ChurchKebangkitan Orang MudaKebangunan RohaniSpecial Content

Tujuh Pesan Regenerasi

Salah satu titik kritis dalam organisasi dan kepemimpinan adalah faktor regenerasi. Itu sebabnya setiap pemimpin harus mempersiapkan dengan baik orang-orang yang akan menggantikan diri mereka dalam posisi kepemimpinan. Kegagalan dalam mempersiapkan suksesi akan berakibat pada kejatuhan organisasi.

Salah satu tokoh dalam Alkitab yang telah berhasil mempersiapkan pemimpin masa depan adalah Musa. Dibutuhkan waktu kurang lebih empat puluh tahun bagi Musa untuk mempersiapkan seorang pemimpin muda bernama Yosua. Pembentukan sang mentor selama di padang gurun telah membuat Yosua siap untuk melakukan panggilannya.

Belajar dari kisah kepemimpinan Musa dan Yosua, mari kita simak tujuh pesan regenerasi yang harus diperhatikan saat terjadi alih kepemimpinan. Kiranya setiap pemimpin muda dapat merenungkannya dan dikuatkan untuk terus melangkah menjadi pemimpin yang sejati!

1. Jangan bergantung kepada senior atau manusia.

“Sesudah Musa hamba TUHAN itu mati, berfrmanlah TUHAN kepada Yosua bin Nun, abdi Musa itu, demikian: Hambaku Musa telah mati. (Yosua 1:1-2). Seluruh potensi kepemimpinan Yosua tidak akan pernah muncul seutuhnya seandainya Musa tetap ada dan terus menjadi pemimpin bagi bangsa Israel. Dengan demikian, hal pertama yang harus Tuhan lakukan untuk mendewasakan seorang pemimpin adalah dengan membuat la tidak dapat lagi bergantung kepada orang lain, terutama kepada para pendahulunya. Itu sebabnya setiap pemimpin muda harus lebih mengandalkan Tuhan dan tidak mengandalkan para pendahulu mereka.

2. Persiapkan dirimu.

“Sebab itu bersiaplah sekarang” (Yosua 1:2). Kita tidak dapat melangkah lebih jauh dari persiapan kita. Ketika kita gagal untuk mempersiapkan, sesungguhnya kita sedang mempersiapkan diri untuk gagal. Hal kedua yang harus mendapat perhatian bagi para pemimpin muda adalah mempersiapkan diri sejak sekarang untuk meraih janji Tuhan. Perluas dan pertajam visi kita, namun secara bersamaan persiapkan diri dalam semua area untuk berada pada posisi tersebut mulai hari ini.

3. Bertindaklah.

“…Seberangilah sungai Yordan ini,..menuju negeri yang akan Kuberikan kepada mereka, kepada orang Israel itu.” (Yosua 1:2). “Setiap tempat yang akan diinjak oleh telapak kakimu. (Yosua 1:3). Mulailah melangkah dan bertindak maju dalam menjalankan fungsi kepemimpinan kita. Setiap langkah kecil yang dilakukan dengan ketaatan akan selalu membawa kita melangkah pasti menuju sasaran yang akan kita capai. Bertindaklah dan bukan hanya bermimpi.

Berfokus pada orang

4. Berfokus pada orang lain

…Engkau dan seluruh bangsa ini ..”(Yosua 1:2). Pemimpin akan selalu berfokus kepada orang lain, dan bukan kepada dirinya sendiri. Ketika Tuhan mengangkat Yosua sebagai pemimpin, Tuhan memberi perintah agar Yosua membawa seluruh bangsa Israel untuk menyeberangi sungai Yordan dan memasuki tanah perjanjian. Tuhan tidak mengangkat kita untuk kepentingan visi kita pribadi, namun tuiuan Tuhan adalah agar kita bisa membawa banyak orang masuk bersama-sama dalam penggenapan janjiNya.

5. Pegang teguh janji penyertaan Tuhan.

“Setiap tempat yang akan dinjak oleh telapak kakimu Kuberikan kepada kamu, seperti yang telah Kujanjikan kepada Musa” (Yosua 1:3).

“Seorang pun tidak akan dapat bertahan menghadapi engkau seumur hidupmu; seperti Aku menyertai Musa, demikianlah Aku akan menyertai engkau; Aku tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau” (Yosua 1:5)

“Sebab engkaulah yang akan memimpin bangsa ini memiliki negeri yang Kujanjikan dengan bersumpah kepada nenek moyang mereka untuk diberikan kepada mereka.” (Yosua 1:6).

Salah satu kunci kekuatan seorang pemimpin adalah memegang teguh janji Tuhan. Ada banyak hal yang dapat membuat Yosua menolak tanggung jawab tersebut, namun janji Tuhan memberinya kekuatan untuk melangkah maju. Ingat kembali semua rhema dan janji Tuhan secara pribadi bagi hidup kita, firman itulah yang akan menguatkan kita!

6. Milikilah keberanian.

Kuatkan dan teguhkanlah hatimu,.. Hanya, kuatkan dan teguhkanlah hatimu dengan sungguh-sungguh,.. Bukankah telah Kuperintahkan kepadamu : kuatkan dan teguhkanlah hatimu. Janganlah kecut dan tawar hati, sebab TUHAN Allahmu, menyertai engkau, ke manapun engkau pergi.” (Yosua 1:6,7,9).

Yosua harus memimpin lebih dari dua juta bangsa Israel yang tegar tengkuk dan suka memberontak. Bangsa Israel bukan merupakan bangsa yang kuat dan ahli dalam peperangan. Musuh yang dihadapi begitu besar dan kuat. Ada banyak alasan bagi Yosua untuk mundur, tetapi seorang pemimpin sejati tidak akan pernah mundur di tengah jalan. Ketika kita melekat kepada Tuhan, keberanian itu akan turun dan membuat kita mampu bertahan, bahkan terus maju sebagai seorang pemenang.

7. Hidup dituntun oleh firman Tuhan

“..bertindaklah hati-hati sesuai dengan seluruh hokum yang telah diperintahkan kepadamu oleh hambaKu Musa; janganlah menyimpang ke kanan atau ke kiri, supaya engkau beruntung, ke manapun engkau pergi.” (Yosua 1:7).

Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung.(Yosua 1:8)

Kunci keberhasilan kepemimpinan adalah ketaatan total terhadap firman Tuhan. Ketika

hidup kita melekat erat dalam persekutuan yang indah dengan Tuhan, keberhasilan dan

keberuntungan akan senantiasa menyertai pelayanan kita.

Selamat berjalan dengan tanggung jawab yang besar. Tuhan beserta dengan kita. Imanuel.

Sumber : Nathan Tanugraha – BeCool vol. 26

Baca Artikel Kebangkitan Orang Muda Lainnya :