Memahami Apa Itu Diet Lambung
Pola makan yang tidak sehat, tidak teratur dan sering terlambat makan sudah menjadi gaya hidup sehari-hari masyarakat perkotaan. Tidak hanya itu, ritme kerja yang menekan, stres, dan diperparah dengan kondisi tubuh yang tidak fit, akan berakibat pada terjadinya ketidakmampuan sistem pencernaan untuk mencerna dan menyerap lemak. Sebelum terjadinya penyakit yang lebih fatal, ada baiknya kita mulai meringankan pekerjaan saluran pencernaan, dengan cara melakukan diet lambung.
Lambung memegang peranan amat vital dalam system pencernaan makanan. Organ yang terletak setelah kerongkongan ini merupakan tempat dihancurkannya makanan yang masuk ke dalam perut. Ada sejumlah perbedaan diet lambung dengan diet makanan biasa.
Melakukan diet lambung dilakukan dengan memberikan makanan yang cukup dan tidak merangsang. Ini berguna untuk memperingan pekerjaan saluran pencernaan.
Tujuan Diet Lambung
Tujuan diet lambung adalah untuk meringankan pekerjaan saluran pencernaan.
Syarat-syarat diet :
- Mudah dicernakan
- Tidak merangsang
- Porsi, kecil dengan pemberian sering
Jenis Makanan yang Diperbolehkan
1. Sumber hidrat arang (makanan pokok), seperti beras, kentang, makaroni, bihun roti, biscuit, creakers, hunkwe, maizena.
2. Sumber protein hewani, seperti: daging sapi yang tak berlemak, hati sapi, ikan yang tidak banyak duri, ayam telor, susu segar, susu whole, susu skim.
3. Sumber protein nabati, seperti: kacang ijo, tahu, tempe.
4. Sumber lemak, seperti: santan encer, minyak, mentega, margarine dalam jumlah yang terbatas.
5. Sayuran, seperti: sayuran muda dan tidak berserat, tidak mengandung gas, seperti : bayam, bit, buncis, labu siam, wortel dan lain-lain.
6. Buah-buahan, seperti: sari buah, papaya, pisang, buah dalam kaleng, jambu biji tanpa isi.
7. Minuman seperti: teh encer, kopi (cafein free), sirop minuman terbuat dari susu.
8. Bumbu seperti: garam, kecap, kunyit, laos, salam, kunci, terasi, saledri, kayu manis, pala, cengkeh, vetsin (dalam jumlah yang terbatas).
Jenis Makanan yang Harus Dihindari (Dilarang)
1. Sumber hidrat arang (makanan pokok), seperti ketan, jagung, singkong, ubi, talas.
2. Sumber protein hewani, seperti: daging yang berlemak tinggi, daging babi, daging kambing, daging ikan yang diawetkan, seperti daging asap, dendeng, ikan asin, ikan pindang, sosis.
3. Sumber protein nabati, seperti: kacang tanah, kacang tolo, kacang merah, kacang kedele.
4. Sumber lemak seperti: santan kental, kelapa, makanan yang banyak lemak, semua makanan yang digoreng.
5. Sayuran seperti: semua sayuran mentah (untuk lalap) nangka muda, kol, kembang kol, sawi, daun singkong, caisin, daun kacang panjang.
6. Buah-buahan seperti: semua buah-buahan yang berserat dan mengandung gas, misalnya nangka, kedondong, mangga, durian, bacang.
7. Minuman seperti: minuman yang mengandung soda, seperti: coca-cola, orange crush, green sport, dan lain-lain.
8. Bumbu-bumbu seperti: cabe yang merangsang seperti: jahe, cuka, cabe dan lain-lain.
Cara Memasak yang Paling Baik
- direbus
- ditim
- dikukus
- dibakar (bukan digoreng)
Anjuran Cara Makan yang Baik
Usahakan agar makan dengan teratur porsi kecil, pemberian sering dengan jarak waktu makan sekitar 2-3 jam.
Contoh Menu Sehari
Pagi
- Bubur ayam
- Telur rebus
- Teh manis
- Pukul 10.00 WIB Puding Maezena
Siang
- Nasi
- Bening bayam + jagung
- Pesmol ikan
- Sapo tahu
- Apel
- Pukul 16.00 WIB Bubur mutiara
Malam
- Nasi
- Sup sayuran
- Semur daging
- Tempe bacem
- Pepaya
Sumber : Ester Simamora – Ridmag vol 03