Apakah Sexting Merupakan Problem?
Remaja dan orang muda pada dasarnya ingin tahu tentang seks dan hubungan, dan sexting adalah area di mana generasi muda sering kali tidak menyadari risiko yang bisa ditimbulkannya. Hal ini mungkin disebabkan oleh fakta bahwa generasi muda tidak mampu menghubungkan apa yang terjadi di dunia maya dan dampaknya di dunia nyata.
Salah satu risiko sexting adalah Anda tidak selalu bisa memastikan siapa yang ada di ujung lain perangkat seluler. Anda mungkin berpikir Anda mengirim foto ke orang yang dipercaya tetapi mereka mungkin telah diretas, kehilangan ponselnya, atau mengizinkan anggota keluarga untuk meminjamnya.

Risiko lain dari sexting meliputi:
• Gambar atau pesan pribadi dibagikan atau menjadi viral.
• Pemerasan (juga disebut pemerasan seks).
• Penindasan.
• Rusaknya reputasi.
Pada sisi ekstrimnya, sexting, terutama dengan orang asing, dapat menempatkan generasi muda pada risiko eksploitasi seperti perdagangan anak.
Terkadang, ketika gambar pribadi terungkap ke publik, atau seseorang menyesal mengirimkan pesan seks, hal itu dapat menimbulkan perasaan khawatir dan depresi. Beberapa orang mengalami masalah kesehatan mental yang signifikan setelah foto pribadi mereka disebarkan. Sayangnya, sejumlah anak muda bahkan melakukan bunuh diri akibat kesalahan sexting.

Dalam hubungan saling percaya, melakukan sexting di antara orang dewasa yang menyetujuinya bisa menjadi hal yang menyenangkan, namun penting bagi generasi muda (dan orang tua) untuk menyadari risiko nyata yang terkait dengan sexting.
Sumber : https://cpdonline.co.uk/
Artikel Lainnya Mengenai Sexting :
- Sexting – Pandangan Dari Gender Berbeda
- Sexting – Melepas Tanggung Jawab Moral
- Mengirim Sexting – Pesan Gambar Bermuatan Seksual
- Bahaya Membagikan dan Meneruskan Pesan Sexting – Gambar Seksual
- Mengapa Remaja dan Anak Muda Mengirim Sexting – Gambar Seksual?
- Apa itu Sexting? – Panduan Bagi Orang Tua
- Apakah Sexting Merupakan Problem?
- Apa Perbedaan Antara Sexting dan Cybersex?
- Apa Saja Tanda-tanda Sexting?