ChurchMentoring dan Pemuridan

Memulihkan Persekutuan Yang Retak

Seri Tujuan Hidup Bagian 20 – Hubungan selalu layak untuk dipulihkan.

Karena hidup adalah tentang belajar bagaimana mengasihi, Tuhan mau Anda menghargai hubungan dan berusaha memeliharanya, bukannya mencampakkannya bilamana ada perselisihan, luka hati, atau sebuah konflik. Alkitab mengatakan kepada Anda bahwa Tuhan telah memberikan kepada Anda pelayanan pemulihan hubungan. Untuk alasan inilah sebagian besar Perjanjian Baru dikhususkan untuk mengajar Anda bagaimana bergaul dengan sesama Anda. Paulus menulis, “Jadi karena dalam Kristus ada nasihat, ada penghiburan kasih, ada persekutuan Roh, ada kasih mesra dan belas kasihan… hendaklah Anda sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan. Paulus mengajarkan bahwa kemampuan Anda bergaul dengan yang lain adalah tanda kedewasaan rohani.

Karena Kristus mau keluarga-Nya dikenal melalui kasih Anda kepada sesama, persekutuan yang rusak merupakan kesaksian yang memalukan kepada orang-orang yang tidak percaya. Inilah sebabnya Paulus begitu malu karena anggota-anggota gereja di Korintus terpecah dalam kelompok-kelompok yang bertikai dan bahkan saling mengajukan sesamanya ke pengadilan. Ia menulis, “Hal ini kukatakan untuk memalukan kamu. Tidak adakah seorang di antara kamu yang berhikmat, yang dapat mengurus perkara-perkara dari saudara-saudaranya?”. Ia terguncang karena tidak seorangpun dalam gereja yang cukup dewasa untuk menyelesaikan konflik secara damai. Dalam surat yang sama, ia berkata, “Tetapi aku menasihatkan kamu, saudara-saudara, demi nama Tuhan kita Yesus Kristus, supaya kamu seia sekata dan jangan ada perpecahan di antara kamu, tetapi sebaliknya supaya kamu erat bersatu dan sehati sepikir.”

Jika menginginkan berkat Tuhan atas hidup Anda dan mau dikenal sebagal anak Tuhan, Anda harus belajar menjadi seorang pendamai. Yesus berkata, “Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Tuhan. Perhatikanlah bahwa Yesus tidak berkata, “Berbahagialah orang yang cinta damai karena setiap orang mencintai damai. Ia juga tidak berkata, “Berbahagialah orang yang penuh damai,” yang tidak pernah terganggu apapun. Yesus berkata, “Berbahagialah orang yang membawa damai” – mereka yang secara aktif mencari jalan untuk menyelesaikan konflik. Pendamai jarang karena pendamaian adalah kerja keras.

Karena Anda dibentuk untuk menjadi bagian dari keluarga Allah dan tujuan kedua dari hidupmu di bumi adalah untuk belajar bagaimana mengasihi dan berhubungan dengan orang lain, pendamaian adalah salah satu keterampilan paling penting yang bisa Anda kembangkan.

Pendamaian bukanlah menghindari konflik. Yesus, sang Raja Damai, tidak pernah takut akan konflik. Pendamaian juga bukan penenangan. Yesus menolak mundur pada banyak permasalahan, tegak berdiri pada pendapat-Nya berhadapan dengan kejahatan.

Tujuh langkah Alkitabiah untuk memulihkan persekutuan.

Berbicaralah pada Tuhan sebelum berbicara kepada orang itu. Diskusikan masalahnya dengan Tuhan. Apabila berdoa tentang konfliknya terlebih dulu dan tidak menggosipkannya dengan seorang teman, seringkali akan dialami bahwa Tuhan mengubahkan hati Anda atau Ia mengubah hati orang itu tanpa bantuan Anda.

Kebanyakan konflik berakar pada kebutuhan-kebutuhan yang tidak terpenuhi. Tidak seorang pun dapat memenuhi semua kebutuhanmu kecuali Tuhan. Yakobus mencatat bahwa kebanyakan konflik Anda disebabkan oleh tidak berdoa: “Dari manakah datangnya

sengketa dan pertengkaran di antara Anda? Kamu mengingini sesuatu, tetapi kamu tidak memperolehnya, kamu tidak memperoleh apa-apa, karena kamu tidak berdoa.” Seringkali bukannya Anda datang pada Tuhan, melainkan pada orang lain untuk membuat Anda bahagia dan kemudian marah ketika mereka mengecewakan Anda. Tuhan berkata, “Mengapa kamu tidak datang kepada-Ku dulu?”

Selalu ambil inisiatif. Tidak masalah apakah Anda yang menyakiti atau yang disakiti. Tuhan mengharapkanmu mengambil langkah pertama. Jangan menunggu pihak lain. Ketika persekutuan tegang atau rusak, rencanakan sebuah pertemuan perdamaian secepatnya. Jangan menunda, membuat dalih-dalih, atau berjanji “Aku akan menyelesaikannya suatu hari nanti.” Jadwalkan sebuah pertemuan tatap muka secepatnya. Dalam konflik, waktu tidak menyembuhkan apa-apa; ia hanya menyebabkan luka membusuk. Bertindak cepat juga mengurangi kerusakan rohani. Alkitab berkata dosa, termasuk konflik yang tidak diselesaikan, menghalangi persekutuan Anda dengan Tuhan dan menyebabkan doa Anda tidak dijawab, di samping itu juga membuat Anda sengsara.

Bersimpatilah terhadap perasaan-perasaan mereka. Gunakan telingamu lebih dari mulutmu. Mulailah dengan simpati, bukan solusi. Jangan mencoba membuat orang melupakan perasaan mereka dulu. Dengarkan saja dan biarkan mereka mengeluarkan emosinya tanpa bersikap defensif. Kesabaran datang dari hikmat, hikmat datang dari mendengarkan sudut pandang orang lain. Adalah sebuah pengorbanan untuk dengan sabar menyerap kemarahan orang lain, khususnya jika itu tidak berdasar, tetapi ingatlah, inilah yang dilakukan Yesus bagi Anda. Ia bertahan terhadap kemarahan yang tidak berdasar dan jahat demi menyelamatkan Anda.

Akuilah bagian Anda dalam konflik itu. Mulailah dengan mengakui kesalahan atau dosa Anda. Yesus berkata itulah cara untuk melihat lebih jelas: “…keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu.” Karena Anda semua memiliki titik-titik kebutaan mungkin perlu meminta pihak ketiga menolong mengevaluasi tindakan-tindakan Anda sebelum bertemu dengan orang yang punya konflik dengan Anda, juga minta Tuhan menunjukkan seberapa besar dari masalah itu adalah kesalahan Anda. Terimalah tanggung jawab akan kesalahan-kesalahan Anda dan mintalah maaf.

Serang masalahnya, bukan orangnya. Sebuah jawaban yang lemah lembut selalu lebih baik dari sebuah jawaban yang kasar. Dalam memecahkan konflik, bagaimana Anda mengatakannya sama pentingnya dengan apa yang Anda katakan. Jika Anda mengatakannya secara menyinggung, ia akan diterima secara defensif.

Bekerjasamalah sebanyak mungkin. Perdamaian selalu ada harganya. Kadangkala ia seharga keangkuhan Anda dan kadang kala ia seharga keegoisan Anda. Demi persekutuan, lakukan yang terbaik untuk berkompromi, menyesuaikan diri dengan orang lain, dan mementingkan apa yang mereka butuhkan.

Tekankan rekonsiliasi, bukan resolusi. Adalah tidak realistis untuk berharap setiap orang setuju pada segala hal. Rekonsiliasi berfokus pada hubungan, sedangkan resolusi berfokus pada masalahnya. Ketika Anda berfokus pada rekonsiliasi, masalah kehilangan maknanya dan sering menjadi tidak relevan. Anda dapat membangun kembali sebuah hubungan bahkan ketika Anda tidak bisa menyelesaikan perbedaan-perbedaan Anda. Tuhan mengharapkan persatuan, bukan keseragaman, dan Anda dapat berjalan  bergandengan tanpa harus melihat mata ke mata pada setiap hal.

Siapa yang perlu Anda hubungi sebagai hasil renungan pada hari ini? Dengan  siapa Anda perlu memulihkan persekutuan ? Jangan tunda lagi sedetik pun. Berhentilah sekarang dan bicaralah kepada Tuhan tentang orang itu. Kemudian angkat telepon dan mulailah prosesnya.

Pokok Renungan: Hubungan selalu cukup berharga untuk dipulihkan.

Ayat hafalan: Roma 12:18 – Sedapat-dapatnya, kalau hal itu bergantung padamu, hiduplah dalam perdamaian dengan semua orang!

Pertanyaan renungan: Dengan siapa aku perlu memulihkan sebuah persekutuan yang rusak hari ini?

Sumber : FA Campaign – Resume The Purpose Driven Life

Artikel Tujuan Hidup Lainnya :