Kematian Kebangkitan Yesus KristusSpecial Content

Melempar dan Membalikkan Meja, Yesus Punya Temperamen Pemarah?

Kita semua memiliki hal-hal yang mengganggu kita, dan kita menunjukkan kemarahan kita dengan cara yang berbeda. Namun penelitian telah membuktikan bahwa marah itu tidak baik. Satu studi menemukan bahwa orang yang pemarah tiga kali lebih beresiko mengalami serangan jantung. Dan sebuah penelitian Harvard tahun 2006 mengungkapkan bahwa 10 juta pria di AS sangat marah, dan mereka sakit. Bahkan, penyakit mereka memiliki nama: Intermittent Explosive Disorder (IED).

Setelah mengatakan semua itu, tidak semua kemarahan itu buruk. Alkitab mencatat saat ketika Yesus Kristus, Tuhan yang berinkarnasi, marah. Sangat marah. Setelah membuat pawai kemenangan-Nya saat memasuki Yerusalem dengan sorak-sorai orang banyak dan daun-daun palem melambai, Yesus “masuk ke Bait Allah dan mulai mengusir orang-orang yang membeli dan menjual di dalamnya, sambil berkata kepada mereka, ‘Ada tertulis, “Rumah-Ku adalah rumah doa,” tetapi kamu telah menjadikannya sarang penyamun'” (Lukas 19:45-46).

Apakah Yesus seorang pemarah? Hampir pasti tidak. Itu adalah kemarahan yang benar. Dia pergi ke bait suci. Dia memperhitungkan situasinya. Dan Dia membalikkan meja. Mengapa Yesus menampilan kemarahan seperti itu? Karena orang-orang yang terlibat dalam perdagangan di bait suci menjauhkan orang lain dari Allah. Mereka melakukan keributan kecil di mana mereka sengaja menemukan kesalahan dengan hewan kurban yang dibawa orang-orang dan kemudian menjual kepada orang-orang hewan yang mereka “setujui” dengan harga yang mahal. Dan ini membuat Yesus marah.

Tuhan marah ketika ada orang menghalangi orang berdosa untuk mengenal Dia. Tuhan tidak suka jika kita menjadi penghalang, dan itu terlalu sering terjadi di gereja. Tetapi gereja tidak seharusnya menjadi museum bagi orang-orang kudus; gereja itu seharusnya menjadi rumah sakit bagi orang-orang berdosa – tempat bagi orang-orang untuk mengenal Tuhan.

Diambil dari “When Jesus Got Angry” oleh Harvest Ministries (digunakan dengan izin).

Sumber : Greg Laurie – https://www.christianity.com

Baca Artikel Minggu Suci Menjelang Paskah