Qumran – Lokasi Penemuan Naskah Laut Mati
Qumran adalah nama suatu tempat di gurun Yehuda, di pantai Laut Mati di sebelah Barat Sejak tahun1947-1955, banyak ditemukan naskah-naskah di gua-gua sekitar Laut Mati.
Di Qumran, juga digali dan ditemukan puing-puing kompleks bangunan peninggalan sekelompok orang Yahudi. Bangunan itu adalah semacam bangunan biara yang dinamakan “Khirbet Qumran”.

Jemaat Qumran
Berkat naskah-naskah yang ditemukan, orang-orang mulai tahu tentang jemaat yang membangun “biaranya” di Qumran. Jemaat itu disebut “kaum Esseni”, yang juga dibicarakan oleh sejarawan Yahudi Flavius Josephus dan Philo dari Iskandria, dan oleh penulis lainnya yaitu: Plinius. Rupanya Qumran adalah pusat utama dari kaum Esseni. Jemaat Qumran mengasingkan diri ke gurun, jauh dari agama Yahudi, karena mereka bertentangan dengan kalangan imam di Yerusalem, yang mereka anggap tidak sah. Jemaat itu menetap di Qumran sekitar tahun 75-36 SM. Tahun 68 SM, tentara Roma mendekati dan mengepung Yerusalem. Jemaat itupun ikut berperang, dan mereka dimusnahkan oleh tentara Roma. Pada waktu darurat itu, diperkirakan para anggota jemaat Esseni menyembunyikan kitab-kitab sucinya di dalam gua-gua di sekitar Qumran, yang ditemukan kembali tahun 1947.
Jemaat Qumran menyebut dirinya “Jemaat Perjanjian Baru (dan kekal)”. Anggota jemaatnya hidup bersama dan sangat sederhana, semua barang menjadi milik bersama. Sebagian besar di antara mereka tidak menikah dengan alasan eskatologi (akhir zaman) dan kemudian asketis (mengasingkan diri dari dunia luar). Seorang calon yang mau masuk jemaat itu harus terlebih dulu melewati masa percobaan selama tiga tahun. Jika berhasil, ia diizinkan menjadi anggota penuh dengan mengangkat sumpah bahwa akan menepati Taurat Musa sesuai dengan adat kebiasaan jemaat itu dan juga berpegang teguh pada ketertiban jemaat itu.
Jemaat Qumran sangat teliti dalam melaksanakan Taurat Musa, bahkan lebih keras daripada kaum Farisi. Mereka sangat teliti dan saksama dalam hal najis dan tahir, haram dan halal, dan melakukan banyak pembasuhan sebelum beribadah. Mereka mempunyai tata ibadah sendiri, dan mereka tidak mempersembahkan kurban. Anggota-anggota jemaat itu rajin dalam mempelajari Alkitab dan kitab-kitab saleh lain.
Penemuan Naskah Laut Mati
Sekitar Februari atau Maret 1947, Muhammad, seorang pemuda dari suku Ta’amireh, masuk ke salah satu gua di sekitar Qumran untuk mencari seekor kambing yang hilang. Di dalam gua itu, ia menemukan sejumlah guci-cuci yang berisikan gulungan kitab dari kulit, lempengan tembaga, dan papirus. la membawa tujuh buah diantaranya dan mencoba menjualnya di Betlehem, tetapi tidak berhasil. Kemudian, lima buah naskah dijualnya kepada Uskup Agung dan Kepala Biara dari umat Kristen Syriah-Ortodoks di Yerusalem, dan dua buah kepada E. Sunik dari Hebrew University di Yerusalem.

Dari tahun 1949-1955, para ahli menyelidiki seluruh daerah di sekitar Qumran dan menggali Khirbet Qumran. Sementara itu, masyarakat sekitar ikut mencari dan mereka berhasil menemukan naskah-naskah baru lagi.
Hubungan Jemaat Qumran dengan Perjanjian Baru
Penemuan di Qumran merupakan hal yang sangat penting untuk pengkajian naskah Perjanjian Baru. Sebab, jemaat itu eksis pada zaman Kristus dan umat Kristen mula-mula. Berkat penemuan itu, kita tahu sebagian dari agama Yahudi pada zaman Kristus. Jadi, melalui naskah-naskah Qumran, latar belakang kehidupan Kristus serta umat Kristen mula-mula menjadi lebih jelas diketahui.
Memang tidak begitu jelas hubungan antara jemaat di Qumran dan Perjanjian Baru. Menurut para ahli, yang menjadi perantara hubungannya adalah Yohanes Pembaptis. Yohanes Pembaptis dianggap sebagai penengah antara jemaat di Qumran dan Yesus. Ia tampil di gurun, yang diduga dekat dengan tempat tinggal jemaat itu, dan menurut para ahli, Yohanes Pembaptis mempunyai corak eskatologis yang mirip dengan ajaran jemaat Qumran. Karena itu, diambil kesimpulan bahwa Yohanes pernah masuk ke jemaat itu dan Yesus mengambil sebagian ajaran Yohanes yang terpengaruh oleh ajaran Qumran. Akan tetapi, para ahli kemudian menjadi lebih hati-hati. Sebab, meskipun ada kesamaan antara Perjanjian Baru dan naskah-naskah Qumran, ada perbedaan yang lebih besar juga, yaitu jemaat Qumran mengasingkan diri dari pergaulan, sedangkan Yesus tidak.

Jemaat Qumran mengajar bahwa anggotanya harus membenci orang lain dan hanya mengasihi sesama anggota, sedangkan ajaran Yesus justru menekankan bahwa cinta kasih sejati merangkum semua manusia. Meskipun ada perbedaan yang mencolok, ada juga kesamaan antara Perjanjian Baru dan jemaat di Qumran. Oleh karena itu, ada ahli yang berpendapat bahwa antara Yesus dan jemaat itu tidak ada hubungan langsung. Akan tetapi, diperkirakan kemudian sejumlah anggota jemaat itu masuk Kristen dan ajarannya mulai mempengaruhi ajaran Kristen juga. Perbedaan yang jelas ialah: jemaat Qumran selalu mengutamakan Taurat Musa, sedangkan umat Kristen mengutamakan Tuhan Yesus sebagai pusat keimanan.
Sumber : Nathanael Ricardo – Ridmag vol. 25

Baca Artikel Situs Alkitab dan Lokasi Penting Lainnya:
- Tembok Ratapan – Situs Doa dan Kesatuan Nasional Bagi Kembalinya Bait Allah Ketiga
- Gunung Karmel – Kebun Anggurnya Allah
- Gunung Tabor – Gunung Transfigurasi
- Kapernaum – Kota Tuhan Menghibur
- Nazareth – Mengunjungi Kampung Halaman Kristus Yesus
- Patmos – Mengenal Pulau Tempat Rasul Yohanes Menerima Wahyu Akhir Zaman
- Filipi – Kota Pertama Yang Mendengar Injil
- Korintus – Kota Hitam Penguasa Dua Pelabuhan
- Tarsus – Kota Yang Merdeka
- Gerasa – Kota di Dekapolis Dengan Peradaban Tinggi
- Ziklag – Kota Filistin Yang Terabaikan
- Atena – Kota Para Pemuja Dewa
- Yerikho – Kota Tertua dan Terendah di Dunia
- Efesus – The Light of Asia Yang Menjadi Pusat Misi
- Gunung Nebo – Tempat Kematian dan Kesembuhan
- Yope – Kota Penginjilan Kontekstual
- Adulam – From Zero To Hero
- Laodikia – Kota yang Kaya Raya Tetapi Miskin
- Niniwe – Kota Kelam yang Selamat dari Petaka Melalui Pertobatan
- Qumran – Lokasi Penemuan Naskah Laut Mati
- Megido – Situs Perang Jaman Kuno dan Harmagedon Kelak
- Lembah Eskol – Lembah Keputusan dan Simbol Kelimpahan
- Gunung dan Padang Gurun Sinai – Tempat Ujian Bagi Bangsa Israel
- Taman Getsemani – Pergumulan Yesus Ketika Memilih Kehendak Allah
- Bukit Zion – Kota Allah yang Hidup
- Sungai Yordan – Saksi Bisu Peristiwa Besar dan Mujizat
- Danau Galilea – Padat Sejarah, Pengajaran, Mujizat dan Inspirasi
- Betlehem – Kota Perkenanan Tuhan
Baca Berita Utama Terkait :