Pengambilan Keputusan di Wilayah Abu-abu
Isu Kepemimpinan – Pengambilan Keputusan 07
Bacaan : 1 Korintus 10: 24-33
Para pemimpin secara teratur menghadapi pilihan yang tidak hanya mempengaruhi kehidupan mereka sendiri, tetapi banyak orang lain. Apalagi banyak dari keputusan ini tidak memiliki jawaban yang jelas; mereka tidak tampak hitam dan putih, tapi abu-abu. Jadi bagaimana seorang pemimpin membuat keputusan yang baik di area abu-abu? Paulus menjelaskan sistem untuk membuat keputusan sulit:
1. Prioritaskan umat Allah (ayat 24-30).
Mengutamakan orang lain. Istilah orang lain menggambarkan seseorang yang tidak seperti Anda, yang dengannya Anda sangat tidak setuju. Pemimpin harus memilih apa yang terbaik untuk orang lain, bukan yang menarik bagi selera mereka sendiri. Tanyakan pada diri Anda: Siapa yang paling diuntungkan dari keputusan ini, saya atau orang lain?
2. Mengejar kemuliaan Tuhan (ayat 31).
Apakah keputusan itu memuliakan Tuhan atau orang lain? Paulus setuju dengan katekismus yang lebih pendek: Tujuan utama manusia adalah memuliakan Tuhan dan menikmati Dia selamanya. Tanyakan pada diri Anda: Apakah keputusan ini memberi gambaran yang lebih baik tentang siapa Tuhan itu?
3. Memahami tujuan Tuhan (ayat 32, 33).
Tujuan akhir keberadaan kita di bumi adalah membawa orang lain kepada Kristus. Kita harus selalu bergerak untuk memenuhi misi ini. Tanyakan pada diri Anda: Akankah keputusan ini menyenangkan Tuhan dan memenuhi tujuan-Nya?
Baca Artikel Kepemimpinan dan Topik Pengambilan Keputusan :
- Menabur dan Menuai : Keputusan dan Konsekuensinya
- Keyakinan dan Ketegasan : Bagaimana Yosua Membagi Tanah Perjanjian
- Yefta – Membuat Pilihan Kepemimpinan yang Buruk
- Keterampilan Pengambilan Keputusan yang Buruk dari Gedalya Mengarah Pada Bencana
- Hukum Intuisi dan Pembuatan Keputusan
- Yeremia Membuat Panggilan yang Sulit
- Pengambilan Keputusan di Wilayah Abu-abu
Baca Artikel Utama Tentang Pemimpin dan Kepemimpinan :