Pendalaman Alkitab Untuk Remaja
“Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanya pun ia tidak akan menyimpang daripada jalan itu.” (Amsal 22:6).
Akhir-akhir ini Anda sering mendengar istilah Pelayanan 3 Generasi, yang menggambarkan bagaimana mensinergikan dewasa muda dan para orang- tua sebagai satu kesatuan. Pertanyaannya sekarang : Bagaimana cara berkomunikasi di antara ke tiga generasi tersebut?
Sudah menjadi realita bahwa generasi anak-anak jaman sekarang identik dengan pendidikan dalam era kemajuan teknologi yang canggih dibandingkan dengan situasi dan kondisi pendidikan para orang tuanya. Bagaimana solusi gereja untuk mengatasi kesenjangan tersebut. Standar apa yang harus dipakai? Bagaimana gereja harus menyingkapi hal ini? Tidak lain jawabannya adalah firman Tuhan. Mau tidak mau, firman Tuhan harus menjadi standar kehidupan bagi setiap anak agar dapat berkomunikasi dengan generasi yang lebih tua. Ketika setiap generasi mempunyai standar kehidupan yang sama, maka komunikasi pasti terjalin.

Maka mau tidak mau, Anda harus memperkenalkan firman Tuhan kepada setiap anak sedini mungkin. Firman Tuhan harus menjadi dasar bagi setiap aspek kehidupan dalam keluarga. Tetapi bagaimana cara penerapannya? Hal ini sangat dimungkinkan, asal dilakukan dengan menggunakan cara dan ide-ide kreatif, menarik, serta disesuaikan dengan level intelektualitas si anak.
Gereja punya tanggung jawab mengembangkan suatu metode pembelajaran firman Tuhan yang efektif untuk anak-anak. Pembelajaran firman Tuhan dapat dilakukan dalam kelas-kelas dengan modul-modul multimedia yang mudah dimengerti, menarik dan kreatif. Apa saja yang bisa diimplementasikan dalam sistem pembelajaran tersebut?
Ada 3 faktor yang menjadi pilar utama dalam penerapan sistem pembelajaran ini, adalah sebagai berikut:
1. Sistem Pendampingan
Metode pembelajaran ini harus menerapkan sistem pendampingan di mana beberapa anak atau disebut mentee, didampingi oleh satu kakak pendamping, kakak mentor, yang bertanggung jawab untuk membimbing di dalam kelas. Sistem pendampingan mentoring ini menjadi sangat penting karena kakak atau mentor tidak hanya membantu setiap anak menteenya dalam berdiskusi, menjelaskan materi pembelajaran, tetapi juga bertanggung jawab atas kehidupan kerohanian anak-anaknya; baik selama program pembelajaran ini berlangsung maupun setelah program kelas selesai. Tidak berhenti sampai di sini saja, kakak-kakak mentor diharapkan akan terus memantau kerohanian anak-anak menteenya untuk dibawa ke jenjang pelayanan berikutnya, bahkan memungkinkan sampai mereka menjadi dewasa. Di luar kelas, kakak mentor juga mengarahkan atau melatih talenta-talenta anak mentee-nya, antara lain: sebagai penari tambourine, team worship, worship leader, pemain musik, pemain drama, operator multimedia dan bentuk pengembangan talenta lainnya; yang bermanfaat untuk mendukung semua pelayanan maupun acara pagelaran-pagelaran gereja.

2. Materi Pembelajaran
Pilar yang kedua yang tak kalah pentingnya adalah materi pembelajaran. Setiap modul sudah disusun berwarna dan dengan gambar-gambar ilustrasi yang menarik.
Setiap materi pelajaran bertujuan untuk memberi pengertian dan mengarahkan setiap anak untuk selalu bertumbuh, baik dalam pola pikir maupun kedewasaa rohaninya. Materi-materi yang disampaikan di dalam setiap kelas berbeda-beda, yaitu mulai dari pelajaran prinsip dasar kekristenan, aplikasi kehidupan kekristenan, mengenal Allah, sampai dengan materi yang dapat memotivasi anak supaya kehidupan mereka bisa berdampak. Tujuan dari sistem pembelajaran ini adalah supaya setiap anak mengerti tidak hanya tentang keselamatan dan lahir baru, tetapi juga supaya mempunyai hidup yang berkemenangan, bahkan mempunyai hati yang sudah dipulihkan sehingga setiap anak-anak mengerti tujuan dan panggilan hidup mereka sendiri.
3. Multimedia
Pilar penting lainnya adalah perangkat dan sarana multimedia secara audio dan visual. Setiap modul pembelajaran disampaikan dalam bentuk multimedia yang menarik dengan menggunakan animasi bergerak, film-flm durasi pendek, ilustrasi, serta bentuk peragaan animasi lainnya. Sudah terbukti bahwa system pembelajaran dengan sarana multimedia akan lebih menarik serta lebih mudah dalam penyampaian setiap materi. Terobosan-terobosan baru, dan cara mengajar yang kreatif juga terus menerus dikembangkan. Metode pembelajaran di atas diharapkan dengan cepat akan menuntun anak-anak untuk bertumbuh menuju level kerohanian yang lebih tinggi.

Ketika gereja melihat bahwa anak-anak merupakan aset yang sangat berharga, dan mempunyai fokus pada pengembangan setiap anak, maka pelayanan 3 generasi pasti akan terjadi. Gereja harus memandang bahwa para orang tua dan anak-anak muda adalah merupakan satu team pelayanan yang kuat. Ketika gereja mempersatukan ketiga unsur pelayanan tersebut maka sinergi pelayananpun pasti terjadi. Tidak hanya itu saja, hal yang luar biasa pun pasti akan mengiringi setiap pelayanan di gereja Anda; mulai dari kegerakan anak-anak, anak muda, dewasa muda, bahkan sampai pelayanan orang tua pun pasti akan berdampak. “Seperti anak-anak panah di tangan pahlawan, demikianlah anak-anak pada masa muda.” Mazmur 127:4
“Selamatkan Generasi Muda – Mereka Yang Akan Membangun Masa Depan Gereja”
Sumber : Roy Christianto – Ridmag vol. 03
Baca Artikel Kebangkitan Orang Muda Lainnya :