Multi Tasking Versus Single Tasking
Saat saya diminta melakuikan seleksi karyawan dengan menggunakan tes psikologi, terkadang pihak perusahaan memasukkan poin “mampu melakukan tugas secara multitasking” sebagai salah satu kriteria yang diinginkan. Memang asumsi yang beredar selama ini menganggap bahwa karyawan yang produktif dan efisien adalah bila ia mampu bekerja secara multitasking. Pertanyaannya adalah, “Apakah benar demikian?”
Riset terkini menunjukkan hasil yang menarik. Saya pernah menyaksikan sebuah eksperimen di National Geographic Channel, yaitu dua orang dewasa diberi tugas mengerjakan pekerjaan bertukang, membuat maket rumah sederhana. Tiap orang diberí satu set peralatan pertukangan dan satu set bilah-bilah kayu untuk membuat maket rumah. Mereka mengerjakan maket yang sama persis, secara individual. Di tengah-tengah sedang mengerjakan tugas, mereka diganggu oleh dering telepon, SMS, email yang masuk ke ponsel mereka masing-masing. yang dilakukan oleh ilmuwan pelaku eksperimen. Gangguan ini di atur sedemikian rupa sehingga keduanya mendapatkam perlakuan yang sama persis. Bedanya adalah seorang menanggapi semua telepon, membalas sms, dan email yang masuk sembari bekerja (multitasking), sedangkan yang lainnya mengabaikan semua faktor pengganggu itu dan mengerjakan maket. Setelah selesai, barulah ia menyibukkan diri dengan ponselnya (single tasking). Dengan cara kera yang berbeda, siapakah yang lebih cepat menyelesaikan tugas membuat maket? ternyata orang yang mengabaikan semua gangguan dan memutuskan untuk fokus pada satu tugas baru kemudian beralih ke tugas lainnya alias single tasking.
Bagaimana Idealnya?
Menurut pengamatan saya, multitasking dan single tasking masing-masing memiliki keunggulan. Hal yang terpenting adalah mengenali kondisi yang sesuai untuk diterapkan multitasking dan kondisi yang sesuai untuk single tasking.

Multitasking sepertinya cocok diakukan untuk tugas yang tidak membutuhkan banyak konsentrasi dan tidak membutuhkan daya analisa dalam durasi panjang, seperti:
- Ibu rumah tangga yang merebus telur dengan memasang timer, meninggalkan dapur, dan membangunkan anaknya untuk ke sekolah. Alih-alih menunggui telur matang baru membangunkan anaknya.
- Pengendara mobil yang pada saat mematikan mesin dengan tangan kanan, tangan kirí membuka sabuk pengaman.
- Membaca koran/buku sambil nongkrong di toilet.
Multitasking yang berbahaya jangan dilakukan! Apa saja? : Mengemudi motor/mobil sambil menelepon/SMS. Kabar yang Anda dengar bisa jadi membuat Anda harus berpikir cukup dalam sehingga mengurangi tingkat konsentrasi dan kesiagaan Anda terhadap kondisi jalan.
Single tasking cocok dilakukan untuk tugas yang membutuhkan banyak konsentrasi dan membutuhkan daya analisa dalam dan durasi panjang, misalnya:
1. Menyelesaikan pembuatan laporan psikologis, baru kemudian beralih ke tugas lain.
2. Mengetik dan mengirim email sampai selesai baru melakukan panggilan telepon. Kecuali email yang Anda kirim adalah email yang singkat/ringan isinya dan telepon yang Anda lakukan merupakan bincang santai saja – Anda bisa melakukan keduanya bersamaan. Namun bila email yang Anda ketik adalah email yang serius, yang terjadi adalah Anda akan berhenti sejenak dari mengetik untuk mendengar dan menjawab lawan bicara Anda. Ini tidak efektif.

Tips untuk melakukan tugas secara single tasking:
- Urutkan prioritas tugas Anda
- Tetapkan deadline untuk masing-masing tugas dan perkiraan waktu untuk mengerjakan.
- Berkomitmen menyelesaikan prioritas pertama Anda dengan menyingkirkan gangguan yang mungkin muncul. Aktifkan mode silent pada ponsel ketika bekerja.
- Setelah itu beralih ke prioritas kedua.
Oleh : Suilyana O. Sewucipto, M.Si., P.Si.
Passion, Konsultan Psikologi Anak, dan Remaja
Jl. Kelapa Hibrida Raya Blok QJ 9/ no.6
(021) 80749600 Kelapa Gading, Jakut
Sumber : Ridmag Volume 12
Baca Artikel Utama Menarik :
- Natal – Yesus Tuhan dan Nubuatan Alkitab
- Panduan Kebangunan Rohani
- Kebangkitan Rohani dan Gerakan Transformasi
- Panduan Pemuridan Gereja dan Mentoring Kristen
- Info Lengkap Israel – Mengenal Bangsa Pilihan Tuhan
- Fakta dan Data Wisata dan Informasi Umum Israel
- Info Lengkap Lokasi Wisata dan Ziarah Kristen – Holyland Tour
- Paket Wisata Rohani – Holyland Tour Yerusalem & Ziarah Kristen
- Info Tips & Trik Lengkap Persiapan Perjalanan Wisata Rohani
- Info Lengkap Siaga dan Tanggap Bencana Indonesia
- Info Lengkap Tentang Asuransi dan Tabungan Proteksi
- Semua Hal Tentang Kaos dan Tshirt