanya palungan dibangun di sekitar tembok yang mengelilingi halaman penginapan dengan suatu ruang tamu dan balkon di atasnya.

Ada 3 pelajaran penting yang dapat kita pelajari dari kelahiran Tuhan Yesus di palungan ini.

Pertama, kesederhanaan atau kesahajaan. Sang Raja yang begitu kaya telah datang dalam keadaan yang sungguh sederhana. Bukan di gubuk, di rumah gedongan, di istana, atau di rumah sakit yang mahal, hanya di sebuah palungan!. Suatu kesederhanaan yang menyentuh hati. Ia tidak berontak, la tidak menjadi minder, bahkan Ia tetap bertumbuh menjadi kanak-kanak, dewasa, dan melayani BapaNya dengan urapan yang penuh.

Dari lahir, ketika dewasa bahkan hingga kematianNya,
Kristus adalah teladan kerendahatian terbaik

Kedua, kerendahan hati. Bila ada seorang raja mau menggunakan sebuah palungan yang adalah tempat makanan ternak menjadi tempat tidur pada waktu bayi. Dijamu di dalam sebuah goa yang biasanya digunakan oleh ternak peliharaan manusia, dengan bau dan kondisi yang tidak semestinya untuk manusia, ini hanya mungkin terlaksana karena rajanya memang sungguh-sungguh penuh dengan kerendahan hati. Hendaklah kita meneladani kerendahan hati Kristus ini di mana pun kita berada. Dia tidak menjadi pribadi mulia yang tampil dengan kemewahan yang megah, tetapi kerendahan hati yang menyentuh semua kalangan. Janganlah kita ingin menjadi golongan yang istimewa atau minta selalu dihormati, terutama di dalam pelayanan, karena orang yang terhormat di hadapan Bapa adalah orang yang melayani Dia dan sesama manusia dengan kerendahan hati yang tulus.

Ketiga, seringkali Tuhan Yesus tidak mendapatkan tempat yang layak di dalam kehidupan kita. Sama seperti Ia terlahir di tempat yang tidak layak untuk sang bayi yang baru saja lahir, kita juga tidak menyediakan ruang hati kita yang sepantasnya kita berikan kepada Dia. Kita membiarkan hati kita penuh dengan hal-hal lain, bahkan najis sehingga Dia hanya menempati tempat yang paling jelek di dalam hidup kita. Ia tidak kita tempatkan dan kita hargai sebagai Sang Raja, tetapi “tuan” yang menyediakan semua keinginan kita dalam kelimpahan.

Palungan adalah tempat makanan ternak

Sudahkah kita memberikan tempat yang terbaik bagi Yesus, Sang Juruselamat, Sang Raja dan Tuan di dalam hati dan di dalam kehidupan kita? Atau kita sudah berlaku pura-pura tidak mengetahui bahwa Yesus sudah begitu lama berada di dalam hati, tetapi hati kita tetap kotor dan tidak bersedia dimurnikanNya?. Di Natal yang damai dan kudus ini, siapkan hati kita sebagai sebuah palungan yang nyaman bagi Tuhan yang telah lahir di hati kita. Immanuel.

Sumber : Ester Simamora – BeCool vol. 32

Artikel Tentang Kedatangan Yesus Kristus

Ramalan dan Nubuatan Alkitabiah Kedatangan Mesias :

Baca Juga Artikel Tentang Tradisi dan Perayaan Natal :