ChurchEdukasi & KesehatanEdukasi TeologiMentoring dan Pemuridan

Sastra Hikmat Dalam Perjanjian Lama

Eguipping Church Sesi 3 (19 Juni 2024)

Oleh : Dr. Ruben Nesimnasi, M.Th

Sastra hikmat adalah karya sastra yang banyak memuat pengalaman-pengalaman hidup dan pengajaran-pengajaran yang ditampilkan secara ringkas dalam bentuk pepatah dan aforisme. Aforisme adalah suatu ungkapan mengenai doktrin atau prinsip atau suatu kebenaran yang sudah diterima umum. Aforisme harus berupa suatu pernyataan ringkas, tajam, dan mudah diingat.

Definisi dasar dari “Hikmat” adalah penggunaan suatu pengetahuan dengan benar. Lawan dari hikmat adalah kebodohan atau kebebalan (foolishness, folly). Masyarakat Yunani kuno menganggap hikmat adalah suatu kebajikan yang penting, dipersonifikasikan sebagai dewi Metis dan Athena.

Hikmat dapat diperoleh melalui: pengalaman dan pemikiran. Setiap orang walaupun tidak berpendidikan namun ia dapat memperoleh hikmat melalui pengalaman hidup sehari-hari. Hal ini diungkapkan melalui bentuk pribahasa/perumpamaan yang terlihat dalam kitab Amsal. Hikmat ini bersifat praktis tentang apa saja yang perlu diketahui untuk hidup sehari-hari.

Jenis hikmat yang kedua adalah lebih teoritis yang diperoleh melalui pemikiran, berdasarkan pembelajaran di sekolah atau hasil penelitian bidang tertentu.

Hikmat yang teoritis ditemukan dalam kisah penderitaan Ayub dan renungan tentang makna hidup menurut kitab Pengkhotbah.

Makna hikmat dalam Alkitab menandaskan pertimbangan yang masuk akal, berdasarkan pengetahuan dan pengertian; kesanggupan menggunakan pengetahuan dan pengertian dengan sukses untuk memecahkan masalah, menghindari bahaya, mencapai tujuan-tujuan tertentu, atau menasihati orang lain dalam hal-hal itu.

Ribuan tahun sebelum bangsa Israel ada dalam sejarah, di wilayah Timur Dekat sudah berkembang sebuah jenis sastra yang dikenal sebagai sastra hikmat.

Jenis sastra ini dimulai dalam bentuk susunan beberapa nasihat yang mandiri. Di dalam kanon Alkitab Perjanjian Lama juga ditemukan tulisan-tulisan hikmat: Amsal, Ayub, Pengkhotbah.

Dalam tradisi Israel, Musa dikenal sebagai pemberi hukum yang utama. Daud dikenal sebagai pemazmur yang utama. Salomo yang dianggap sebagai sumber hikmat Israel dan pengarang beberapa kitab hikmat.

Hikmat Salomo ditekankan dalam kitab Raja-raja, dimana diceritakan:

1. Doa Salomo memohon hikmat (1Raja-raja 3:3-15).

2. Contoh keputusan hukum Salomo yang bijaksana (1Raja-raja 3:16-28).

3. Kebesaran hikmat Salomo yang tidak tertandingi di dunia pada masa itu (1Raja-raja 4:29-34).

4. Kearifan Salomo dalam bidang politik (1Raja-raja 5:12).

Artikel Selengkapnya :

Materi dan Bahan Pelajaran Equipping Church 2024