FamilyPsikologi

Menghasilkan Anak Yang Tangguh

Sudahkah Anda Menghasilkan Anak Yang Tangguh?
Orang tua mana yang tidak ingin punya anak yang tangguh? Yang bertanggung jawab, tekun, tidak emosional, mampu mengasihi, berguna untuk orang lain? saya mendengar jawaban pembaca yang semuanya berkata “MAU”. Mari sebagai orang tua, kita lihat dan lakukan 4 hal berikut ini!

  1. Terlibat
    Terlibat berarti ada kebersamaan secara fisik dan emosi. Secara fisik artinya meluangkan waktu untuk hadir dan berada di dekat anak; secara emosi artinya mau menggunakan hati untuk memahami perasaan dan pemikiran anak.

Masa Bayi: membuat ekpresi wajah tertentu untuk berkomunikasi dengan bayi (manggut-manggut, geleng-geleng, tersenyum), menggendong, menyanyikan lagu, meresponi saat bayi menangis, mencium.

Masa Anak: doa bersama, bermain bersama anak, membacakan cerita sebelum tidur, ngobrol dua arah (bukan hanya satu arah, yaitu orang tua menasihati), membimbing bikin PR, peduli sudut pandang anak yang bentuk konkretnya adalah mendengarkan anak bicara sampai selesai, menggandeng, memeluk, memberikan pujian, sesekali mengantarkan ke sekolah atau ke rumah teman.

Masa Remaja: doa bersama, meluangkan waktu untuk olah raga bersama, ngobrol dua arah, peduli ekspresi remaja dan mau memahami sudut pandang remaja, memeluk, memberikan pujian, sesekali mengantarkan anak remajanya pergi.

Bila tidak terpenuhi, anak Anda menjadi TIDAK TANGGUH : emosi terganggu karena merasa kurang dikasihi dan kurang dihargai. Wujudnya bisa jadi anak kurang mampu berempati terhadap perasaan orang lain karena tidak terbiasa diberi empati oleh orang tua, kurang mampu bertoleransi dan ingin menang sendiri, mudah marah karena ada rasa tidak puas yang terpendam, perilaku mencari perhatian seperti membangkang atau melakukan hal negatif agar orang tua ‘mulai melihat dan bertanya’ pada anak.
Sudahkah Anda terlibat dengan anak Anda?

  1. Merawat
    Merawat adalah memberikan kebutuhan dasar seputar: sandang, pangan, papan dan perawatan fisik.

Masa Bayi: ibu menyusui, menyuapi, memandikan, mengurus buang air kecil dan besar. Ayah bekerja untuk memenuhi kebutuhan ibu dan anak.

Masa Anak : orang tua menyiapkan makanan, melatih mandi yang bersih, membawa ke dokter saat anak sakit.

Masa Remaja : orang tua menyiapkan makanan, membelikan obat jerawat.

Bila tidak terpenuhi, anak Anda menjadi TIDAK TANGGUH: kurang gizi, pertumbuhan fisik terhambat yang mempengaruhi kemampuan berpikir/ kecerdasan dan kemampuan beraktivitas (mudah sakit, mudah lelah). Sudahkah Anda merawat anak Anda?

  1. Tantangan
    Tantanga berarti memberi dorongan kepada anak untuk melakukan hal yang saat ini belum bisa dia lakukan, tetapi harus bisa dia lakukan karena tuntutan usia dan karena anak butuh kemampuan tersebut untuk menjalani hidupnya sendiri.

Masa Bayi : melalui bermain, misalnya bayi yang mulai bisa meraih mainan maka orang tua mengangkat mainan itu di wajah si bayi agar ia berusaha mengangkat tangan lebih tinggi. Saat bayi belajar merangkak dan berjalan, orang tua ambil jarak di depan bayi dan memanggil agar ia bergerak maju.

Masa Anak : beri kesempatan anak melakukan berbagai kegiatan motorik (lari, lompat, panjat, dorong, tarik), masukkan anak ke sekolah sehingga ia dapat bertemu dengan orang baru dan tuntutan tugas, melatih anak untuk makan, mandi, keramas, pakai sepatu dan baju sendiri, memilih barang di toko dan melakukan pembayaran di kasir, melatih anak merawat binatang
kesukaannya, ikutkan perlombaan, ds.

Masa Remaja : berikan tugas agar muncul rasa tanggung jawab terhadap anggota keluarga yang lain seperti menemani orang
tua ke dokter, menjaga rumah saat orang tua ke luar kota, membayar tagihan rekening listrik. Selain itu, bertanggung jawab terhadap hobinya seperti menyimpan dan merawat alat musiknya/perlengkapan olahraganya, merawat kendaraannya, mempertanggungjawabkan nilainya di sekolah, mengikuti perlombaan.

Bla tidak terpenuhi, anak Anda menjadi TIDAK TANGGUH: tidak terbiasa mengambil keputusan, mudah menyerah, kurang tekun,
sulit berkembang dalam prestasi kerja karena menghindari resiko dan terbiasa memilih hal yang mudah. Sudahkah Anda memberikan tantangan pada anak Anda?

  1. Pagari
    Adalah memberikan batasan perilaku yang boleh dan tidak boleh, perilaku yang benar dan yang tidak. Memagari berarti menjaga agar anak tetap di dalam jalur yang aman dan melatih anak memiliki suatu keteraturan dan memiliki rambu-rambu dalam menjalani hidupnya sendiri kelak.

Masa Bayi : mengatur jam tidur dan jam makan, melatih kencing pada waktu tertentu.

Masa Anak : melatih anak mengikuti jadwal (bangun pagi untuk ke sekolah, jam mandi sore, jam makan dan tidur, jadwal les),
mengajarkan perilaku yang boleh dan tidak (sopan santun, anak rutin ikut sekolah minggu, harus membuat PR, tidak boleh minum es saat pilek, membatasi agar tidak main gadget berjam-jam)

Masa Remaja : memberikan jam malam pada saat remaja bermain bersama teman, memberikan aturan pergaulan terhadap lawan jenis, mendorong remaja mengikuti kegiatan Remaja di Gereja, mengajarkan firman Tuhan di rumah, memberikan buku dan tontonan yang bermutu.

Bila tidak terpenuhi, anak Anda menjadi TIDAK TANGGUH: Tidak peduli aturan karena tidak terbiasa mengikuti aturan di rumah, sering tidak tepat waktu, berperilaku seenak sendiri, kurang peka terhadap dosa. Sudahkah Anda memagari anak Anda?

Passion
Suilyana 0. Sewucipto MSi, Psi.
JL. Kelapa Hibrida Raya
Kelapa Gading, Jakut
(021) 80749600

Sumber : R1D | MAG vol. 27.