Katakan Tidak Pada Status Quo
Ada satu kisah di Rusia pada zaman Tsar dahulu. Di halaman istana St. Petersburg Winter Palace terdapat halaman rumput yang indah. Diatas halaman rumput itu ada sebuah bangku taman, dan dekat bangku itu berdiri dua orang penjaga. Setiap tiga jam sekali penjaga itu diganti. Tidak ada seorangpun yang dapat menjelaskan mengapa penjaga harus menjaga bangku itu. Sampai satu hari seorang letnan muda yang ambisius diberi tanggung jawab menjaga keamanan St. Petersburg Winter Palace. Dia mulai bertanya-tanya tentang maksud penjagaan ini dan mengajukan pertanyaan pada berbagai pihak. Akhirnya, dia menemukan seorang tua bertubuh kecil yang memahami sejarah istana itu.

Orang tua itu berkata : “Ya, saya ingat kisahnya”. Selama Peter the Great berkuasa 200 tahun yang lalu, bangku itu mendapat lapisan cat baru. Tsar Rusia ini kuatir ada wanita duduk di bangku itu hingga mendapat noda cat di busananya. Jadi Tsar Rusia memerintahkan satu penjaga untuk mengawasi bangku itu sampai cat-nya mengering. Namun perintah itu tidak pernah dibatalkan. Maka pada tahun 1908, semua penjaga istana harus digandakan karena ketakutan adanya revolusi. Jadi bangku “keramat” itu mendapat dua penjaga sejak saat itu.
Adalah bijaksana jika setiap kali kita sejenak mau mengevaluasi dan menanyai diri : “Mengapa saya melakukan hal ini?”. Definisi modern dari suatu “kegilaan” adalah kegiatan untuk meneruskan apa yang telah dikerjakan sebelumnya dengan cara yang sama dan masih mengharapkan hasil secara berbeda. Apakah anda telah mengabaikan tahun-tahun pengalaman dan pengetahuan hanya untuk meneruskan kegiatan yang sama yang selalu anda lakukan?. Jika anda menginginkan hasil yang berbeda, anda harus melakukan sesuatu dengan cara yang berbeda. Jika cat telah mengering bertahun-tahun yang lalu, segeralah bergerak. Jangan berdiam saja.

Status quo adalah bahasa Latin yang memiliki arti “kotoran yang ada di dalam.” Setiap orang yang tidak mau berubah alias mempertahankan status quo artinya orang tersebut menyimpan kotoran atau “sampah” dalam dirinya. Sedangkan definisi memimpin adalah untuk berada di depan, membuka tanah baru, menaklukkan dunia baru, pindah dari keadaan yang tetap pada suatu saat tertentu. Artinya Tuhan menginginkan kita bisa melihat keadaan saat ini, sekaligus mempunyai suatu visi untuk melihat apa yang bisa terjadi di masa depan.
Ketidakpuasan terhadap status quo atau keadaan tetap pada suatu saat tertentu tidak berarti kita punya sikap negatif atau suka mengeluh. Tapi itu bertalian dengan suatu kesediaan untuk tampil beda dan menanggung risiko terhadap suatu perubahan. Seseorang yang berkeberatan untuk mengambil resiko perubahan akan gagal untuk bertumbuh. Seorang pemimpin yang mencintai status quo segera menjadi seorang pengikut. Raymond Smith dari The Bell Atlantic Corporation sekali waktu mengatakan : “Mengambil jalan aman saat melakukan pekerjaanmu, dan tidak membuat gelombang mungkin tidak akan membuatmu dipecat, namun dapat dipastikan itu tidak akan memberi banyak arti bagi karir dan perusahaanmu selama perjalanan lama dan berat. Kita tidak bodoh. Kita tahu bahwa buruh itu mudah ditemukan dan murah untuk menggenggamnya, sedangkan pemimpin, pengambil resiko – adalah barang langka. Dan orang dengan visi adalah bagaikan emas murni.”

Resiko nampak berbahaya bagi banyak orang sebab mereka lebih nyaman dengan masalah lama mereka ketimbang datang membawa solusi baru. Ada pepatah kuno yang mengatakan : “Jika kudanya telah mati, segeralah turun”. Karena hanya orang tidak waras yang terus menunggangi kuda yang telah mati.
Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang. (2 Korintus 5:17)
Sumber : Nathanael Ricardo – Ridmag
Artikel Inspirasi Awal Tahun :
- Tomorrow Will be Better – Hari Esok Akan Lebih Baik
- Terbebas Dari Belenggu Masa Lalu – Masuk Ke Musim Baru
- Tuhan di Segala Musim
- Masuk Musim Yang Baru Dengan Paradigma Baru
- Buatlah Rencana Besar
- Fokus Ke Depan Tinggalkan yang Lalu
- Tips Membuat dan Cara Menerapkan Resolusi Tahun Baru Anda – Bagian 1
- Tips Menciptakan dan Menjaga Resolusi Tahun Baru Anda – Bagian 2
- Tips Membangun dan Cara Mempertahankan Resolusi Tahun Baru Anda – Bagian 3
- Tabula Rasa – Kuasa Papan Tulis Bersih
- Katakan Tidak Pada Status Quo
- Quote dan Kutipan Tentang Perubahan
Tahun Baru Dengan Perspektif, Sudut Pandang dan Paradigma Yang Baru
- Perspektif dan Visi : Daud Melihat Gambaran yang Lebih Besar
- Visi : Perspektif Ayub Memisahkan Ia dari Orang Lain
- Identitas : Perspektif yang Seimbang dari Peran Tuhan dan Peran Pemimpin
- Hubungan Seorang Pemimpin dengan Tuhan Membentuk Perspektifnya
- Pemimpin Mengelola Stres Dengan Mengelola Perspektif
- Sikap : Pemimpin Jangan Tersesat dalam Masalah
- Sumberdaya, Kebijaksanaan, dan Orang-orang Datang Mengikuti Komitmen
- Perspektif Kepemimpinan : Tetap Pada Gambaran Besar
- Perspektif: Pemimpin Melukis Gambaran Besar Untuk Orang Lain
- Gairah : Jalankan dengan Hasrat, Tujuan, dan Perspektif
- Perspektif : Pemimpin Harus Mendefinisikan Realitas