Penyembahan Yang Menyenangkan Allah
Seri Tujuan Hidup Bagian 13 – Tuhan menghendaki keseluruhan diri Anda.
Tuhan meminta segenap hati Anda, segenap jiwa Anda, segenap akal budi Anda, dan segenap kekuatan Anda. Ia menginginkan kesetiaan Anda sepenuhnya, bukan potongan-potongan kecil hidup Anda.
Seorang perempuan Samaria pernah mencoba membantah Yesus tentang waktu, tempat, dan cara terbaik untuk penyembahan. Yesus menanggapi bahwa perkara-perkara eksternal ini tidak relevan. Tempat Anda menyembah tidak sepenting mengapa Anda menyembah dan seberapa banyak dari diri Anda yang dipersembahkan kepada Tuhan saat menyembah.
Jenis penyembahan yang menyenangkan Tuhan memiliki empat ciri:
1. Tuhan senang ketika penyembahan Anda akurat. Penyembahan harus berdasarkan kebenaran kitab Suci, bukan pendapat-pendapat Anda tentang Tuhan. Yesus berkata kepada perempuan Samaria tersebut, “..penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian.” Menyembah dalam kebenaran berarti menyembah Tuhan sebagaimana yang sesungguhnya diungkapkan dalam Alkitab.
2. Tuhan senang ketika penyembahan Anda otentik. Penyembahan adalah roh Anda merespon Roh Tuhan. Ketika Yesus berkata, “Kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu”, Ia memaksudkan bahwa penyembahan harus murni dan dari hati. Pujian tanpa hati bukan pujian! Itu tidak berharga, sebuah penghinaan kepada Tuhan.
Tuhan memberi emosi agar Anda dapat menyembah-Nya dengan perasaan mendalam, tetapi emosi-emosi itu harus murni, tidak palsu. Tuhan membenci kemunafikan. Ia menghendaki kasih Anda yang jujur, murni. Ibadah yang menyenangkan Tuhan memiliki emosional secara mendalam dan doktrinal secara mendalam. Anda menggunakan baik hati maupun otak Anda.

Penghalang terbesar dalam penyembahan adalah diri sendiri, kepentingan dan kecemasan Anda terhadap apa yang orang lain pikirkan tentang Anda. Cara menyembah yang terbaik adalah yang paling otentik menampilkan kasih Anda kepada Tuhan, berdasarkan latar belakang dan kepribadian yang diberikan Tuhan kepada Anda.
Gary Thomas mengenali sembilan cara orang mendekati Tuhan :
a. Naturalis paling terinspirasi untuk mengasihi Tuhan di alam terbuka, dengan suasana alami.
b. Sensatis mengasihi Tuhan dengan indera mereka dan menghargai pelayanan-pelayanan penyembahan yang indah yang melibatkan penglihatan, rasa, bau, dan sentuhan, bukan hanya telinga mereka.
c. Tradisionalis mendekat kepada Tuhan melalui ritual-ritual, liturgi, lambang-lambang, dan struktur yang tidak berubah.
d. Asetik memilih mengasihi Tuhan dalam kesunyian dan kesederhanaan.
e. Aktivis mengasihi Tuhan dengan menantang kejahatan, melawan ketidakadilan, dan bekerja untuk membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik.
f. Pemeduli mengasihi Tuhan dengan mengasihi orang lain dan memenuhi kebutuhan mereka.
g. Antusiastis mengasihi Tuhan melalui perayaan.
h. Kontemplatifis mengasihi Tuhan melalui pemujaan.
i. Intelektual mengasihi Tuhan dengan mempelajari dengan otak mereka.
Anda tidak memuliakan Tuhan dengan menjadi orang yang tidak pernah dimaksudkan Tuhan bagimu. Tuhan ingin Anda menjadi diri Anda sendiri.
3. Tuhan senang ketika penyembahan Anda penuh perhatian. Perintah Yesus untuk “mengasihi Tuhan dengan segenap akal budi” diulang empat kali dalam Perjanjian Baru. Tuhan tidak senang dengan nyanyian himne yang tanpa berpikir, doa klise yang mekanis, seruan “Puji Tuhan” yang asal-asalan, karena Anda tidak dapat memikirkan hal lain untuk dikatakan saat itu. Jika penyembahan tanpa akal budi, ia tidak bermakna.

4. Tuhan senang ketika penyembahan Anda praktis. Alkitab berkata, “… persembahkanlah tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Tuhan: itu adalah ibadahmu yang sejati.” Mengapa Tuhan menghendaki tubuh Anda ? Mengapa Ia tidak berkata, “Persembahkan rohmu’? Karena tanpa tubuh Anda tidak dapat melakukan apa-apa di dunia ini. Tuhan menginginkan Anda menjadi persembahan yang hidup. Ia ingin Anda hidup bagiNya.
Tuhan senang dengan persembahan penyembahan yang berbeda-beda: ucapan syukur, pujian, kerendahan hati, pertobatan, persembahan uang, doa, pelayanan kepada orang lain, dan berbagi dengan mereka yang membutuhkan. Yang harus diubah untuk penyembahan adalah pemusatan pada diri Anda sendiri. Anda tidak bisa meninggikan Tuhan dan dirimu sendiri pada saat yang bersamaan. Ketika Yesus berkata, “Kasihilah Tuhan Allah-mu dengan segenap kekuatanmu,” Ia menunjukkan bahwa penyembahan membutuhkan usaha dan tenaga. Penyembahan tidak selalu nyaman, dan kadangkala penyembahan adalah sebuah tindakan berani dari kemauan – sebuah pengorbanan suka rela.
Ketika Anda memuji Tuhan pada saat sedang tidak ingin melakukannya, ketika bangun dari tempat tidur untuk menyembah waktu Anda masih letih, atau ketika menolong orang lain ketika Anda kehabisan tenaga, itu artinya Anda sedang mempersembahkan sebuah korban penyembahan kepada Tuhan. Itu menyenangkan Tuhan!
Matt Redman, seorang pemimpin penyembahan di Inggris, telah menulis sebuah lagu klasik “Hati Penyembahan” :
Aku akan membawakan-Mu lebih dari sebuah lagu,
karena lagu itu sendiri bukanlah yang Engkau minta.
Engkau menyelidiki jauh lebih di dalam
daripada bagaimana hal-hal tampak
Engkau melihat ke dalam hatiku.
Inti masalahnya adalah tentang hati.

Pokok Renungan: Tuhan menginginkan keseluruhan diriku.
Ayat Hafalan: Markus 12:30 – Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu.
Pertanyaan renungan: Mana yang lebih menyenangkan Tuhan sekarang, penyembahan di muka umum atau penyembahan pribadi?
Sumber : FA Campaign – Resume The Purpose Driven Life
Artikel Tujuan Hidup Lainnya :
- Itu Semua Dimulai Dengan Tuhan
- Anda Bukanlah Suatu Kebetulan
- Apa Yang Menggerakkan dan Mengendalikan Hidupmu?
- Diciptakan Untuk Bertahan Selamanya
- Melihat Kehidupan Dari Sudut Pandang Tuhan
- Hidup Adalah Sebuah Tugas Sementara
- Alasan Untuk Segala Sesuatu
- Direncanakan Bagi Kesukaan Allah
- Apa Yang Membuat Allah Tersenyum?
- Hati Yang Menyembah
- Menjadi Sahabat Yang Dekat Dengan Tuhan