Gerasa – Kota di Dekapolis Dengan Peradaban Tinggi
Gerasa memang tidak banyak disebut dalam Alkitab, namun kota iní penting pada zaman kuno karena merupakan “sub-distrik” Gadara, peranannya setaraf Palmyra dan Petra. Letak Gerasa berada di pertengahan jalur lintas Laut Mati dan Danau Galilea, kira-kira 30 Km di timur Sungai Yordan.

Injil Markus dan Lukas mencatat bahwa Yesus pernah menggemparkan daerah Gerasa / Gadara saat Ia membebaskan orang gila yang ternyata kerasukan legion (banyak roh jahat). Yesus akhirnya didesak untuk meninggalkan Gerasa setelah Dia memerintahkan roh-roh jahat itu untuk pindah ke 2000 ekor babi yang akhirnya terjun ke jurang dan mati lemas di danau Galilea.
Kota Dekapolis
Gerasa adalah bagian dari aliansi perdagangan dan militer dengan sembilan kota lainnya yang disebut Dekapolis. Sejarah tentang kota Gerasa juga terdapat dalam tulisan-tulisan Josephus. Teodorus dari Gadara mencari perlindungan di Gerasa pada akhir abad ke-2 SM. Tidak lama kemudian Gerasa direbut oleh Alexander Jannaeus, kemudian kembali berada di bawah kekuasaan Yahudi sampai direbut oleh Popeius pada tahun 63 SM, dan menggabungkan Gerasa ke dalam provinsi Siria. Pola Helenistis yang memperbolehkan dalam batas tertentu adanya pemerintahan tersendiri dilanjutkan oleh Pemerintah Romawi, yang kemudian menjadi kota Dekapolis, berkembang dan mengadakan perdagangan aktif dengan orang-orang Nabate di selatan.
Peradaban yang Tinggi
Selama dua abad berikutnya, Gerasa menjadi kaya dan makmur dari keuntungan perdagangan dan kekayaan pertanian. Tanahnya yang subur, sangat cocok untuk ditanami jagung, terutama di wilayah timur. Kemakmuran Gerasa sedemikian rupa sehingga dalam abad pertama Masehi dibangun kembali secara besar-besaran dengan gaya khas Romawi, dengan sebuah jalan raya utama yang langsung menuju gedung pertemuan. Di sebelah kiri dan kanan jalan itu berjajar tiang-tiang.

Di kota ini juga dibangun kuil-kuil bagi Artemis, yang dibangun pada abad ke-2 Masehi dan Kuil bagi Zeus, juga terdapat 2 theater bertembok yang tertutup sekelilingnya. Sisa-sisa kejayaan itu masih dapat disaksikan, antara lain kubah megah sebagai sambutan bagi lawatan pribadi Kaisar Hadrian tahun 129-130M. Awal abad ketiga, kota itu menjadi jajahan, dan tidak lama kemudian menjadi lemah, dan pada masa perang salib lama terlantar. Jejak bangunan kuno di sekitarnya menunjukkan bahwa adanya populasi yang cukup banyak di Gerasa.
Kota ini ditemukan kembali pada tahun 1806 oleh Seetzen. Pemulihan dari reruntuhan dimulai pada tahun 1925, banyak makam kuno di kota ini yang menghadap ke bukit. Tahun 1985, karena turunnya permukaan air danau, bekas dermaga ditemukan di selatan Tel Samra. Dermaga ini merupakan pelabuhan terbesar di sisi timur danau, lebih besar dari Hippos (Susita), kota Dekapolis lain di tepi danau. Panjang dermaganya sekitar 250 m dan lebar landasannya 5 m. Tempat kapal berlabuh, sekitar 200 m panjangnya. Juga ada jalanan pantai sepanjang 500 m. Dengan pelabuhan yang bagus dan besar seperti itu mengindikasikan bahwa Gadara memiliki populasi penduduk yang cukup banyak pada waktu itu. Mungkin sekali dermaga di Gerasa merupakan dermaga utama Gadara yang terletak di atas pengunungan Gilead di hulu sungai Yarmuk, kota Yunani terbesar dan paling megah di antara kota-kota yang mengelilingi Danau Galilea. Di dekat dermaga, ada bukit-bukit yang salah satunya menjorok ke danau. Juga didapati lembah yang luas untuk ribuan babi dengan pohon-pohon ek yang menyediakan biji-bijian makanan babi.
Gerasa Modern
Tahun 1878, sebuah desa modern didirikan di daerah itu. Antara tahun 1920-1940 bangunan bersejarah yang telah hancur di Gerasa mendapat perhatian dari departemen barang-barang purbakala. Upaya perlindungan dan pemugaran dilakukan dan usaha itu masih terus berjalan. Kini Gerasa menjadi obyek wisata kedua paling populer di Yordania. Selain penduduk desa-desa tua, Gerasa menjadi tujuan bagi banyak pendatang asing. Pendatang gelombang pertama dimulai pada paruh pertama abad ke 20 ketika orang Aram (Shwam) dan Sirkasian berkemah dekat reruntuhan tua. Para imigran baru telah disambut oleh masyarakat setempat dan menetap di kota. Gerasa juga menampung para pengungsi Palestina pada tahun 1948 dan 1967. Baru-baru ini kota Gerasa telah diperluas untuk mencakup banyak desa sekitarnya termasuk Souf, Dairelliat, Thougretasfour, Jaba, Aljbarat, Majar dan desa-desa penting lainnya. Sejak 1981, kota tua Gerasa telah menyelenggarakan Festival Gerasa. Selama seminggu, pada saat musim panas ada pertunjukan tari, musik, dan teater. Festival ini sering dihadiri oleh anggota keluarga kerajaan Yordania dan dipuji sebagai salah satu kegiatan budaya terbesar di kawasan ini.

Berdasarkan data dari sensus nasional Yordania tahun 2004, penduduk Kota Jerash (Gerasa) adalah 31.650 jiwa dan menduduki peringkat sebagai kota terbesar ke-14 di Yordania. Perkiraan populasi tahun 2010 adalah sekitar 42.000. Jerash (Gerasa) memiliki populasi beragam etnis, sebagian besar adalah orang Arab, Sirkasian dan Armenia. Mayoritas penduduk Jerash adalah Muslim, namun persentase orang Kristen (Ortodoks dan Katolik) di kota Jerash juga salah satu yang tertinggi di Yordania.
Sumber : Moses Christianto – Ridmag vol. 10

Baca Artikel Situs Alkitab dan Lokasi Penting Lainnya:
- Tembok Ratapan – Situs Doa dan Kesatuan Nasional Bagi Kembalinya Bait Allah Ketiga
- Gunung Karmel – Kebun Anggurnya Allah
- Gunung Tabor – Gunung Transfigurasi
- Kapernaum – Kota Tuhan Menghibur
- Nazareth – Mengunjungi Kampung Halaman Kristus Yesus
- Patmos – Mengenal Pulau Tempat Rasul Yohanes Menerima Wahyu Akhir Zaman
- Filipi – Kota Pertama Yang Mendengar Injil
- Korintus – Kota Hitam Penguasa Dua Pelabuhan
- Tarsus – Kota Yang Merdeka
- Gerasa – Kota di Dekapolis Dengan Peradaban Tinggi
- Ziklag – Kota Filistin Yang Terabaikan
- Atena – Kota Para Pemuja Dewa
- Yerikho – Kota Tertua dan Terendah di Dunia
- Efesus – The Light of Asia Yang Menjadi Pusat Misi
- Gunung Nebo – Tempat Kematian dan Kesembuhan
- Yope – Kota Penginjilan Kontekstual
- Adulam – From Zero To Hero
- Laodikia – Kota yang Kaya Raya Tetapi Miskin
- Niniwe – Kota Kelam yang Selamat dari Petaka Melalui Pertobatan
- Qumran – Lokasi Penemuan Naskah Laut Mati
- Megido – Situs Perang Jaman Kuno dan Harmagedon Kelak
- Lembah Eskol – Lembah Keputusan dan Simbol Kelimpahan
- Gunung dan Padang Gurun Sinai – Tempat Ujian Bagi Bangsa Israel
- Taman Getsemani – Pergumulan Yesus Ketika Memilih Kehendak Allah
- Bukit Zion – Kota Allah yang Hidup
- Sungai Yordan – Saksi Bisu Peristiwa Besar dan Mujizat
- Danau Galilea – Padat Sejarah, Pengajaran, Mujizat dan Inspirasi
- Betlehem – Kota Perkenanan Tuhan
Baca Berita Utama Terkait :
