Patmos – Mengenal Pulau Tempat Rasul Yohanes Menerima Wahyu Akhir Zaman
Pulau Patmos terletak di lepas pantai barat Turki, kira-kira 80 km sebelah barat daya Efesus. Pulau kecil di Laut Aegea ini merupakan bagian dari Prefektur Dodecanese (gugusan pulau-pulau kecil) Yunani, dengan luas wilayahnya 34,6 km2 dan populasi 3.000 jiwa. Titik tertinggi dari pulau ini adalah Profitis Illias, dengan ketinggian 269 m di atas permukaan laut. Pulau Patmos merupakan pulau vulkanik yang menyajikan pemandangan indah, sebagian besar berbatu dan banyak pohon-pohonan.

Masyarakat utama Pulau Patmos ada di Kora (ibukota) dan Skala. Pemukiman lainnya ada di Grikou dan Kampos. Gereja-gereja dan komunitas di Patmos berasal dari tradisi Ortodoks Timur. Pada tahun 1999, Kora yang merupakan pusat sejarah dan Biara St. Yohanes plus “Gua Wahyu” dinyatakan sebagai situs warisan dunia oleh UNESCO.
Pulau Pengasingan Bagi Para Pelanggar Hukum
Pulau ini sempat menjadi sebuah pelabuhan yang cukup ramai di tengah jalur pelayaran dari Roma ke Efesus. Juga merupakan tempat yang relatif padat penduduknya, bukti ini diperkuat dengan penggalian-penggalian arkeologi yang menunjukkan adanya bangunan-bangunan megah di sana. Selain itu, Patmos juga dikenal sebagai pulau tersuci dari Dewi Artemis. Menurut sebuah legenda dalam mitologi Yunani, nama asli pulau itu adalah “Letois”. Artemis percaya bahwa Pulau Patmos muncul dari intervensi kekuatan lain, di mana pulau itu muncul dari laut.

Tempat yang ramai ini mendadak sunyi saat pulau yang bersejarah ini jatuh ke tangan Romawi, tepatnya di bawah kepimpinan Kaisar Titus Flavius Domitianus. Kaisar Domitianus dikenal memerintah dengan tangan besi, karena hal ini akhinya para penduduknya meninggalkan pulau kecil tersebut. Di bawah kekuasaan Domitianus, Pulau Patmos dijadikan sebagai tempat pengasingan bagi para pelanggar hukum, para narapidana, termasuk Rasul Yohanes yang pada tahun 95 M, ditangkap dan dibuang ke Patmos karena mengabarkan Injil.
Domitianus mengharuskan setiap orang memanggil dirinya “Dominus et Deusa”, yang artinya Tuhan dan Allah. Sementara itu, Yohanes memberitakan Injil dan mengatakan bahwa hanya Yesuslah Tuhan dan Allah. Hal ini memicu Kaisar Domitianus mengeluarkan perintah supaya Rasul Yohanes dibuang ke dalam wajan/ penggorengan yang berisikan minyak mendidih. Akan tetapi, karena pertolongan Tuhan, Rasul Yohanes tidak mengalami luka apapun. Satu-satunya cara untuk menyingkirkan Rasul Yohanes adalah dengan mengasingkannya ke Pulau Patmos. Karena itu, dalam Wahyu 1:9, Rasul Yohanes menulis bahwa dia berada di Pulau Patmos karena firman Allah dan kesaksian tentang Yesus.
Tempat Rasul Yohanes Mendapat Wahyu llahi
Menurut tradisi yang diyakini, dalam pembuangan di Patmos, Rasul Yohanes melakukan kerja paksa di tempat penggalian marmer bersama-sama dengan para penjahat yang dibuang di pulau tersebut. Di pulau sunyi inilah, Yohanes menerima penglihatan yang ditulis di Kitab Wahyu. Rasul Yohanes menerima penglihatan-penglihatan dan pewahyuan tentang apa yang akan terjadi di akhir zaman di sebuah gua, “Cave of the Apocalypse” atau “Gua Wahyu” yang di atasnya sekarang terdapat Biara Santo Yohanes Sang Teolog.

Setelah Rasul Yohanes wafat, kira-kira tahun 100 M, beberapa basilika didirikan oleh orang Kristen di Pulau Patmos, diantaranya “Grand Royal Basilica” untuk menghormati Rasul Yohanes. Namun, sekitar abad ke 7 sampai dengan abad ke 9, pulau ini diserang oleh Kaum Kedar yang kemudian menghancurkan “Grand Basilica”. Pada abad ke- 11, Kaisar Bizantine, Alexios I Komnenos, memberi otoritas penuh kepada Reverend Father Christodoulos atas pulau Patmos, termasuk izin mendirikan biara-biara di pulau itu. Setelah dikuasai oleh kekaisaran Ottoman, Italia dan Jerman kemudian berkuasa atas pulau Patmos. Tahun 1945, pasukan Jeman meninggalkan pulau ini. Sejak saat itu, Pulau Patmos bersama seluruh kepulauan Dodecanese masuk ke dalam wilayah Yunani.
Kini Pulau Patmos menjadi tempat ziarah bagi orang Kristen dari seluruh dunia. Para peziarah dapat melihat gua tempat Yohanes menerima penglihatan dan sejumlah biara di pulau ini. Pulau Patmos yang kecil menjadi terkenal di seluruh belahan dunia, bukan karena sebagai tempat pengasingan dan pembuangan, tetapi karena menjadi tempat Allah menyampaikan wahyu llahiNya bagi umat manusia melalui Rasul Yohanes. Peristiwa-peristiwa akbar yang akan terjadi di akhir zaman menjelang kedatanganNya yang kedua kali telah Dia sampaikan di Patmos. “Siapa bertelinga hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat: Barangsiapa menang, dia akan Kuberi makan dari pohon kehidupan yang ada di Taman.”
Sumber : Moses Christianto – Ridmag vol. 06

Baca Artikel Situs Alkitab dan Lokasi Penting Lainnya:
- Tembok Ratapan – Situs Doa dan Kesatuan Nasional Bagi Kembalinya Bait Allah Ketiga
- Gunung Karmel – Kebun Anggurnya Allah
- Gunung Tabor – Gunung Transfigurasi
- Kapernaum – Kota Tuhan Menghibur
- Nazareth – Mengunjungi Kampung Halaman Kristus Yesus
- Patmos – Mengenal Pulau Tempat Rasul Yohanes Menerima Wahyu Akhir Zaman
- Filipi – Kota Pertama Yang Mendengar Injil
- Korintus – Kota Hitam Penguasa Dua Pelabuhan
- Tarsus – Kota Yang Merdeka
- Gerasa – Kota di Dekapolis Dengan Peradaban Tinggi
- Ziklag – Kota Filistin Yang Terabaikan
- Atena – Kota Para Pemuja Dewa
- Yerikho – Kota Tertua dan Terendah di Dunia
- Efesus – The Light of Asia Yang Menjadi Pusat Misi
- Gunung Nebo – Tempat Kematian dan Kesembuhan
- Yope – Kota Penginjilan Kontekstual
- Adulam – From Zero To Hero
- Laodikia – Kota yang Kaya Raya Tetapi Miskin
- Niniwe – Kota Kelam yang Selamat dari Petaka Melalui Pertobatan
- Qumran – Lokasi Penemuan Naskah Laut Mati
- Megido – Situs Perang Jaman Kuno dan Harmagedon Kelak
- Lembah Eskol – Lembah Keputusan dan Simbol Kelimpahan
- Gunung dan Padang Gurun Sinai – Tempat Ujian Bagi Bangsa Israel
- Taman Getsemani – Pergumulan Yesus Ketika Memilih Kehendak Allah
- Bukit Zion – Kota Allah yang Hidup
- Sungai Yordan – Saksi Bisu Peristiwa Besar dan Mujizat
- Danau Galilea – Padat Sejarah, Pengajaran, Mujizat dan Inspirasi
- Betlehem – Kota Perkenanan Tuhan
Baca Berita Utama Terkait :