Kematian Kebangkitan Yesus KristusSpecial Content

Mengapa Tabir di Bait Suci Robek?

Di pelataran dalam Bait Suci di Yerusalem, di Ruang Mahakudus, adalah Tabut Perjanjian. Di situlah imam besar akan pergi setahun sekali untuk menawarkan pendamaian bagi dosa-dosa orang-orang. Sebuah penutup, sebuah tirai tenunan yang sangat tebal, memisahkan Ruang Mahakudus dari bagian lain dari bait suci.

Ketika Yesus mati di kayu salib sebagai korban untuk dosa-dosa kita, tirai tebal itu terkoyak dari atas ke bawah. Itu tidak robek dari bawah ke atas, seolah-olah seseorang sedang merobeknya. Sebaliknya, tirai itu robek dari atas ke bawah, karena Tuhan yang merobeknya.

Tuhan berkata, “Kamu tidak lagi berada di luar. Kamu bisa masuk. Putraku telah membuka jalan untukmu.”

Rasul Paulus menjelaskan bagaimana kita sekarang dapat mendekat kepada Allah:

Oleh karena itu, saudara-saudara, yang memiliki keberanian untuk masuk ke Tempat Mahakudus oleh darah Yesus, melalui jalan baru dan hidup yang Ia tahbiskan bagi kita, melalui tabir, yaitu daging-Nya, dan memiliki Imam Besar atas rumah Allah, biarlah kita mendekat dengan hati yang tulus dalam keyakinan penuh iman. (Ibrani 10:19–22)

Kerudung tirai itu robek. Yesus sekarang adalah Pengantara kita. Kita tidak perlu lagi melalui seseorang untuk mencapai Tuhan. Kita tidak harus melalui ritual lagi. Sebaliknya, Yesus membuat cara baru dan hidup bagi kita untuk mencapai Tuhan.

Yesus membayar semuanya. Dan itu sangat penting untuk diingat.

Diambil dari “No Longer on the Outside” oleh Harvest Ministries (digunakan dengan izin).

Sumber : Greg Laurie – https://www.christianity.com

Baca Artikel Inspirasi Jumat Agung – Renungan Kematian Yesus Kristus