Mengembangkan Komunitas
Seri Tujuan Hidup Bagian 19 – Komunitas membutuhkan komitmen
Dibutuhkan baik kuasa Tuhan dan usaha Anda untuk menghasilkan sebuah komunitas Kristen yang mengasihi. Sayangnya, banyak orang tumbuh dalam keluarga-keluarga dengan hubungan yang tidak sehat, jadi mereka kekurangan keterampilan berhubungan untuk persekutuan yang sejati. Mereka harus diajar bagaimana bergaul dan berhubungan dengan orang lain dalam keluarga Allah. Yang menguntungkan, Perjanjian Baru diisi dengan instruksi tentang bagaimana berbagi hidup bersama. Paulus menulis, “Semua itu kutuliskan kepadamu…. engkau tahu bagaimana orang harus hidup sebagai keluarga Allah, yakni jemaat dari Tuhan yang hidup.”
Mengembangkan komunitas membutuhkan kejujuran. Anda harus cukup peduli untuk mengatakan kebenaran dalam kasih, bahkan ketika Anda lebih suka tak mengacuhkan sebuah permasalahan. Alkitab menyuruh Anda untuk “berpegang teguh kepada kebenaran dalam kasih” karena Anda tidak dapat memiliki komunitas tanpa keterus-terangan. Salomo berkata, “Siapa memberi jawaban yang tepat mengecup bibir” Kadangkala ini berarti cukup peduli untuk dengan kasih menantang seseorang yang sedang berbuat dosa atau tergoda untuk berbuat dosa. Paulus berkata, “Saudara-saudara, kalaupun seorang kedapatan melakukan suatu pelanggaran, maka kamu yang rohani, harus memimpin orang itu ke jalan yang benar dalam roh lemah lembut, sambil menjaga dirimu sendiri, supaya kamu juga jangan kena pencobaan.”
Persekutuan yang sejati, apakah dalam pernikahan, persahabatan, atau gereja Anda, bergantung pada keterus-terangan. Hingga Anda cukup peduli untuk menantang dan memecahkan penghalang-penghalang yang ada. Anda tidak akan pernah tumbuh makin dekat kepada satu sama lain. Ketika konflik ditangani secara tepat, Anda bertumbuh makin dekat kepada satu sama lain dengan menghadapi dan menyelesaikan perbedaan-perbedaan Anda.
Keterusterangan bukanlah sebuah lisensi untuk berkata apapun yang Anda mau, dimana pun dan kapan pun Anda menghendakinya. Ia bukanlah ketidaksopanan. Alkitab berkata ada waktu yang tepat dan cara yang tepat untuk melakukan segalanya. Perkataan yang ceroboh meninggalkan luka yang terus ada. Tuhan menyuruh Anda untuk saling bicara dalam gereja sebagai anggota-anggota keluarga yang mengasihi. “Janganlah engkau keras terhadap orang yang tua, melainkan tegorlah dia sebagai bapa. Tegorlah orang-orang muda sebagai saudaramu, perempuan-perempuan tua sebagai ibu dan perempuan-perempuan muda sebagai adikmu dengan penuh kemurnian.”
Yang menyedihkan, ribuan persekutuan telah dihancurkan oleh kekurangjujuran. Paulus harus menegur jemaat Korintus karena sikap diam mereka yang pasif dalam membiarkan immoralitas dalam persekutuan mereka.

Mengembangkan komunitas membutuhkan kerendahan hati. Pementingan diri sendiri, kesombongan, dan keangkuhan yang keras kepala menghancurkan persekutuan lebih cepat daripada segala hal yang lain. Keangkuhan membangun tembok di antara orang-orang; kerendahan hati membangun jembatan. Kerendahan hati adalah minyak yang melicinkan dan menyejukkan hubungan. Itulah sebabnya Alkitab berkata, rendahkanlah dirimu seorang terhadap yang lain..”Pakaian yang tepat bagi persekutuan adalah sebuah sikap rendah hati. Kelanjutan ayat di atas berkata, “sebab : Tuhan menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati.” Inilah alasan lain mengapa Anda perlu bersikap rendah hati. Keangkuhan menghalangi kasih karunia Tuhan dalam hidup Anda. Alkitab berkata kapan saja Anda angkuh, Anda hidup menentang Tuhan!
Anda bisa mengembangkan kerendahan hati dengan cara-cara yang sangat praktis, seperti mengakui kelemahan-kelemahan sendiri, sabar terhadap kelemahan-kelemahan orang lain, bersikap terbuka terhadap koreksi, dan penghargaan kepada orang lain. Paulus menasihatkan, “Hendaklah kamu sehati sepikir dalam hidupmu bersama; janganlah kamu memikirkan perkara-perkara yang tinggi, tetapi arahkanilah dirimu kepada perkara-perkara yang sederhana. Janganlah menganggap dirimu pandai!” Kepada orang-orang Kristen di Filipi ia menulis, “…hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri; dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga”.
Kerendahhatian bukanlah merendahkan diri Anda sendiri, melainkan memikirkan diri sendiri lebih sedikit. Kerendahhatian berarti memikirkan orang lain lebih banyak. Orang yang rendah hati memfokuskan dirinya untuk melayani orang lain dan tidak mengutamakan diri sendiri.
Mengembangkan komunitas membutuhkan penghormatan. Penghormatan adalah menghormati perbedaan-perbedaan Anda, bersikap maklum akan perasaan masing-masing, dan bersabar terhadap orang-orang yang membuat Anda kesal. Di setiap gereja dan di setiap kelompok kecil, selalu ada paling tidak satu orang yang “sulit”, biasanya lebih dari satu. Orang-orang ini mungkin memiliki kebutuhan-kebutuhan emosi yang khusus, rasa tidak aman yang dalam, sikap yang menyebalkan, atau keterampilah sosial yang buruk. Anda bisa memanggil mereka orang-orang BEKK – “Butuh Ekstra Kasih Karunia” Tuhan menaruh orang-orang ini di tengah-tengah Anda, baik bagi keuntungan mereka maupun Anda. Mereka adalah kesempatan bagi pertumbuhan dan sebuah ujian persekutuan. Akankah Anda mengasihi mereka sebagai saudara dan memperlakukan mereka dengan penuh martabat?
Dalam sebuah keluarga, penerimaan tidak berdasarkan pada seberapa cerdas atau cantik atau berbakatnya Anda, tetapi berdasarkan pada fakta bahwa Anda saling memiliki. Alkitab berkata, “Hendaklah kamu saling mengasihi sebagai saudara dan saling mendahului dalam memberi hormat.” Pada kenyataannya, Anda semua memiliki kekurangan dan sifat-sifat yang menyebalkan. Namun, komunitas tidak berkaitan dengan kemampuan. Dasar bagi persekutuan Anda adalah hubungan Anda dengan Tuhan. Anda adalah keluarga.
Kunci kepada penghormatan adalah dengan memahami darimana orang berasal. Temukan sejarah mereka. Ketika mengetahui apa yang mereka telah alami, Anda akan menjadi lebih pengertian. Kunci lainnya adalah tidak menyepelekan keraguan-keraguan orang lain. Hanya karena Anda tidak takut akan sesuatu tidak berarti suatu perasaan itu tidak sah. Komunitas yang sejati terjadi ketika orang tahu adalah cukup aman untuk membagi keraguan-keraguan dan ketakutan-ketakutan mereka tanpa dihakimi.
Mengembangkan komunitas membutuhkan kerahasiaan. Hanya dalam sebuah lingkungan aman dari penerimaan yang hangat dan kerahasiaan yang dapat dipercaya orang akan terbuka dan membagi luka-luka terdalamnya, kebutuhannya, dan kesalahan-kesalahannya. Apa yang dibagikan dalam kelompok harus tinggal di dalam kelompok, dan kelompok tersebut perlu menyelesaikannya, bukan bergosip tentangnya. Tuhan membenci gosip, khususnya ketika disamarkan sebagai sebuah “permohonan doa” bagi orang lain. TUHAN berkata, “Orang yang curang menimbulkan pertengkaran, dan seorang pemfitnah menceraikan sahabat yang karib.” Gosip selalu menyebabkan luka dan perpecahan, serta menghancurkan persekutuan, dan Tuhan sangat tegas bahwa Anda harus menentang mereka yang menyebabkan perpecahan di antara orang-orang Kristen.
Mengembangkan komunitas membutuhkan frekuensi. Anda harus memiliki kontak yang sering dan teratur dengan kelompok Anda untuk membangun persekutuan yang sejati. Alkitab berkata, Janganlah kamu menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kamu, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.”

Anda harus mengembangkan kebiasaan berkumpul bersama. Jemaat Kristen mula-mula berkumpul setiap hari! “Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Allah. Mereka memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir dan makan bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati.” Persekutuan membutuhkan sebuah investasi waktu.
Jika Anda adalah seorang anggota dari sebuah kelompok atau kelas kecil, sangatlah baik untuk membuat sebuah perjanjian kelompok yang memasukkan kesembilan karakteristik persekutuan yang Alkitabiah. Anda akan berbagi perasaan-perasaan Anda yang sebenarnya (otentisitas), saling menguatkan (mutualisme), saling mendukung (simpati), saling mengampuni (belas kasihan), mengatakan kebenaran dalam kasih (kejujuran), mengakui kekurangan-kekurangan Anda (kerendahan hati), menghormati perbedaan-perbedaan Anda (penghormatan), tidak bergosip (kerahasiaan), dan menjadikan kelompok sebagai prioritas (frekuensi). Ketika Anda lihat daftar karakteristik di atas, nyatalah mengapa persekutuan yang sejati itu jarang. Ia berarti menyerahkan keegoisan dan kemandirian Anda untuk menjadi saling tergantung. Keuntungan dari berbagi hidup bersama jauh melebihi, biayanya, dan ia mempersiapkan Anda bagi surga.
Pokok Renungan: Komunitas membutuhkan komitmen
Ayat hafalan: Yohanes 3:16 – Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
Pertanyaan renungan: Bagaimana aku dapat membantu mengembangkan karakteristik sebuah komunitas sejati dalam kelompok kecilku dan gerejaku?
Sumber : FA Campaign – Resume The Purpose Driven Life
Artikel Tujuan Hidup Lainnya :
- Itu Semua Dimulai Dengan Tuhan
- Anda Bukanlah Suatu Kebetulan
- Apa Yang Menggerakkan dan Mengendalikan Hidupmu?
- Diciptakan Untuk Bertahan Selamanya
- Melihat Kehidupan Dari Sudut Pandang Tuhan
- Hidup Adalah Sebuah Tugas Sementara
- Alasan Untuk Segala Sesuatu
- Direncanakan Bagi Kesukaan Allah
- Apa Yang Membuat Allah Tersenyum?
- Hati Yang Menyembah
- Menjadi Sahabat Yang Dekat Dengan Tuhan