LeadershipLeadership Refleksi

Emosi yang Tidak Terkendali – Kepemimpinan yang Tidak Berhasil

Renungan dan Inspirasi Kepemimpinan 27 April

Maka berbicaralah Yonadab, anak Simea, kakak Daud, katanya: ”Janganlah tuanku menyangka, bahwa semua orang muda anak-anak raja itu, telah dibunuh. Hanya Amnon yang mati, sebab hal itu telah terlihat pada air muka Absalom, sejak Amnon memperkosa Tamar, adiknya.” 2 Samuel 13:32

Setelah Daud berdosa dengan Batsyeba, nabi Natan memperingatkan raja bahwa pedang tidak akan pernah meninggalkan rumah tangganya. Dan Daud menanggung masalah rumah tangga sejak hari itu. Tidak ada yang melihat ini lebih jelas daripada putranya, Absalom. Ketika Amnon memperkosa saudara perempuan Absolom, Tamar, dan Daud tidak melakukan apa-apa, Absalom menjadi marah. Setelah usahanya untuk mendapatkan audiensi dengan ayahnya gagal, Absalom memutuskan untuk menarik perhatian semua orang. Dia membalas dendam saudara perempuannya Tamar dengan membunuh Amnon, saudara tirinya. Untuk kejahatan ini ayahnya mengusirnya. Setelah diizinkan kembali, Absalom marah kepada Jenderal Yoab dan membakar ladangnya.

Terlepas dari tindakannya, Absalom tidak bisa mendapatkan perhatian kebapakan yang sangat dia butuhkan dan inginkan. Jadi dia menggunakan hasratnya untuk menyabotase kepemimpinan ayahnya. Pada akhirnya, Absalom meninggal sebagai maverick – pemimpin independen yang tidak biasa yang memiliki hasrat yang serba salah.

Sumber : EQUIP Milist – The Maxwell Leadership Bible

Renungan dan Inspirasi Kepemimpinan Lainnya :

Renungan dan Inspirasi Kepemimpinan Februari

Renungan dan Inspirasi Kepemimpinan Maret

Baca Artikel Utama Tentang Pemimpin dan Kepemimpinan :