ChurchMentoring dan Pemuridan

Hal Yang Paling Penting

Seri Tujuan Hidup Bagian 16 – Seluruh kehidupan berkisar pada kasih.

Hidup adalah tentang kasih. Karena Tuhan adalah kasih, pelajaran paling penting yang Ia ingin Anda pelajari di bumi adalah bagaimana mengasihi. Belajar mengasihi dengan tidak egois bukanlah sebuah tugas gampang. Karena itulah, Anda diberikan seluruh masa hidup untuk mempelajarinya. Tentu Tuhan ingin Anda mengasihi semua orang, tetapi Ia secara khusus memperhatikan bagaimana Anda belajar mengasihi orang lain dalam keluarga-Nya.

Mengapa mereka mendapatkan prioritas dalam kasih? Karena Tuhan ingin keluarga-Nya dikenal oleh kasihnya lebih dari segala hal yang lain. Yesus berkata bahwa kasih Anda kepada satu sama lain – bukan kepercayaan-kepercayaan doktrinal Anda, adalah kesaksian terbesar Anda kepada dunia. Ia berkata, “Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling  mengasihi.” Di surga Anda akan menikmati keluarga Tuhan selama-lamanya, tetapi terlebih dahulu Anda punya suatu pekerjaan berat untuk dilakukan di bumi ini untuk mempersiapkan diri Anda bagi kasih yang abadi. Tuhan melatih Anda dengan memberi Anda “tanggung jawab keluarga”, dan yang paling utama dari tanggung jawab ini adalah mempraktikkan mengasihi satu sama lain.

Tuhan ingin Anda berada dalam persekutuan yang teratur dan akrab dengan orang-orang percaya lain agar Anda dapat mengembangkan keterampilan mengasihi. Kasih tidak dapat dipelajari dalam isolasi. Anda harus berada di sekitar orang-orang yang menyebalkan, tidak sempurna, dan membuat frustrasi. Melalui persekutuan Anda belajar tiga kebenaran yang penting.

Pemanfaatan hidup yang terbaik adalah kasih. Kasih seharusnya menjadi prioritas teratas, tujuan utama, dan ambisi terbesar Anda. Kasih bukan sekadar hanya salah satu bagian yang baik dalam hidup Anda, melainkan bagian terpenting. Alkitab berkata, “Kejarlah kasih itu.”

Hidup tanpa kasih sesungguhnya tidak ada harganya. Paulus menyatakan “Dan sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu yang ada padaku, bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, sedikitpun tidak ada faedahnya bagiku.” Empat dari Sepuluh Perintah Tuhan berurusan dengan hubungan Anda kepada Tuhan dan enam sisanya berurusan dengan hubungan Anda dengan orang lain. Jadi, semuanya berbicara mengenai hubungan! Kemudian, Yesus meringkas apa yang paling berarti bagi Tuhan dalam dua pernyataan: kasihilah Tuhan dan kasihilah sesamamu. Ia berkata, “Kasihilah Tuhan Allah-mu dengan segenap hatimu… Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri”. Setelah belajar mengasihi Tuhan (penyembahan), belajar mengasihi orang lain adalah tujuan kedua dari hidup Anda.

Kesibukan adalah musuh besar hubungan. Anda jadi disibukkan dengan mencarí nafkah, mengerjakan pekerjaan Anda, membayar tagihan, dan mencapai sasaran-sasaran seolah-olah tugas-tugas inilah titik pokok hidup, padahal bukan. Pokok hidup adalah belajar mengasihi Tuhan dan sesama. Hidup minus kasih sama dengan nol.

Kasih akan ada selama-lamanya. Satu alasan lain Tuhan menyuruh Anda menjadikan kasih prioritas utama adalah karena kasih itu kekal, “Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih.” Kasih meninggalkan suatu warisan. Bagaimana Anda memperlakukan orang lain, bukan kekayaan atau prestasi Anda, adalah dampak paling awet yang bisa Anda tinggalkan di bumi. Seperti kata Bunda Teresa, “Bukan apa yang Anda lakukan, tetapi seberapa besar kasih yang Anda taruh di dalamnya yang berarti.” Kasih adalah rahasia warisan yang bertahan.

Ketika hidup di bumi akan berakhir, orang tidak mengelilingi diri mereka dengan benda-benda. Apa yang Anda inginkan di sekeliling Anda adalah orang-orang yang Anda kasihi dan mempunyai hubungan dengan Anda. Pada saat-saat terakhir Anda, Anda semua menyadari bahwa hubungan adalah tentang apa hidup itu. Hikmat adalah mempelajari kebenaran itu lebih cepat dari yang lain. Jangan tunggu sampai Anda di tempat tidur kematian untuk mengetahui bahwa tidak ada hal yang lebih berarti dari hubungan.

Anda akan dievaluasi berdasarkan kasih Anda. Alasan berikutnya untuk menjadikan belajar mengasihi sasaran hidup Anda adalah bahwa berdasarkan itulah Anda akan dievaluasi di alam kekekalan. Satu cara Tuhan mengukur kedewasaan rohani adalah dengan mutu hubungan-hubungan Anda. Yesus berkata, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.” Mengetahui hal ini, sebaiknya ketika bangun setiap pagi, Anda berlutut di sisi tempat tidur, atau duduk di tepinya, dan berdoa begini: “Tuhan, entah aku menyelesaikan apapun hari ini, aku ingin memastikan bahwa aku memberi waktu mengasihi-Mu dan orang lain – karena itulah makna hidup. Aku tidak mau membuang percuma hari ini.”

Ungkapan kasih terbaik adalah waktu. Pentingnya perkara dapat diukur dari berapa banyak waktu yang Anda mau investasikan pada perkara tersebut. Waktu adalah karunia paling berharga karena Anda hanya memiliki suatu porsi darinya. Anda bisa menghasilkan lebih banyak uang, tetapi tidak dapat menghasilkan lebih banyak waktu. Ketika memberi seseorang waktu Anda, berarti Anda memberi mereka suatu bagian dari hidup Anda yang tidak akan pernah Anda dapatkan lagi. Waktu Anda adalah hidupmu. Itulah mengapa hadiah terbesar yang dapat Anda berikan kepada seseorang adalah waktu Anda.

Esensi kasih bukanlah apa yang Anda pikirkan atau lakukan atau sediakan bagi orang lain, tetapi seberapa besar Anda berikan diri Anda. Pria, khususnya, sering tidak memahami hal ini. Banyak yang telah berkata, “Aku tidak mengerti istri dan anak-anakku. Aku sediakan semua yang mereka butuhkan. Apa lagi yang mereka inginkan?” Mereka menginginkan Anda. Tidak ada yang dapat menggantikan itu. Kado kasih yang paling diinginkan bukanlah permata atau mawar atau coklat, melainkan perhatian yang fokus. Kasih berkonsentrasi secara begitu mendalam pada orang lain sehingga Anda melupakan diri sendiri pada saat itu. Kapan saja Anda memberikan waktu Anda, artinya Anda membuat sebuah pengorbanan, dan pengorbanan adalah esensi kasih.

Anda dapat memberi tanpa mengasihi, tapi Anda tidak dapat mengasihi tanpa memberi: “Karena begitu besar kasih Tuhan akan dunia ini sehingga la mengaruniakan… Kasih berarti menyerahkan kesukaan-kesukaanku, kenyamananku, sasaran-sasaranku, keamananku, uangku, tenagaku, atau waktuku bagi kepentingan orang lain.

Waktu terbaik untuk mengasihi adalah sekarang . Mengapa sekarang adalah waktu terbaik untuk mengungkapkan kasih? Karena Anda tidak tahu berapa lama Anda akan mempunyai kesempatan itu. Keadaan berubah. Orang mati. Anak-anak tumbuh dewasa. Anda tidak memiliki jaminan akan hari esok. Jika mau ingin mengungkapkan kasih, Anda sebaiknya melakukannya sekarang. Pemanfaatan hidup terbaik adalah kasih. Ungkapan kasih terbaik adalah waktu. Waktu terbaik untuk mengasihi adalah sekarang. 

Pokok Renungan: Hidup adalah tentang kasih.

Ayat Hafalan: Galatia 5:14 – Sebab seluruh hukum Taurat tercakup dalam satu firman ini, yaitu: ”Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri!”

Pertanyaan Renungan: Sejujurnya, apakah hubungan merupakan prioritas pertamaku? Bagaimana aku dapat memastikannya?

Sumber : FA Campaign – Resume The Purpose Driven Life

Artikel Tujuan Hidup Lainnya :