Kematian Kebangkitan Yesus KristusSpecial ContentYesus Kristus Tuhan

Kekristenan Berdiri atau Jatuh Tergantung Pada Kebangkitan

Kebangkitan Yesus Kristus dari kematian memisahkan Kekristenan dari semua agama – apa pun bentuknya. Kekristenan tanpa kebangkitan fisik Yesus Kristus dari kematian secara literal hanyalah satu di antara banyak agama. “Dan jika Kristus tidak dibangkitkan,” kata Rasul Paulus, “maka pemberitaan kami kosong dan sia-sialah imanmu” [1 Korintus 15:14]. Selanjutnya, “Kamu masih dalam dosamu!” [1 Korintus 15:17]. Paulus tidak dapat memilih bahasa yang lebih kuat. “Jikalau kita hanya dalam hidup ini berharap kepada Kristus, maka kita adalah orang yang paling malang dari segala manusia” [1 Korintus 15:19].

Namun, kebangkitan Yesus Kristus terus-menerus diserang sejak zaman Kerasulan. Mengapa? Karena itu adalah penegasan utama dari identitas Yesus sebagai Anak Allah yang berinkarnasi, dan tanda akhir dari karya penebusan, pengampunan, rekonsiliasi, dan keselamatan Kristus yang telah selesai. Mereka yang menentang Kristus, apakah para pemimpin agama abad pertama atau sekularis abad kedua puluh, mengakui Kebangkitan sebagai pembenaran Kristus terhadap musuh-musuh-Nya.

Mereka yang akan menyerang Gereja dan menolak Injilnya harus mengarahkan panah mereka pada klaim kebenaran yang paling penting dari Perjanjian Baru dan para murid: bahwa Yesus Kristus, setelah menderita kematian di kayu salib, meskipun tidak berdosa, telah menanggung dosa orang-orang yang Dia datangi untuk diselamatkan, yang telah dikuburkan di kuburan yang disegel dan dijaga, dibangkitkan oleh kuasa Tuhan pada hari ketiga.

Seperti yang dipahami dengan baik oleh Paulus, Kekristenan berdiri atau jatuh tergantung pada kuburan yang kosong. Jika Kristus tidak dibangkitkan, kita harus dikasihani, karena iman kita sia-sia. Mereka yang akan mengkhotbahkan Kekristenan tanpa kebangkitan telah menggantikan kebenaran Injil dengan kebohongan. Tetapi, tegas Paulus, Kristus telah bangkit dari kematian. Iman kita tidak sia-sia, tetapi di dalam Tuhan yang telah bangkit. Dia rela menghadapi kematian di kayu salib dan mengalahkan kematian dari kubur. Kebangkitan adalah tanda terakhir dari pembenaran Allah atas Anak-Nya.

Diambil dari “The Resurrection of Christ and the Reality of the Gospel” (digunakan dengan izin).

Sumber : Albert Mohler – https://www.christianity.com

Baca Artikel Paskah – Berita Kebangkitan Yesus Dari Kematian

Baca Artikel dan Renungan Tujuh Perkataan Yesus Di Kayu Salib

Baca Artikel Inspirasi Jumat Agung – Renungan Kematian Yesus Kristus

Baca Artikel Minggu Suci Menjelang Paskah

Artikel Utama Terkait Jumat Agung dan Paskah :