Gunung Nebo – Tempat Kematian dan Kesembuhan
Charles H. Spurgeon menceritakan tentang seseorang penjaga reptil di kebun binatang yang bermain-main dengan ular dalam keadaan mabuk. Mula-mula si pria mengambil seekor ular Maroko yang berbisa, dan bermain-main dengannya, tetapi ular itu tidak menggigit. Lalu ia mengambil seekor Kobra dan bermain-main dengannya, dan Kobra itu lalu menggigitnya di tengah-tengah kedua matanya. Lalu ia dibawa ke rumah sakit. Mula-mula suaranya hilang, lalu penglihatannya hilang, lalu pendengarannya hilang. Setelah itu denyut nadinya melemah, dan dalam waktu satu jam setelah digigit ia telah menjadi mayat. Hukuman kematian oleh karena bisa ular seperti ini pernah diberikan oleh Tuhan kepada bangsa lsrael di Gunung Nebo ketika untuk kesekian kalinya orang Israel bersungut-sungut melawan Tuhan Allah dan Musa.

Karena hukuman mati oleh bisa ular tedung yang dikirim Tuhan, bangsa Israel datang kepada Musa untuk minta ampun, Musa lalu berdoa untuk mereka. Tuhan-pun memerintahkan Musa membuat patung ular tedung dan memasangnya pada sebuah tiang. Tuhan berkata bahwa setiap orang yang terpagut oleh ular tedung jika ia memandang ular tembaga Musa maka ia akan tetap hidup (Bilangan 21:4-9). Musa mentaati perintah Tuhan itu, dan ia membuat patung ular dari tembaga dan meletakkannya pada sebuah tiang, sehingga orang yang digigit ular dan percaya pada firman yang diberikan Tuhan kepada Musa untuk memandang dengan iman percaya kepada ular tembaga yang adalah tipologi Kristus, tidak akan mati, justru menjadi sembuh dan tetap hidup.
Ular Tembaga “Nehustan” Menjadi Berhala bagi Israel
Ular tembaga yang pernah dibuat Musa dikemudian hari dimusnahkan oleh Raja Hizkia karena bangsa Israel kembali jatuh kepada penyembahan berhala, mereka menyembah ular tembaga itu. Tuhan sangat membenci penyembahan berhala, penyembahan kepada buatan tangan manusia sendiri. “Dialah yang menjauhkan bukit-bukit pengorbanan dan yang meremukkan tugu-tugu berhala dan yang menebang tiang-tiang berhala dan yang menghancurkan ular tembaga yang dibuat Musa, sebab sampai pada masa itu orang Israel memang masih membakar korban bagi ular itu yang namanya disebut Nehustan.”(2 Raja-raja 18:4)
Di Manakah Posisi Gunung Nebo Sekarang?
Gunung Nebo (Arab: Jabal Nibu; lbrani: Har Nevo). Posisi Gunung Nebo berada sekitar 40 km ke arah barat daya Amman, Yordania, melewati kota kecil Madaba dimana terdapat benteng yang dibangun Raja Herodes Agung (Romawi), yang setelah kematiannya beralih ke tangan Raja Herodes Antipas (4-39 SM). 10 KM ke arah barat dari Madaba, terletak Gunung Nebo dengan puncak Pisganya. Gunung Nebo adalah pegunungan dengan tinggi 817 meter di atas permukaan laut.

Dari Gunung Nebo Musa melihat tanah yang dijanjikan Tuhan kepada Israel, karena oleh kesalahan yang fatal maka Musa tidak diperkenankan memasuki tanah Perjanjian. “Kemudian naiklah Musa dari dataran Moab ke atas gunung Nebo, yakni ke atas puncak Pisga, yang di tentangan Yerikho, lalu TUHAN memperlihatkan kepadanya seluruh negeri itu daerah Gilead sampai ke kota Dan, seluruh Naftali, tanah Efraim dan Manasye, seluruh tanah Yehuda sampai laut sebelah barat, Tanah Negeb dan lembah Yordan, lembah Yerikho, kota pohon korma itu, sampai Zoar. Dan berfirmanlah TUHAN kepadanya “Inilah negeri yang Kujanjikan dengan sumpah kepada Abraham, Ishak dan Yakub; demikian: Kepada keturunanmulah akan Kuberikan negeri itu. Aku mengizinkan engkau melihatnya dengan matamu sendiri, tetapi engkau tidak akan menyeberang ke sana.” (Ulangan 34:1-4). Menurut Alkitab, Musa juga mati di tanah Moab di tentangan Bet-Peor, dan tidak ada orang yang tahu kuburnya sampai hari ini (Ulangan 34:5-6). Mungkin kalau kuburan Musa ada, maka bangsa Israel pun akan menjadikannya sebagai tempat penyembahan berhala yang dibenci Tuhan Allah. Tradisi Yahudi dan Kristen percaya Musa dikubur oleh Allah sendiri di gunung Nebo.
Pada titik tertinggi dari gunung ini kita dapat melihat sisa-sisa reruntuhan sebuah gereja dan biara yang ditemukan pada tahun 1933. Gereja ini diperkirakan pertama kali dibangun pada pertengahan abad ke-4 dan didedikasikan untuk Musa. Desain gereja mengikuti pola khas Basilika, diperbesar pada akhir abad ke-5 dan dibangun kembali pada tahun 597.

Pada titik ketinggian ini pula tepat di belakang Brazen Serpent Monument yang dibuat oleh seniman Italia, Giovani Fantoni (patung tongkat Salib dan ular tembaga Musa – replika). Dari sini ke arah utara, jika dalam cuaca terang dan tidak berkabut kita dapat menyaksikan panorama Sungai Yordan, tepi barat kota Yerikho dan juga Yerusalem. Saat ini, komplek dimana gereja pertama ditemukan, dibangun sebuah gereja modern tepat di atas reruntuhan gereja tersebut. Komplek gereja saat ini juga berfungsi sebagai Biara Fransiskan yang sekaligus adalah pusat Institut Arkeologi Fransiskan. Gunung Nebo dikunjungi oleh orang Yahudi, Kristen dan Muslim.
Ular Tembaga Musa Adalah Typologi Kristus
Injil Yohanes 3:14-15 berkata, “Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan, supaya setiap orang yang percaya kepadaNya beroleh hidup yang kekal.” Kalau dahulu orang Israel hanya perlu memandang kepada patung ular tembaga, maka sekarang kita hanya perlu percaya kepada Yesus. Dahulu tidak ada orang yang memandang ular tembaga tetapi tetap mati; sekarang tidak ada orang yang percaya kepada Yesus tetapi binasa/ masuk neraka.

Pada saat itu, banyak dari bangsa Israel yang mati oleh bisa ular tedung. Untuk mereka ini tentu tidak ada obat. Tetapi untuk mereka yang masih hidup, apakah mereka baru digigit atau sudah hampir mati, belum terlambat untuk memandang kepada ular tembaga itu, mereka pasti sembuh. Demikian juga saat ini, untuk orang yang sudah mati tanpa Kristus, tidak ada obat lagi. Tetapi untuk orang yang masih hidup, apakah dia masih muda atau sudah tua dan hampir mati, tetap belum terlambat. Untuk orang yang pernah terlibat penyembahan berhala-pun masih ada kesempatan, jangan keraskan hati, datanglah kepada Kristus maka sorga akan menjadi bagian kita.
Sumber : Fedrichsen – Ridmag vol. 17

Baca Artikel Situs Alkitab dan Lokasi Penting Lainnya:
- Tembok Ratapan – Situs Doa dan Kesatuan Nasional Bagi Kembalinya Bait Allah Ketiga
- Gunung Karmel – Kebun Anggurnya Allah
- Gunung Tabor – Gunung Transfigurasi
- Kapernaum – Kota Tuhan Menghibur
- Nazareth – Mengunjungi Kampung Halaman Kristus Yesus
- Patmos – Mengenal Pulau Tempat Rasul Yohanes Menerima Wahyu Akhir Zaman
- Filipi – Kota Pertama Yang Mendengar Injil
- Korintus – Kota Hitam Penguasa Dua Pelabuhan
- Tarsus – Kota Yang Merdeka
- Gerasa – Kota di Dekapolis Dengan Peradaban Tinggi
- Ziklag – Kota Filistin Yang Terabaikan
- Atena – Kota Para Pemuja Dewa
- Yerikho – Kota Tertua dan Terendah di Dunia
- Efesus – The Light of Asia Yang Menjadi Pusat Misi
- Gunung Nebo – Tempat Kematian dan Kesembuhan
- Yope – Kota Penginjilan Kontekstual
- Adulam – From Zero To Hero
- Laodikia – Kota yang Kaya Raya Tetapi Miskin
- Niniwe – Kota Kelam yang Selamat dari Petaka Melalui Pertobatan
- Qumran – Lokasi Penemuan Naskah Laut Mati
- Megido – Situs Perang Jaman Kuno dan Harmagedon Kelak
- Lembah Eskol – Lembah Keputusan dan Simbol Kelimpahan
- Gunung dan Padang Gurun Sinai – Tempat Ujian Bagi Bangsa Israel
- Taman Getsemani – Pergumulan Yesus Ketika Memilih Kehendak Allah
- Bukit Zion – Kota Allah yang Hidup
- Sungai Yordan – Saksi Bisu Peristiwa Besar dan Mujizat
- Danau Galilea – Padat Sejarah, Pengajaran, Mujizat dan Inspirasi
- Betlehem – Kota Perkenanan Tuhan
Baca Berita Utama Terkait :
