Apakah Perjanjian Lama Memprediksi Kenaikan?

Apa yang paling jelas menubuatkan kenaikan Kristus ke surga adalah dalam Mazmur 68:18, yang dikutip oleh rasul Paulus dan diterapkan pada kenaikan Kristus (Efesus 4:8-10), dan semua bagiannya sesuai dengan Dia. Yesus adalah Tuhan yang ada di antara para malaikat di Sinai, yang berbicara kepada Musa di sana; dan dari siapa Musa menerima sabda Allah untuk diberikan kepada umat Israel. Dia adalah Allah keselamatan, pencipta keselamatan bagi umat-Nya. Dan tentang Dia dapat benar-benar dikatakan, bahwa Dia “naik ke tempat yang tinggi,” jauh di atas semua langit, langit yang terlihat, langit berbintang, dan ke surga ketiga, tempat kedudukan yang lebih mulia dari Yang Mulia.

Yesus telah memimpin “tawanan tawanan” – baik mereka yang telah menjadi tawanan di dalam kubur, tetapi dibebaskan oleh-Nya, dan yang pergi bersamanya ke surga, atau musuh-musuh umat-Nya yang telah menawan mereka. Kiasannya adalah untuk memimpin tawanan dalam parade untuk kemenangan yang diperoleh.

Kristus “menerima,” pada saat kenaikan-Nya, “pemberian untuk manusia,” dan, seperti yang diungkapkan sang rasul, “memberikannya” kepada kita. Dia menerimanya untuk memberi mereka; dan dia memberi mereka sebagai konsekuensi dari menerima mereka. Bahkan, dia menerimanya untuk, dan memberikannya kepada, orang-orang yang “memberontak”, karena pada dasarnya semua manusia “bodoh dan tidak taat”. Orang seperti itu adalah rasul Paulus, seperti yang ditunjukkan oleh catatan tentang dia dan pengakuannya sendiri, yang menerima sebagian besar dari berkat kasih karunia itu.

Akhir dari pemberian karunia-karunia itu adalah “Supaya Tuhan Allah diam di antara manusia,” dikumpulkan dari dunia, melalui pelayanan Alkitab, ke dalam gereja-gereja Injil, yang dibangun untuk tempat tinggal Allah melalui Roh.

Diadaptasi dari A Body of Doctrinal Divinity, Buku 5, Bab 7, oleh John Gill.

Sumber : John Gill – https://www.christianity.com

Baca Artikel Lainnya Renungan Kenaikan Yesus Kristus Ke Surga :

You May Also Like