Kajian Kitab Yesaya
Equipping Church Sesi 4 (27 Juni 2024)
Oleh : Dr. Ruben Nesimnasi, M.Th
Latar belakang sejarah bagi pelayanan nubuat Yesaya, anak Amos adalah Yerusalem pada masa pemerintahan empat raja Yehuda: Uzia, Yotam, Ahas, dan Hizkia (Yesaya 1:1).
Raja Uzia wafat pada tahun 740 SM (1 Samuel 6:1) dan Hizkia pada tahun 687 SM.
Dengan demikian maka pelayanan Yesaya meliputi lebih dari setengah abad sejarah Yehuda.
Menurut tradisi Yahudi, Yesaya mati syahid dengan digergaji menjadi dua (Ibrani 11:37) oleh Raja Manasye putra Hizkia yang jahat dan penggantinya (680 SM).
Yesaya berasal dari keluarga kalangan atas di Yerusalem; dia orang berpendidikan, memiliki bakat sebagai penggubah syair dan berkarunia nabi dan memberikan nasihat secara nubuat kepada para raja mengenai politik luar negeri Yehuda.
Yesaya dipandang sebagai nabi yang paling memahami kesusastraan dan paling berpengaruh dari semua nabi yang menulis kitab. Ia menikahi seorang wanita yang juga berkarunia kenabian, dan pasangan ini memiliki dua putra yang namanya mengandung pesan yang simbolik bagi bangsa itu.
Yesaya hidup sezaman dengan Hosea dan Mikha; ia bernubuat selama perluasan yang mengancam dari kerajaan Asyur, keruntuhan terakhir Israel (kerajaan utara) serta kemerosotan rohani dan moral di Yehuda (kerajaan selatan).
Penulis
Menurut tradisi orang Yahudi maupun Kristen, kitab ini merupakan satu kesatuan, karangan Nabi Yesaya sendiri sebagai penulis. Namun ada beberapa teori yang mengatakan bahwa bahwa Kitab Yesaya terdiri dari 3 bagian yakni :
1. Pasal 1-39 ditulis oleh Yesaya;
2. Pasal 40-55 disebut Yesaya kedua (Deutero Isaiah)
3. Pasal 56-66 disebut Yesaya ketiga (Trito Isaiah) sehingga dikatakan ada orang lain yang menulis “Yesaya kedua” pada zaman pembuangan.
Alasan dukungan terhadap teori ini adalah:
1. Suasana & keadaan yang tercermin dalam pasal 1-39 berbeda sama sekali dengan pasal 40-55.
2. Pasal 56-66 mencatat peristiwa-peristiwa yang terjadi 150 tahun sesudah peristiwa-peristiwa dalam pasal 1-39. Nama Yesaya tidak disebutkan sama sekali
3. Pasal 40-66 walaupun dalam pasal 1-39 lebih sering menyebut nama Yesaya.
Kitab Yesaya merupakan satuan kesatuan yang ditulis oleh Nabi Yesaya sendiri dengan memperhatikan beberapa faktor:
- Tuhan Yesus dan penulis-penulis PB sebanyak 21 kali mengutip dari bagian kitab Yesaya dengan selalu beranggapan Yesaya sendiri penulisnya, Misalnya: Matius 3:3/Yesaya 40:3; Matius 12:17-21/42:1-4; Yohanes 12:38/Yesaya 53:1, dst.
- Nama nabi Yesaya melambangkan beritanya. Yesaya artinya Keselamatan dari Allah, dan ini merupakan inti berita seluruh kitab Nabi Yesaya (40-66).
- Dari segi theologi pasal 40-66 dipandang sebagai jawaban terhadap problema-problema yang ditimbulkan oleh nubuatan dalam pasal 1-39.
Tema : Hukuman & Keselamatan
Tanggal Penulisan : Kitab Yesaya ditulis dalam kurun waktu antara tahun 701- 681 SM.
Tujuan Penulisan : Nabi Yesaya dipanggil untuk bernubuat kepada Kerajaan Yudea. Yudea terancam binasa oleh kerajaan Asyur dan Mesir, tetapi bisa terhindar oleh karena belas kasih Allah. Yesaya menyatakan pesan tentang pertobatan dan pengharapan atas penyelamatan Allah di masa depan.
Isi Kitab : Kitab Yesaya terbagi atas 66 pasal, dibagi ke dalam dua bagian utama.
- Nubuatan tentang hukuman yang akan jatuh atas bangsa Israel dan bangsa-bangsa lain.
- Penghiburan tentang anugerah Allah yang ada di dalam Yesus Kristus, di mana kelahiran, penderitaan dan kemenangan Yesus dinubuatkan dengan jelas.
Ajaran-ajaran utama dalam Kitab Yesaya
- Pasal 1-35 : Israel, Umat Allah yang tidak setia.
- Pasal 36-39: Hizkia, hamba Allah yang penakut. Hizkia sangat takut kepada Babel, sehingga ia memperlihatkan semua apa yang ada dalam kerajaannya.
- Pasal 40-66 : Nubuatan tentang Yesus Kristus, hamba Allah yang setia. Ada 3 bagian besar, dari psl 40-66: Pemberitaan tentang kemuliaan Allah dalam memberikan penyelamatan dan penghiburan kepada bangsa Israel (pasal 40-48). Pemberitaan tentang kedatangan seorang penyelamat bangsa Israel dan bangsa lain. Dan juga pemberitaan tentang penderitaan yang akan dialami oleh penyelamat (pasal 49-53). Pemberitaan keselamatan dan keadaan masa depan dalam pemerintahan raja (Penyelamat) yang kekal (pasal 54-66).
Rangkuman:
- Kitab Yesaya menyatakan penghakiman dan penyelamatan Allah. “Kudus, kudus, kuduslah” Allah (Yesaya 6:3). Karena itu, Ia tidak dapat membiarkan dosa tanpa dihukum (Yesaya 1:2; 2:11-20; 5:30; 34:1-2; 42:25). Yesaya menggambarkan penghakiman Allah yang akan datang sebagai “api yang tidak dapat dipadamkan” (Yesaya 1:31; 30:33).
- Pada waktu bersamaan, Yesaya mengerti bahwa Allah memiliki belas kasih, pengampunan, dan rahmat (Yesaya 5:25; 11:16; 14:1-2; 32:2; 40:3; 41:14-16). Bangsa Israel (baik Yudea maupun Israel) dianggap sudah buta dan tuli terhadap perintah-perintah Allah (Yesaya 6:9-10; 42:7). Yudea diibaratkan sebagai kebun anggur yang selayaknya, dan akan, terinjak (Yesaya 5:1-7)
- Kitab Yesaya membahas soal keselamatan yang akan datang melalui Mesias dibandingkan kitab-kitab lain di dalam PL. Mesias akan memerintah dengan adil dan benar (Yesaya 9:7; 32:1). Pemerintahan Mesias akan membawa damai dan aman kepada Israel (11:6-9). Melalui Mesias, Israel akan menjadi pelita bagi bangsa-bangsa (Yesaya 42:6; 55:4-5).
- Sebagai paradoks, kitab Yesaya juga menggambarkan Mesias sebagai sosok yang menderita (Yesaya 53) yang disebabkan dosa manusia.
- Pada kedatanganNya yang pertama, Yesus adalah hamba yang menderita, seperti yang dimaksud kitab Yesaya pasal 53.
- Pada kedatanganNya yang kedua, Yesus akan menjadi Raja yang bertahta dan memerintah sebagai Raja Damai (Yesaya 9:6).
Kesimpulan/penerapan
- Kitab Yesaya mengajarkan kekudusan Allah, karena Allah juga menuntut hidup yang kudus dari umat-Nya. Kitab Yesaya mengajarkan bahwa kelahiran dan penderitaan dari Mesias sudah menjadi rencana Allah.
- Kitab Yesaya menegaskan bahwa Mesias adalah perwujudan dari Allah yang perkasa, Penasehat yang Ajaib, Bapa yang kekal, dan Raja Damai. Kitab Yesaya mengajarkan bahwa dunia akan mengalami masa penghukuman atau kehancuran.
- Kitab Yesaya menegaskan bahwa Kristus Yesus merupakan korban dari dosa-dosa manusia.
Artikel Selengkapnya :