Holyland Tour & Bible SiteLokasi Penting & Bible Sites

Gunung dan Padang Gurun Sinai – Tempat Ujian Bagi Bangsa Israel

Gunung Sinai adalah pegunungan di semenanjung Arabia Petraea. Nama lainnya adalah Gunung Horeb, yaitu tempat di mana Allah memberikan sepuluh hukum Taurat pada Musa dan orang Israel (Keluaran 24:12). Gunung ini juga disebut “gunung Tuhan”.

Sinai Peninsula

Semenanjung Sinai (Sinai Peninsula) berbentuk segitiga dan berada di antara Laut Tengah (Utara) dan Laut Merah (Selatan). Perbatasan darat Sinai adalah Terusan Suez di sebelah barat dan perbatasan Israel-Mesir, di timur laut. Kawasan Terusan Suez membagi dua wilayah Mesir, yakni wilayah Afrika dan Asia dan menghubungkan Laut Tengah dengan Laut Merah sepanjang 163 kilometer.

Nama Sinai sekarang mengacu pada Semenanjung Sinai, yaitu area yang luasnya kira-kira 10.000 mil persegi, tempat bangsa Israel mengembara selama empat puluh tahun setelah keluar dari Mesir (Keluaran 19).

Sinai adalah sebuah kawasan wisata eksotik berupa bentangan kawasan pegunungan yang sangat besar dan panjang, yang terdiri atas hamparan batu granit merah terbesar di dunia. Jalan menuju Sinai adalah salah satu jalan trans-Mesir. Material pembentuk kawasan ini adalah campuran batu kapur dan granit merah yang kaya akan kandungan mineral berbentuk kristal. Bila kita memecah bongkahan batu granit, bebatuan itu akan memantulkan cahaya yang indah, seperti batu permata.

Perjalanan melalui gurun ini bisa dikatakan merupakan awal dari perjalanan panjang Musa membawa bangsa Israel keluar dari Mesir menuju tanah Perjanjian. Perjalanan awal ini dimulai dari Mara dan Elim, tempat Musa mengubah air pahit menjadi manis (Keluaran 15:22-27).

Perjalanan mendaki Gunung Sinai biasanya memakan waktu sekitar 2-3 jam. Jika ingin melihat matahari terbit di puncak Gunung Sinai maka perjalanan dimulai jam 2 subuh, dan jika ingin melihat matahari terbenam maka perjalanan dimulai jam 3 sore. Pendakian ini sangat menyentuh hati karena kita dapat merasakan perjalanan yang dilakukan Musa ketika ia sampai di puncak Sinai untuk menerima 10 perintah Tuhan. Sementara Musa mendaki Gunung Sinai, orang Israel berkemah di kaki gunung itu. Para ahli tidak begitu yakin di mana tepatnya tempat bangsa Israel berkemah. Satu-satunya area yang cukup luas adalah Wadi el-Sheik, sebuah lembah yang cukup luas. Sekarang tempat itu menjadi tempat parkir.

Pemandangan matahari terbit di atas pegunungan Sinai, di puncak Horeb sungguh mempesona. Cahaya matahari menghasilkan siluet dari batu-batu granit besar yang terpahat oleh alam selama ribuan tahun. Kombinasi refleksi dari tiap-tiap batuan besar dan kabut yang perlahan-lahan terangkat ke atas merupakan kebesaran karya Allah yang tak tertandingi.

Ada dua rute utama yang bisa ditempuh untuk sampai ke puncak Sinai. Yang pertama rute yang lebih panjang dan tidak terlalu terjal disebut Siket El Bashait, yang membutuhkan waktu sekitar 2,5 jam berjalan kaki atau naik unta. Rute yang lebih pendek dan cukup terjal disebut Sikket Saydna Musa atau The path of Moses, terdiri atas 3.700-an anak tangga. Masyarakat Beduin mengenal jalan ini sebagai Jabal Musa (Gunung Musa). Tangganya berawal dari belakang Gereja St. Catharine, di kaki gunung Sinai, lalu berkelok melalui jalan yang ditandai oleh kapel-kapel tua, tanda peringatan, dan lengkungan dari batu ke puncaknya setinggi 2.285 meter.

Gurun Yang Indah

Warna gurun ini indah, ada warna putih terang, kuning, merah, sampai hitam gelap. Kombinasi warna yang terlihat bersamaan dengan warna biru langit yang hampir selalu cerah tanpa awan adalah pengalaman yang sangat memukau. Gurun Sinai cukup kering karena curah hujan sedikit dan penguapan cepat akibat cuaca yang sangat panas di siang hari. Ini menyebabkan ekosistem gurun sangat kompleks berupa berbagai tanaman yang telah beradaptasi dengan lingkungan yang berat. Fauna liar yang hidup di sana adalah rubah, hewan pengerat, rusa, reptil, burung pemangsa, dll.

Bangunan Bersejarah

Gereja St.Catharine didirikan pada tahuan 527-565 M oleh Kaisar Justinian, di kaki Gunung Sinai. Gereja ini diyakini didirikan pada tempat di mana Musa melihat semak yang menyala tetapi tidak terbakar (Keluaran 3:2). Untuk karya seni, bangunan ini merupakan pemandangan alam yang tak ternilai. Ada mozaik Arab dan Yunani, gambar orang suci, lukisan minyak, dan Iukisan pada lilin. Gereja St.Catharine memiliki perpustakaan dengan koleksi manuskrip terbesar kedua di dunia setelah Vatikan, termasuk 3.500 manuskrip dan 2.000 gulungan kitab. Sebagian besar naskah ini dalam bahasa Yunani dan telah disalin oleh para rabi gereja itu.

Kapel di Puncak Gunung

Di puncak gunung terdapat sebuah kapel Ortodoks Yunani, Chapel Holy Trinity, yang dibangun kembali pada tahun 1934 sejak runtuh pada abad IV-V. Interior kapel didekorasi dengan lukisan yang menggambarkan kehidupan Musa. Sedikit ke barat terdapat sebuah mesjid kecil yang dibangun pada abad XII. Kedua bangunan ini tidak terbuka untuk umum. Di puncak gunung juga terdapat ‘gua Musa’, tempat Musa menunggu selama 40 hari sebelum kesepuluh Firman diberikan.

Padang Gurun Sinai adalah gurun kering dan ajaib yang Tuhan pilih untuk mengubah dan menguji bangsa pilihanNya agar selalu hidup bergantung padaNya. Gurun ini juga seharusnya menjadi tempat yang mengubah pola pikir bangsa Israel yang lama hidup di Mesir sebelum mereka masuk ke Tanah Perjanjian.

Sumber : July Manurung – BeCool vol. 25

Baca Artikel Situs Alkitab dan Lokasi Penting Lainnya:

Baca Berita Utama Terkait :