ChurchEdukasi & KesehatanEdukasi TeologiMentoring dan Pemuridan

Kanon dan Kitab-Kitab Perjanjian Baru

Equipping Church Sesi 6 – 10 Juli 2024

Oleh : Dr. Nimrot Marbun,M.Th

Kanon dan Kitab-kitab PB

A. Kanon Perjanjian Baru
Pengumpulan naskah-naskah PB terjadi sebagai proses pimpinan Roh Kudus dalam memelihara hasil inspirasi yang dituliskan oleh para penulis Alkitab. Pengumpulan naskah-naskah PB yang akhirnya diterima sebagai kitab-kitab PB dalam Alkitab disebut sebagai Kanonisasi. Melalui beberapa peristiwa, penyeleksian penyusunan daftar kitab (kanon) itu akhirnya diterima gereja.

1. Pengertian Kanon

Kata kanon berasal dari kata Yunani kanon, artinya buluh. Karena pemakaian “buluh” dalam kehidupan sehari-hari jaman itu adalah untuk mengukur, maka kanon juga berarti sebatang tongkat/kayu pengukur atau penggaris.

Namun pada abad ke 4 Athanasius memberikan arti teologis bahwa kanon dipakai untuk menunjuk kepada Alkitab. Sehingga artinya adalah: Daftar naskah kitab-kitab dalam Alkitab yang berjumlah 66 kitab, yang telah memenuhi standard peraturan-peraturan tertentu yang diterima oleh Gereja Tuhan sebagai kitab-kitab Kanonik yang diakui diinspirasikan oleh Allah dan memiliki otoritas penuh dan mutlak terhadap iman Kristen dan perbuatannya.

OLYMPUS DIGITAL CAMERA

2. Sejarah Kanon PB

Setelah kenaikan Tuhan Yesus Kristus ke surga, pengajaran Injil diteruskan oleh para Rasul Tuhan dengan otoritas penuh karena merekalah saksi-saksi mata tentang keselamatan yang diajarkan oleh Tuhan Yesus. Tulisan-tulisan tentang pengajaran iman Kristen oleh para Rasul sangat dibutuhkan mengingat bahwa merekalah pada saksi mata yang dapat memberitakan pengajaran Injil Yesus Kristus dengan jelas dan menafsirkannya dengan tepat, sesuai dengan pimpinan Roh Kudus kepada mereka. Selama tahun 100 – 200 M, tulisan-tulisan para Rasul itu dipakai dan dikumpulkan oleh sidang-sidang jemaat dan

kemudian di teruskan oleh gereja-gereja generasi berikutnya.

3. Daftar Kanon PB

Beberapa daftar Kanon PB yang pernah berlaku dalam sejarah gereja:

Daftar buku PB yang tertua disusun di Roma pada tahun 140 M oleh seorang bidat yang bernama Marcion. Menurut Marcion

a. Daftar Marcion

Daftar buku PB yang tertua disusun di Roma pada tahun 140 M oleh seorang bidat yang bernama Marcion. Menurut Marcion, kitab PL harus ditolak dan juga kitab-kitab PB yang dipengaruhi oleh Yudaisme, karena menurutnya Allah PL mempunyai status yang lebih rendah dari Allah yang dinyatakan dalam diri Kristus. Itu sebabnya kanon Marcion hanya terdiri dari 2 bagian :

1. Kitab Injil Lukas (Injil yang tidak dipengaruhi oleh Yudaisme)

2. 8 Surat Paulus (3 Surat Penggembalaan tidak dimasukkan), yaitu: 1 & 2 Korintus, Efesus (Laodikia), Filipi, Kolose, 1 & 2 Tesalonika, Filemon.

b. Daftar Muratori

Daftar lain yang lebih muda dikenal dengan sebutan “Fragmen Muratori”, berasal dari Roma pada akhir abad dua. Pada daftar kanonnya dimasukkan:

1. Injil Matius, Markus, Lukas, Yohanes dan Kisah Para Rasul.

2. 9 Surat Paulus kepada Jemaat dan 4 kepada perorangan.

3. 2 Surat Yohanes, Wahyu Yohanes dan Wahyu Petrus (kitab dari apokrifa).

c. Konsili Hippo (393M) dan Konsili Kartago (397M)

Konsili gereja di Afrika Utara ini menerima daftar 27 kitab-kitab PB yang kita pakai sekarang. Penerimaan mereka didasarkan pada kesadaran akan nilai kitab-kitab itu sebagai yang diinspirasikan oleh Allah. Ditambah lagi dengan fakta bahwa kitab-kitab tsb. telah umum digunakan oleh gereja-gereja saat itu.

4. Kanon Injil dan Kisah Para Rasul

Pada mulanya kitab-kitab Injil itu merupakan satu kumpulan kitab dalam bentuk tunggal, tetapi dilaporkan sebagai “Menurut Matius”, “Menurut Markus” dsb. Tapi pada tahun 115 M, Ignatius mengenal lebih dari satu Injil, jadi mungkin yang dimaksud adalah kumpulan Injil-injil.

Sekitar tahun 170 M, seorang bernama Tatianus membuat Injil rangkap empat menjadi satu cerita yang bersambung, atau disebut “Harmoni Injil-injil” (Diatessaron), salah satu bentuk yang disukai banyak orang.

Walaupun ada lebih dari 4 Injil yang dikenal jaman itu (mis. Injil Barnabas dll.), tapi Ireneus berkata bahwa tidak ada Injil lain selain 4 Injil yang sudah dikenal (Matius, Markus, Lukas, Yohanes). Ia berkata, seperti halnya 4 arah mata angin, maka gereja juga mempunyai 4 Injil sebagai tiang penyangga gereja.

Kitab Kisah Para Rasul mendapatkan pengakuan kanonik karena penulisnya sama dengan Injil ketiga (Lukas). Kedudukan kitab ini penting dalam kanon PB karena merupakan kitab yang sentral, menjadi penghubung antara kitab-kitab Injil dan Surat-surat Kiriman.

B. Kitab-kitab Perjanjian Baru

1. Nama

Nama Perjanjian Baru berasal dari bahasa Latin Novum Testamentum. Istilah Testament atau covenant (bhs. Inggris) ini, artinya persetujuan antar dua pihak yang mengikat, lebih kuat dari hanya sekedar janji.

Bahasa Yunani dari Perjanjian Baru adalah He Kaine Diatheke, artinya pesan atau wasiat terakhir, yang melibatkan dua belah pihak dan sifatnya mengikat dan tidak dapat diubah. Oleh karena itu makna kata “Perjanjian Baru” disimpulkan sebagai perjanjian tertulis yang merupakan wujud persetujuan/kesepakatan yang baru antara Allah dan manusia melalui Kristus.

2. Isi

Isi dari Perjanjian Baru adalah penyataan rahasia janji Allah yang baru yang diwujudkan dalam catatan tentang kata-kata/pengajaran Yesus dan pada pengikut-Nya. Catatan ini terdiri dari 27 buku, yang ditulis dalam kurun waktu 45-50 tahun, ditulis oleh 8-9 orang penulis (berbangsa Yahudi kecuali Lukas).

Pengelompokan isi Perjanjian Baru dapat dibagi sbb.:

a. Buku-buku yang berisi sejarah:

Kitab Injil Matius, Markus, Lukas, Yohanes dan Kisah Para Rasul; menceritakan tentang kehidupan dan kematian Yesus dan riwayat para pengikut-Nya setelah Yesus diangkat ke surga.

b. Buku-buku yang berisi pengajaran doktrin:

Semua surat-surat kiriman Rasul Paulus dan Rasul-rasul lain; surat-surat itu khususnya ditujukan kepada jemaat untuk mengajarkan tentang pokok-pokok iman Kristen serta pelaksanaan hidup Kristen.

c. Buku yang berisi nubuat:

Kitab Wahyu; mengungkapkan nubuatan masa kini dan masa yang akan datang melalui penglihatan dan pengalaman supranatural.

3. Susunan Kitab-Kitab PB

27 Kitab yang ada dalam Alkitab PB disusun tidak berdasarkan urutan tahun ditulis, melainkan berdasarkan kronologis sejarah kisahnya dan sebagian karena sifat-sifat sastranya. Susunan tersebut adalah sebagai berikut :

Kitab Sejarah :

1. Matius, penulis Matius

2. Markus, penulis Markus

3. Lukas, penulis Lukas

4. Yohanes, penulis Yohanes

5. Kisah Para Rasul, penulis Lukas

Surat Kiriman :

6. Roma, penulis Paulus

7. 1Korintus, penulis Paulus

8. 2Korintus, penulis Paulus

9. Galatia, penulis Paulus

10. Efesus, penulis Paulus

11. Filipi, penulis Paulus

12. Kolose, penulis Paulus

13. 1 Tesalonika, penulis Paulus

14. 2 Tesalonika, penulis Paulus

15. 1 Timotius, penulis Paulus

16. 2 Timotius, penulis Paulus

17. Titus, penulis Paulus

18. Filemon, penulis Paulus

Surat Kiriman :

19. Ibrani, Penulis Anonim

20. Yakobus, Penulis Yakobus

21. 1Petrus, Penulis Petrus

22. 2Petrus, Penulis Petrus

23. 1Yohanes, Penulis Yohanes

24. 2 Yohanes, Penulis Yohanes

25. 3 Yohanes, Penulis Yohanes

26. Yudas, Penulis Yudas

Kitab Nubuat :

27. Wahyu, penulis Yohanes

4. Periode Perjanjian Baru

Penempatan susunan kitab-kitab dalam Alkitab tidaklah sesuai dengan urutan usia penulisannya, tetapi kronologi peristiwanya. Untuk memudahkan penyelidikan, masa dalam Perjanjian Baru dapat dibagi menjadi 3 periode waktu:

a. Periode Kelahiran (5 sM – 30 M)

Masa kehidupan Yesus diuraikan dalam kitab-kitab Injil.

b. Periode Perkembangan (30 M – 60 M)

Masa perkembangan karya kerasulan, khususnya pelayanan Rasul Paulus kepada jemaat non-Yahudi.

c. Periode Pemantapan (60 M – 100 M)

Masa ini (60-100M) tidak banyak diketahui, tapi yang jelas banyak tulisan-tulisan para Rasul dan juga kitab Injil yang baru beredar pada tahun-tahun ini.

Untuk tayangan Equipping Church Sesi 5 dapat ditonton melalui link Youtube https://youtu.be/qfcOqzbp5mg

Artikel Selengkapnya :

Materi dan Bahan Pelajaran Equipping Church 2024