Holyland Tour & Bible SiteLokasi Penting & Bible Sites

Taman Getsemani – Pergumulan Yesus Ketika Memilih Kehendak Allah

Lalu sampailah Yesus dan murid-murid-Nya ke suatu tempat yang bernama Getsemani. Kata Yesus kepada murid-murid-Nya: ”Duduklah di sini, sementara Aku berdoa.” Markus 14:32

Getsemani berlokasi di kaki Gunung Zaitun. Kata Getsemani berasal dari dua kata dari bahasa lbrani, yaitu “gath” (press) dan “shemanim” (oils), yang berarti “pemerasan minyak”. Lukas menyebut taman itu berlokasi di Bukit Zaitun (Lukas 22:39), dan Yohanes mencatat bahwa Getsemani berada di seberang Sungai Kidron (Yohanes 18:1), yang mengalir dari utara di sepanjang sebelah timur Yerusalem. Kata “tempat” digunakan secara khusus dalam injil Lukas (Lukas 22:40) dan Yohanes (Yohanes 18:2) untuk menegaskan bahwa lokasi itu bermakna penting dalam tujuan Tuhan Yesus. Tempat itu biasa didatangi Tuhan Yesus dan murid-muridnya (Luk 22:39) sehingga Yudas dan yang lainnya begitu mudah menemukan Dia pada malam Dia ditangkap (Yohanes 18:2).

Kala peluh Yesus seperti darah

Getsemani adalah saksi perjuangan Tuhan Yesus sebelum Ia disalibkan. Gambaran tentang apa yang dirasakan Tuhan Yesus diuraikan dengan jelas dalam injil Markus (Markus 14:33-39).

Arti Penting Taman Getsemani

Taman Getsemani adalah tempat yang memiliki makna istimewa bagi orang percaya karena di taman inilah Tuhan Yesus memutuskan sesuatu yang sangat penting dan bernilai kekal. Di taman Getsemani, Tuhan Yesus berdoa dan bergumul sebelum Ia ditangkap oleh pengkhianatan Yudas Iskariot (Markus 14:32-50). Menurut Lukas 22:43-44, Tuhan Yesus saat itu sangat ketakutan dan makin bersungguh-sungguh berdoa hingga peluhNya menjadi seperti titik-titik darah yang bertetesan ke tanah.

Getsemani memiliki arti penting karena di sanalah Yesus menentukan apakah akan mengikuti kehendak Allah atau tidak. Pada malam Yesus akan disalibkan, Yesus mengajak murid-muridNya ke taman Getsemani. Saat itu, Yesus mengalami konflik batin, yaitu untuk mengikuti kehendak Bapa atau kehendakNya sendiri. Karena itu, Yesus berdoa. Ia mengajak murid-muridNya berdoa, ini merupakan teladan yang sangat penting bagi umat Allah ketika bersentuhan dengan pergumulan hidup.

taman getsemani

Pohon Zaitun Tua

Dalam taman yang begitu damai ini masih terdapat 8 pohon zaitun yang sudah sangat tua yang diperkirakan berumur lebih dari 2000 tahun. Pohon-pohon itu diperkirakan sudah ada di sana pada saat Yesus berdoa dan bergumul di Taman Getsemani. Pohon-pohon zaitun tua yang hingga kini masih berbuah itu telah menjadi saksi atas peristiwa di malam tersebut.

Gereja Segala Bangsa

Di tempat Tuhan Yesus berdoa (Matius 26:36), di masa pemerintahan Kaisar Teodosius (379-395) didirikan sebuah gereja yang indah, tetapi gereja itu dihancurkan oleh tentara Persia. Gereja yang ada sekarang didirikan menurut rancangan Antonio Barluzzi pada tahun 1924. Pembangunan gereja ini dibiayai oleh beberapa negara sehingga disebut Gereja Segala Bangsa atau Church of the Agony. Di tengah gereja itu terdapat sebuah batu besar yang dipercaya sebagai tempat Tuhan Yesus berdoa di malam la ditangkap.

Church of the Agony

Gua Getsemani

Tidak jauh dari tempat Yesus berdoa, ada sebuah kapel di dalam gua. Gua tersebut diyakini sebagai tempat penangkapan Yesus. Kapel ini dibangun di dalam gua tempat murid-murid Yesus menunggu (Markus 14:32-34). Gua kapel ini terletak di sebelah kanan jalan masuk “Gereja Maria” dan di seberang Gereja Segala Bangsa. Bentuk kapel ini tidak teratur, panjangnya sekitar 17 m, lebarnya 9 m, dan tingginya 5,30 m. Pada tahun 1955, bagian dalam gua itu kena banjir lumpur sehingga interiormya hancur. Kapel itu direnovasi pada tahun 1956. Sejak semula, gua ini dipakai sebagai gereja.

Peristiwa di Taman Getsemani mengajarkan kita tiga hal:

  • Ketaatan Yesus pada kehendak Bapa. Ketaatan Yesus melampaui keinginanNya untuk luput dari penderitaan.
  • Rahasia kemenangan dalam menghadapi pencobaan adalah doa. Doa yang disertai penundukan dan penyerahan diri sepenuhnya kepada kehendak Allah.
  • Kasih Yesus yang tidak bersyarat. Taman Getsemani mengingatkan kita apakah kita mau bertekad dan mengambil komitmen untuk meminta kekuatan dan pertolongan Tuhan dalam segala pergumulan hidup melaluí doa seperti yang Tuhan Yesus lakukan. Apakah kita mau memilih untuk taat melakukan kehendak Allah meskipun itu tidak enak bagi kita.

Baca Artikel Situs Alkitab dan Lokasi Penting Lainnya:

Baca Berita Utama Terkait :