LeadershipLeadership Refleksi

Integritas Seorang Pemimpin

Renungan dan Inspirasi Kepemimpinan 23 Juli

” Ajarilah aku, maka aku akan diam; dan tunjukkan kepadaku dalam hal apa aku tersesat.” Ayub 6:24

Semua teman Ayub mengajukan teori tentang masalah-masalahnya, tetapi Ayub hanya meminta mereka untuk menyelidiki kehidupannya dan menunjukkan di mana saja dia tidak memiliki integritas. Ayub merasa begitu yakin akan ketidakbersalahan hatinya sehingga dia mengundang pengawasan rekan-rekannya. Hanya seorang pemimpin dengan karakter yang kuat dan rasa aman yang kuat yang dapat melakukannya!

C. S. Lewis menyebut kualitas ini, “Pemimpin dengan dada.” Lewis menyamakan jiwa yang tertata dengan baik dengan tubuh manusia. Kepala (nalar) harus mengatur perut (nafsu sensual) melalui dada (karakter dan jiwa). Dada adalah penghubung yang sangat diperlukan antara akal dan selera. Tanpa “dada” yang kuat, pria akan mengalah pada berbagai alasan, relativisme, dan kompromi. Lewis menyebut mereka yang tidak memiliki karakter atau integritas, “pria tanpa dada”.

Apa yang memungkinkan Ayub memiliki integritas seperti itu sebagai seorang pemimpin?

1. Rasa aman yang kuat: Dia merasa cukup aman secara emosional untuk menerima kritik.

2. Hati nurani yang bersih: Dia menjaga hati nurani yang bersih dan peka terhadap dosa.

3. Motif-motif murni: Ia menolak motif-motif pemanjaan diri.

4. Karakter yang kokoh: Dia berkomitmen untuk melakukan hal yang benar dengan cara apa pun.

Sumber : EQUIP Milist – Maxwell Leadership Bible

Renungan dan Inspirasi Kepemimpinan Juli Lainnya :

Renungan dan Inspirasi Kepemimpinan Mei

Renungan dan Inspirasi Kepemimpinan Juni

Baca Artikel Utama Tentang Pemimpin dan Kepemimpinan :