Pergi Jauh
Renungan dan Inspirasi Kepemimpinan 2 Desember
Berfirmanlah TUHAN kepada Abram: “Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu; Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat. Aku akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau, dan mengutuk orang-orang yang mengutuk engkau, dan olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat.” Kejadian 12:1-3
Kejadian 11:31 memberitahu kita bahwa ayah Abraham, Terah, berangkat ke Kanaan dari Ur di Kasdim jauh sebelum Abraham melakukan perjalanan serupa. Namun entah kenapa, Terah singgah di Haran dan tidak pernah melanjutkan perjalanannya. Apakah Terah menerima panggilan asli dari Tuhan tapi lalai untuk menindaklanjutinya? Kita tidak tahu.

Kita tahu bahwa Abraham tidak pernah melakukan kesalahan seperti itu. Meskipun dia melakukan kesalahan kepemimpinan lainnya, Abraham sepertinya selalu menepati komitmennya. Ketika Tuhan memanggilnya untuk berangkat ke negeri yang tak dikenal, dia menempuh jarak yang jauh. Ketika musuh menculik Lot dan harta bendanya, Abraham mengejar para penculik dan menaklukkan mereka (Kejadian 14:14-16). Ketika diperintahkan untuk menyunat laki-laki di rumah tangganya, Abraham melakukannya pada hari itu juga (Kejadian 17:23). Dan ketika Tuhan meminta Abraham untuk mengorbankan putra kesayangannya, Ishak, hanya campur tangan malaikat di detik-detik terakhir yang menyelamatkan nyawa pemuda tersebut (Kejadian 22:1-9). Tidak mengherankan jika Tuhan, Pemimpin Tertinggi, memanggil Abraham, “Sahabatku” (Yesaya 41:8)!
Sumber : EQUIP Milist – The Maxwell Leadership Bible
Renungan dan Inspirasi Kepemimpinan Oktober
Renungan dan Inspirasi Kepemimpinan November
Baca Artikel Utama Tentang Pemimpin dan Kepemimpinan :