ChurchMentoring dan Pemuridan

Ketika Allah Sepertinya Jauh

Seri Tujuan Hidup Bagian 14 – Tuhan nyata, tidak peduli apa yang Anda rasakan.

Mudah untuk menyembah Tuhan ketika segalanya berjalan dengan baik dalam hidup Anda. Tingkat terdalam dari penyembahan adalah memuji Tuhan meskipun menderita, mengucap syukur kepada Tuhan dalam pencobaan, percaya kepada-Nya ketika dicobai, berserah sementara menderita, dan mengasihi-Nya ketika Ia tampak jauh.

Persahabatan sering diuji oleh perpisahan dan kesunyian. Anda terpisah oleh jarak atau Anda tidak bisa berbicara. Phillip Yancey dengan bijaksana menulis, “Hubungan apapun melibatkan waktu kedekatan dan waktu berjauhan, dan dalam suatu hubungan dengan Tuhan, betapapun akrabnya, pendulumnya akan berayun dari satu sisi ke sisi yang lain.” Saat itulah penyembahan menjadi sulit. Untuk mendewasakan persahabatan, Tuhan akan mengujinya dengan periode-periode perpisahan seolah-olah, yaitu saat-saat ketika rasanya Ia telah menelantarkan atau melupakan Anda. Daud sering mengeluhkan ketidakhadiran Tuhan. Tentu Tuhan tidak benar-benar meninggalkan Daud, dan Ia juga tidak meninggalkan Anda. Ia telah berjanji berulang kali, “Aku tidak akan pernah meninggalkan atau menelantarkan kamu.” Namun, Tuhan tidak menjanjikan bahwa Anda akan selalu merasakan kehadiran-Nya”. Kenyataannya, Tuhan mengakui bahwa kadang-kadang Ia menyembunyikan wajahnya dari Anda.

Hal itu menyakitkan dan mendukakan, tapi sungguh penting bagi perkembangan iman Anda. Ketika Tuhan tampak jauh, Anda mungkin merasa bahwa Ia marah atau menghukum oleh karena suatu dosa. Memang dosa memutuskan hubungan persekutuan yang akrab antara Anda dan Tuhan. Namun, seringkali perasaan terlantar atau terasing dari Tuhan ini tidak ada hubungannya dengan dosa. Hal itu adalah sebuah ujian iman, satu ujian yang Anda semua harus hadapi. Akankah Anda terus mengasihi, percaya, taat, dan menyembah Tuhan, bahkan ketika Anda tidak merasakan kehadiran-Nya atau bukti kasat mata bagi pekerjaan-Nya dalam kehidupan Anda?

Kesalahan umum yang dibuat orang-orang Kristen dalam penyembahan dewasa ini adalah mencari sebuah pengalaman bukannya mencari Tuhan. Ketika masih bayi Kristen, Tuhan memberi banyak emosi menguatkan dan sering menjawab doa-doa paling kekanak-kanakan dan egois – agar Anda tahu bahwa Dia ada. Namun, ketika masanya bertumbuh dalam iman, Ia akan menyapih dari ketergantungan-ketergantungan ini. Situasi-situasi yang paling akan menekan pertumbuhan iman adalah saat-saat hidup berantakan dan Tuhan tidak dapat ditemukan, seperti yang terjadi pada Ayub. Dalam satu hari ia kehilangan segalanya – keluarganya, bisnisnya, kesehatannya, dan semua harta miliknya. Yang paling melemahkan – dalam tiga puluh tujuh pasal, Tuhan tidak berkata apa-apa!

Bagaimana dapat menyembah Tuhan ketika Anda tidak mengerti apa yang sedang terjadi dalam kehidupan Anda dan Tuhan diam? Bagaimana Anda tetap terhubung dalam sebuah krisis tanpa komunikasi? Bagaimana Anda tetap memandang Yesus ketika mata berlinang airmata? Anda lakukan apa yang Ayub lakukan: “Maka berdirilah Ayub, ia mengoyak jubahnya, dan mencukur kepalanya, kemudian sujudlah ia dan menyembah katanya: Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya. Tuhan yang memberi, Tuhan yang mengambil, terpujilah nama Tuhan!”

Katakan kepada TUHAN tepat bagaimana yang Anda rasakan. Curahkanlah isi hati Anda kepada Tuhan. Ia dapat mengatasi keraguan, kemarahan, ketakutan, duka, kebingungan, dan pertanyaan-pertanyaan Anda. Tahukah Anda bahwa mengaku keputusasaan kepada Tuhan dapat menjadi sebuah pernyataan iman?

Fokus pada siapa Tuhan – kodrat-Nya yang tidak berubah. Terlepas dari keadaan dan bagaimana perasaan Anda, bergantunglah pada karakter Tuhan yang tidak  berubah. Ingatkan diri Anda pada apa yang benar selama-lamanya tentang Tuhan seperti: Ia baik, Ia mengasihi Anda, Ia berserta Anda, Ia tahu apa yang Anda alami, Ia peduli, dan Ia punya sebuah rencana yang baik bagi hidup Anda.

Percaya Tuhan memegang janji-janji-Nya. Dalam waktu kekeringan rohani Anda harus dengan sabar mengingat janji Tuhan, bukan emosi-emosimu, dan sadar bahwa Ia sedang membawa Anda ke suatu tingkat kedewasaan yang lebih dalam. Sebuah persahabatan yang berdasarkan emosi sesungguhnya adalah dangkal.

Ingat apa yang Tuhan telah lakukan bagi Anda. Anak Allah mati bagi Anda. Ini adalah alasan terbesar bagi penyembahan. Yesus memberikan segalanya agar bisa memiliki segalanya. ltu saja sudah layak bagi ucapan syukur dan pujian terus menerus. Jangan pernah lagi mencari-cari apa yang Anda harus syukuri.

Pokok Renungan: Tuhan nyata, bagaimanapun perasaanku.

Ayat hafalan: lbrani 13:5 – Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman: “Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau.”

Pertanyaan renungan: Bagaimana aku dapat tetap berfokus pada kehadiran Tuhan, terutama

ketika Ia terasa jauh?

Sumber : FA Campaign – Resume The Purpose Driven Life

Artikel Tujuan Hidup Lainnya :