Mengapa Remaja dan Anak Muda Mengirim Sexting – Gambar Seksual?
Biasanya, sexting pada remaja terjadi dalam tiga konteks: sebagai pengganti aktivitas seksual untuk remaja muda yang belum aktif secara seksual; untuk menunjukkan minat pada seseorang yang ingin didekati atau dikencani remaja; dan, untuk remaja yang aktif secara seksual, sebagai bukti kepercayaan dan keintiman.

Bertukar gambar seksual juga dapat menjadi bagian dari permainan “adu nyali” di antara remaja yang lebih muda atau bermain-main sambil meniru gambar di berbagai media yang terlihat “seksi”. Namun, penting untuk diingat bahwa sexting bukan hanya fenomena remaja: satu studi tahun 2014 menemukan bahwa sexting jauh lebih umum di kalangan orang dewasa muda daripada di kalangan remaja.

Meskipun banyak anak muda menganggap praktik ini sebagai “tidak penting”, beberapa, terutama anak perempuan, mungkin merasa terpaksa untuk memberikan gambar seperti itu dan “tidak ada yang penting” dapat dengan cepat menjadi “sesuatu yang amat penting” jika gambar dan pesan intim ini lalu didistribusikan ke khalayak yang lebih luas. Satu studi tentang pengalaman mahasiswa tahun pertama dengan pengalaman sexting menemukan bahwa gadis-gadis yang dipaksa atau ditekan untuk mengirim sext –pesan gambar seksual tiga kali lebih mungkin mengalami konsekuensi negatif daripada mereka yang mengirimnya dengan sukarela.
Sumber : https://mediasmarts.ca/
Artikel Lainnya Mengenai Sexting :
- Sexting – Pandangan Dari Gender Berbeda
- Sexting – Melepas Tanggung Jawab Moral
- Mengirim Sexting – Pesan Gambar Bermuatan Seksual
- Bahaya Membagikan dan Meneruskan Pesan Sexting – Gambar Seksual
- Mengapa Remaja dan Anak Muda Mengirim Sexting – Gambar Seksual?
- Apa itu Sexting? – Panduan Bagi Orang Tua
- Apakah Sexting Merupakan Problem?
- Apa Perbedaan Antara Sexting dan Cybersex?
- Apa Saja Tanda-tanda Sexting?