Salomo – Raja Bijaksana Yang Lupa Prinsip Pertama Kebijaksanaan
Profil Kepemimpinan – Raja Salomo
Bacaan : 1 Raja-raja 4: 29-34
Untuk seorang pintar, dia telah melakukan beberapa hal bodoh.
Menjelang awal pemerintahan Salomo, Tuhan mendekati Raja muda dengan sebuah proposal: Mintalah kepadaKu apapun yang kamu inginkan. Betapa senangnya Tuhan, Salomo tidak meminta kekayaan besar, rasa hormat di antara para pemimpin dunia, atau yang tak terkalahkan diantara bangsa. Salomo justru meminta hikmat, dan Tuhan menjawab dengan limpah.

Alkitab memberi tahu kita bahwa Tuhan memberi raja “hikmat dan pengertian yang luar biasa besar, dan hati yang besar seperti pasir di tepi pantai”, dan bahwa kebijaksanaannya melebihi kebijaksanaan orang lain (1 Raja 4: 29-31). Pikiran Solomo yang luas menjelajahi disiplin ilmu botani, zoologi, dan musikologi, dan merenungkan topik-topik mulai dari ekonomi, komunikasi hingga cinta.
Hikmat Raja Salomo sangat membantu Israel menjadi makmur. Kerajaannya setiap tahun menerima emas dan perak serta komoditas berharga lainnya dalam jumlah yang tak terhitung. Salomo sendiri mengumpulkan kekayaan yang lebih besar dari semua raja pada masanya (1 Raja-raja 10:23).

Tetapi pada akhir pemerintahannya, raja yang brilian ini entah bagaimana melupakan prinsip pertama dari kebijaksanaan: “Takut akan Tuhan adalah awal dari kebijaksanaan” (Mazmur 111: 10). Ketika Salomo sudah tua, “istri-istrinya memalingkan hatinya kepada dewa-dewa lain, dan hatinya tidak setia kepada Tuhan, Allahnya” (1 Raja-raja 11: 4). Hanya yang diberi energi oleh perjalanan hidup bersama Tuhan yang membuat pemimpin yang saleh.