Holyland Tour & Bible SiteLokasi Penting & Bible Sites

Filipi – Kota Pertama Yang Mendengar Injil

Filipi adalah sebuah kota yang terletak 10 mil dari pelabuhan Neapolis dan merupakan kota terpenting di Makedonia. Kota ini dibangun oleh Raja Filipus II dari Makedonia, yaitu ayah dari Aleksander Agung. Kota ini merupakan kota yang strategis secara perdagangan maupun militer karena dilewati oleh jalan raya Egnasia (via Egnatia) yang menghubungkan Barat (Eropa) dan Timur (Asia). Kota Filipi dibangun sekitar tahun 356 SM, dan merupakan kota yang terletak di puncak bukit, yang berbatasan dengan Thracia. Kota modern Filipi atau munisipal Filippoi kini berada di dekat reruntuhan kota kuno, dan masuk dalam bagian wilayah Makedonia Timur, Yunani.

Kota Veteran

Sejak Filipus II dari Makedonia merebut kota itu dari orang Trake sekitar pertengahan abad ke-4 SM, di kota ini terjadi peperangan demi peperangan, di antaranya peperangan antara Brutus dan Kassius melawan Antonius dan Oktavianus yang dimenangkan Antonius dan Oktavianus. Perang terulang kembali pada tahun 31 SM, kali ini Oktavianus mengalahkan Antonius dan diangkat menjadi kaisar. Orang-orang yang mendukung Antonius-pun dibuang ke Filipi. Tidak mengherankan apabila penduduk Filipi adalah kota yang dihuni oleh veteran perang dan para budak. Penduduk pribumi dan para pemimpin kota berbaur di kota ini. Oktavianus menjadikan Filipi sebagai koloni Romawi, dan membebaskan kota itu dari pajak serta mendapat hak-hak istimewa lain.

Sangat sedikit dijumpai orang Yahudi yang bermukim di kota ini, hal ini terlihat dari tidak adanya sinagoge di Filipi (Kisah Rasul 16:13). Mereka biasanya mengadakan ibadah di luar kota, tepatnya di Sungai Gangitis. Di tempat tersebut Paulus bertemu sekelompok wanita, termasuk Lidia yang adalah seorang pedagang kain ungu dan memberitakan Injil kepada mereka. Kemudian Lidia percaya kepada Tuhan Yesus dan dibaptis bersama anggota keluarganya di sungai Gangitis. Penduduk asli kota Filpi hidup dalam penyembahan berhala, mereka menyembah berbagai dewa dewi Romawi, seperti Jupiter, Merkurius, Yuno dan Minerva.

Kota Pertama di Eropa yang Mendengar Injil

Filipi merupakan kota pertama di Eropa yang menjadi tujuan perjalanan misi Paulus yang kedua, sekitar tahun 50 M. Melalui tuntunan Tuhan dalam sebuah penglihatan, Paulus, Silas, Timotius, dan Lukas menuju ke Filipi dengan menggunakan kapal dari Troas. Paulus tiba di kota pelabuhan Filipi yang bernama Neapolis (Kisah Rasul 16:4-12), kemudian melanjutkan perjalanan sekitar 15 km ke arah barat laut melalui Via Egnatia. Dalam Kisah Para Rasul 16 dan surat Paulus kepada jemaat di Filipi, tersirat bahwa yang pertama kali mendirikan jemaat di Filipi adalah Paulus.

Paulus dan kabar baik

Misi Paulus di Filipi menuai banyak tantangan, mereka difitnah dan didera, dimasukkan ke penjara, dan dipasung. Dalam Alkitab diceritakan bahwa pada tengah malam Paulus dan Silas berdoa dan memuji Tuhan, kemudian terjadi gempa bumi yang dahsyat sehingga pintu-pintu penjara dan belenggu mereka terlepas. Peristiwa ini membuat kepala penjara dan keluarganya bertobat.

Diperkirakan Paulus mengunjungi kota Filipi dua kali lagi, pada tahun 56 dan 57, sebelum dia akhirnya dipenjara kembali dan menulis surat kepada jemaat di Filipi sekitar tahun 61-62. Pelayanan Paulus di Filipi membuahkan hasil, terbukti antara pertengahan abad ke-4 sampai abad ke 6 ada tujuh gereja yang berbeda dibangun di kota Filipi. Bahkan, salah satu bangunan basilica di Filipi, yaitu “Basilica B” mendapat tempat terhormat dalam sejarah seni Kristen kuno dan katedral yang dibangun di lokasi Basilica of Paul di akhir abad ke-5, yang dibangun berbentuk segi delapan (octagonal), yang mampu menyaingi gereja-gereja di Konstantinopel.

Menjadi reruntuhan

Kota Filipi telah hancur dan menjadi reruntuhan akibat gempa bumi sekitar tahun 619, dan tidak dapat pulih kembali. Pada abad ke-7 masih ada aktivitas masyarakat di Filipi, tetapi kota itu telah menjadi sebuah desa. Tambang emas dan posisi yang strategis, menjadikan Filipi kerap menjadi rebutan, baik oleh kekaisaran Binzantin, Ottoman, orang Bulgar, sampai orang-orang Serbia pasca perang salib ke-4.

Tidak diketahui secara pasti, kapan kota ini ditinggalkan oleh penduduknya, namun ketika pengelana Perancis, Pierre Belon, mengunjungi Filipi pada abad ke-16, dia hanya menjumpai reruntuhan dan digunakan oleh orang-orang Turki sebagai tempat mengambil batu. Semua yang tersisa di Filipi adalah teater Yunani, fondasi rumah di bawah forum Romawi, dinding dan sebuah kuil kecil yang didedikasikan untuk kultus pahlawan.

reruntuhan filipi

Kota reruntuhan Filipi kini sudah tidak lagi terlihat kemakmurannya, tetapi tetap memperlihatkan bukti sejarah kegigihan dan pengorbanan Paulus dalam melayani Tuhan. Bahkan, di tengah penderitaan, Paulus menulis surat kepada jemaat di Filipi dan berkata, “Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan, Tetapi jika aku harus hidup di dunia ini, itu berarti bagiku bekerja memberi buah.”(Filipi 1:21-22a). Paulus murid yang banyak melepaskan haknya dan memilih untuk menderita bersama Kristus.

Sumber : Ridmag vol. 07

Baca Artikel Situs Alkitab dan Lokasi Penting Lainnya:

Baca Berita Utama Terkait :