Equip TraningLeadership

Hati Seorang Pemimpin

(Mengembangkan Kualitas Yang Membedakan Seorang Pemimpin Dengan Yang Lain)

“Ia menggembalakan mereka dengan ketulusan hati-Nya dan menuntun mereka dengan kecakapan mereka” (Mazmur 78:72)

Pada setiap zaman, selalu datang waktunya seorang pemimpin harus memenuhi kebutuhan untuk saat itu. Jadi, tidak ada seorang pemimpin yang berpotensial yang tidak mempunyai kesempatan untuk membuat sesuatu perbedaan yang positif ditengah masyarakat. Sayangnya, ada waktu-waktu tertentu dimana seorang pemimpin tidak bangkit pada saat itu.

Mengapa bila situasi tersebut muncul, seorang pemimpin tidak bangkit untuk
saat itu? Banyak kali disebabkan karena banyak orang tidak mempersiapkan hati mereka untuk melayani. Jadi, hati yang bagaimana yang kita perlukan?

Mempersiapkan Hati Kita

Sangat penting bagi para pemimpin mengembangkan keahliannya agar dapat memimpin secara efektif. Bagaimanapun juga, ada beberapa kualitas hati yang penting yang harus dibangun setiap pemimpin dalam kehidupan mereka lebih dulu.

Dalam Kisah Para Rasul 9:3-6 Paulus sedang dalam perjalanan ke Damsyik
ketika ia bertemu Yesus muka dengan muka. Dua pertanyaannya adalah pertanyaan yang benar ditanyakan pada urutan yang benar. Mula-mula ia bertanya, “Siapakah Engkau Tuhan?” lalu dia bertanya, “Apa yang Kau ingin aku perbuat?”. Pertanyaan-pertanyaan inilah yang seharusnya memimpin kehidupan seorang pemimpin.

Pemimpin yang dipakai Tuhan…..

  1. Memiliki Tujuan Yang Luar Biasa Dalam Kehidupan
    Tetapi apa yang merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus. Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku lebih mulia dari semuanya. Oleh karena Dia-lah, aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah supaya aku memperoleh Kristus…… Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, dimana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematianNya ( Filipi 3:7-14).

Tahukah anda rencana Allah dalam hidupmu?
a. Apa yang menjadi bebanmu?
b. Karunia apa yang Roh Kudus berikan padamu?
c. Apa yang menjadi bakatmu?
d. Apa yang paling anda dambakan dan inginkan?
e. Apa komentar orang lain terhadap dirimu?
f. Apa yang menjadi impian dan visimu?
g. Apa yang paling memuaskanmu?
h. Kesempatan-kesempatan apa yang ada dihadapanmu?

  1. Melalui Anugerah Allah, Menyingkirkan Penghalang Dalam Hidupnya
    Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, merilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan
    berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita. Marilah kita
    melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam
    iman, dan yang membawa iman kita kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia yang sekarang duduk disebelah kanan takhta Allah. ( Ibrani 12:1-2).

Kepribadian yang baik dan ketulusan hati sangat diperlukan. Kepribadian dapat juga disebut kepemimpinan diri sendiri. Ketika anda dapat memimpin diri anda sendiri dengan baik, orang lain mungkin ingin mengikuti. Hal tersebut merupakan dasar untuk membangun kehidupan seorang pemimpin. Ini semua dimulai dengan kepribadian, sebab kepemimpinan dijalankan atas dasar kepercayaan. Jika orang tidak percaya pada anda, mereka tidak akan mengikuti anda. Keuntungan seorang pemimpin yang mempunyai kepribadian yang baik.
a. Kepribadian menjadikan seorang pemimpin yang dapat dipercaya.
b. Kepribadian membentuk seorang pemimpin yang dihormati.
c. Kepribadian menciptakan seorang pemimpin yang tegas dan tidak cepat terpengaruh.
d. Kepribadian menghasilkan kepercayaan.

Agar dapat membangun suatu kepribadian yang kuat para pemimpin harus memilih untuk :
a. Mengembangkan disiplin pribadi.
b. Mengembangkan keamanan dan identitas pribadi.
c. Mengembangkan kepercayaan diri, nilai diri dan etika.

  1. Menempatkan Diri Sepenuhnya Dalam Kehendak Allah
    Karena itu saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah, itu adalah ibadahmu yang sejati. Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah; apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna (Roma 12:1-2)

Untuk memimpin orang lain, kita harus mengembangkan 3 sikap penyerahan total kepada Tuhan :
a. Kita harus tidak memiliki apapun untuk dibuktikan (Kita tidak mencoba untuk menganggap diri layak).
b. Kita harus tidak harus memiliki apa-apa yang dapat dirugikan. (Kita tidak berusaha menciptakan suatu gambaran dalam diri kita atau popularitas).
c. Kita harus tidak memiliki sesuatu yang disembunyikan. (Kita tidak memainkan suatu permainan tapi terbuka, tidak bersembunyi).

  1. Telah Mempelajari Bagaimana Memperoleh Kemenangan Dalam Doa

Kalau ada seorang diantara kamu yang menderita, baiklah ia berdoa… kalau ada seorang diantara kamu yang sakit, baiklah ia memanggil para penatua jemaat, supaya mereka mendoakan dia…… dan doa yang lahir dari iman akan menyelamatkan orang sakit itu dan Tuhan akan membangunkan dia…Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar bila dengan yakin didoakan sangat besar kuasanya (Yakobus 5:13-17).

Yesus mendaftar 3 jenis doa (Matius 7:7), dan para pemimpin harus belajar melakukannya dengan sukses:
a. MINTALAH – Ini adalah doa iman. Dengan ini kita memegang janji Tuhan dengan iman.
b. CARILAH – Ini adalah doa penyerahan. Dengan ini kita cari untuk mengenal kehendak Tuhan.
c. KETUKLAH- Ini adalah doa pengantara. Dengan ini kita berdoa untuk orang lain yang tidak dapat atau tidak mau berdoa sendiri.

  1. Adalah Murid Dari Firman Allah
    Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk
    menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik. (2 Timotius 3:16-17).

Usahakanlah supaya engkau layak dihadapan Allah sebagai seorang pekerja yang tidak usah malu yang berterus terang memberitakan kebenaran dari perkataan kebenaran itu. (2 Timotius 2:15).

Setiap murid Tuhan menguji firman Allah untuk mengerti maksudnya….
a. Satu waktu : Apa artinya satu waktu bagi jemaat mula-mula?
b. Segala waktu : Prinsip apa tentang hal umum dan waktu tanpa batas yang dapat kita pelajari.
c. Waktu sekarang : Apa yang harus kita lakukan dalam merespon hal tersebut?

  1. Memiliki Sebuah Pesan Yang Penting Yang Dapat Mengubah Kehidupan Bagi Dunia Yang Terhilang
    Sambil berpegang pada firman kehidupan agar aku dapat bermegah pada hari Kristus, bahwa aku tidak percuma berlomba dan tidak percuma bersusah-susah. (Filipi 2:16)

Dalam Roma 1:14-16, Rasul Paulus mengekspresikan 3 sikap yang benar dengan Injil:
a. Aku berhutang, ayat 14 (Membagikannya merupakan hutang saya kepada dunia).
b. Aku ingin, ayat 15 (Hati saya terbakar untuk membagikan pesan ini kepada dunia).
c. Aku tidak malu, ayat 16 (Saya ingin membagikannya karena hanya itu yang dapat menyelamatkan).

  1. Memiliki Iman Yang Mengharapkan Hasil
    Imannya tidak menjadi lemah walaupun ia mengetahui bahwa tubuhnya sudah sangat lemah….dan bahwa rahim Sara telah tertutup…..tetapi terhadap janji Allah ia tidak bimbang karena ketidak percayaan, malah ia diperkuat dalam imannya dan ia memuliakan Allah, dengan penuh keyakinan bahwa Allah berkuasa untuk melaksanakan apa yang telah la janjikan. (Roma 4:19-21).

Ibrani 11:13 menggambarkan pria dan wanita dalam iman, dan persamaan yang ada pada mereka:
a. Visi – Mereka masing-masing melihat janji-janji itu dari jauh.
b. Keyakinan – Mereka masing-masing diyakinkan oleh janji-janji Tuhan.
c. Lapar – Mereka masing-masing menerima janji-janji itu sebagai miliknya.
d. Keputusan – Mereka mengakui bahwa mereka adalah pengembara di dunia yang diberikan Tuhan.
e. Impian, bukan kenangan yang membawa mereka pada akhir.

  1. Memilih Untuk Melayani Dalam Sikap dan Perbuatan
    Dalam Filipi 2:5-11, Paulus menuliskan tentang bagaimana kita harus menerima pikiran yang sama yang menggerakkan Yesus untuk memimpin dengan melayani melalui sikap dan perbuatan.

Yang walaupun dalam rupa Allah tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan. Dan dalam keadaan sebagai manusia la telah merendahkan diriNya dan taat sampai mati bahkan sampai mati di kayu salib. (Filipi 2:5-8).

Meskipun Ia adalah Allah, Ia tidak bergantung pada posisiNya, tapi lebih kepada rencanaNya. Ia bukan seorang yang menyadari kedudukanNya, tapi menyadari tujuanNya. Ia mengetahui cara terbaik untuk menyelesaikan tujuanNya adalah melayani banyak orang. Para pemimpin biasanya bangkit ketika seseorang memutuskan untuk melayani……

Hal ini selalu dimulai dengan satu kebutuhan.
a. Kebutuhan itu membangkitkan antusias dalam seseorang.
b. Orang itu bertindak karena merespon kebutuhan itu.
c. Tindakan ini menggerakkan orang lain untuk bekerjasama.

  1. Menggerakkan Karunia Dalam Diri Mereka dan Orang Lain
    Sementara itu sampai Aku datang bertekunlah dalam membaca kitab-kitab suci, dalam membangun dan dalam mengajar. Jangan lalai dalam mempergunakan karunia yang ada padamu, yang telah diberikan kepadamu oleh nubuat dan dengan penumpangan tangan sidang penatua. Perhatikanlah semuanya itu, hidupklah didalamnya supaya kemajuanmu nyata kepada semua orang. Awasilah dirimu sendiri dan awasilah ajaranmu. Bertekunlah dalam semuanya itu, karena dengan berbuat demikian engkau akan menyelamatkan dirimu dan semua orang yang mendengarkan engkau (1 Timotius 4:13-16)

Para pemimpin biasanya bangkit, ketika mereka menemukan karunia mereka dan
menggunakannya untuk melayani. Biasanya mengikuti urutan sebagai berikut :

  1. Pertama, seorang pemimpin mengidentifikasi karunia yang utama.
  2. Kedua, mereka mengembangkan karunia tersebut.
  3. Ketiga, mereka mencocokkan karunia itu dengan tempat pelayanan.
  4. Keempat, karunia itu menyediakan tempat yang luas untuk pengaruh.
  5. Akhirnya, pemimpin itu pada akhirnya bertumbuh dengan baik karena karunia
    tersebut.

10. Cukup Kokoh Untuk Memberikan Kuasa Pada Yang Lain
“Yesus tahu, bahwa Bapa-Nya telah menyerahkan segala sesuatu kepada-Nya dan bahwa la datang dari Allah dan kembali kepada Allah. Lalu bangunlah Yesus dan menanggalkan jubah-Nya. Ia mengambil sehelai kain lenan dan pada pinggang-Nya, kemudian la menuangkan air ke dalam sebuah basi, dan mulai membasuh kaki murid-murid-Nya lalu menyekanya dengan kain yang terikat pada pinggang-Nya itu”. (Yohanes 13:3-5).

Dalam Yohanes 13, Yesus membentuk hati seorang hamba ketika Ia mencuci kaki murid-murid. Perhatikan apa yang memampukan-ya melakukan hal tersebut. Hal itu disebabkan perasaan pasti yang kuat oleh karena identitas-Nya. Para pemimpin yang tidak merasa pasti tentang identitasnya dalam Kristus akhirnya akan mensabotase kepemimpinannya. Perasaan tidak pasti pada para pemimpin menjadi musuh terbesar mereka sendiri. Mereka tidak dapat membagi kemenangan atau dukacita. Hukum otoritas mengingatkan kita : hanya para pemimpin yang kokoh memberi kuasa mereka kepada orang lain. Disini adalah beberapa perbedaan antara pemimpin yang kokoh dan tidak.

a. Pemimpin yang kokoh melakukannya dengan sukarela seperti ketika Yesus mencuci kaki murid-muridnya. Yang tidak kokoh melakukannya untuk jabatan
b. Pemimpin yang kokoh mendapatkan kekuatan dari identitasnya. Yang tidak kokoh mendapatkan kekuatan dari gambaran yang diciptakan oleh pikirannya
c. Pemimpin yang kokoh mempunyai sasaran melayani orang lain. Yang tidak kokoh mengejar status dengan yang lain.
d. Pemimpin yang kokoh ingin menambahkan penghargaan kepada yang lain. Yang tidak kokoh ingin memperoleh penghargaan dari orang lain.

  1. Tinggal Dibawah Pengurapan Roh Kudus

“Dan janganlah kamu mabuk oleh anggur karena anggur menimbulkan haw nafsu, tetapi hendaklah kamu penuh dengan Roh dan berkata-katalah seorang kepada yang lain dalam mazmur; kidung puji-pujian dan nanvian rohani. Bernyanyi dan bersoraklah bagi Tuhan dengan segenap hati. Ucaplah syukur senentiasa atas segala sesuatu dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus kepada Allah dan Bapa kita” (Efesus 5:18-20).

a. Pemimpin yang diurapi memiliki kuasa secara rohani dengan yang lain.
b. Pemimpin yang diurapi terus menerus melihat Tuhan bergerak dalam pelayanan.
c. Kehidupan para pemimpin yang diurapi menuntut penjelasan secara supernatural.

  1. Memutuskan Untuk Menjadi Teladan Sebelum Ia Memimpin Orang Lain

“Tidak tahukah kamu , bahwa dalam gelanggang pertandingan semua peserta turut berlari, tetapi bahwa hanya satu orang saja yang mendapat hadiah? Karena itu larilah begitu rupa, sehingga kamu memperolehnya! Tiap-tiap orang yang turut mengambil bagian dalam pertandingan, menguasai dirinya dalam segala hal. Mereka berbuat demikian untuk memperoleh suatu mahkota yang fana, tetapi kita untuk memperoleh suatu mahkota yang abadi. Sebab itu aku tidak berlari tanpa tujuan dan aku bukan petinju yang sembarangan saja memukul. Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya, supaya sesudah memberitakan injil kepada orang lain jangan aku sendiri ditolak. (1 Korintus 9:24-27)

Alasan mengapa hati yang tulus sangat penting bagi para pemimpin :

  • Tugas kepemimpinan didasari oleh KEPERCAYAAN.
  • Ketulusan hati mempunyai pengaruh NILAI yang tinggi.
  • Kita cenderung bekerja lebih keras lagi pada GAMBARAN kita daripada pada ketulusan hati kita.
  • Ketulusan hati berarti HIDUP sendiri dalam kebenaran sebelum memimpin yang lain.
  • Kepribadia yang memiliki karisma dapat menarik banyak orang, tapi hanya KETULUSAN hati yang akan membuat mereka bertahan.
  • Ketulusan hati adalah KEMENANGAN bukan karunia.
  • Anda hanya akan MENJADI apa yang saat ini anda sedang dijadikan.
  • Pemimpin harus hidup pada STANDARD yang lebih tinggi dari pengikutnya.

Penilaian : Bila anda mengevaluasi dirimu sendiri, tingkatan apa yang anda dapatkan dalam kepribadian anda? Bagaimana dengan hati kepemimpinan anda?

Penerapan : Kegiatan dan / atau disiplin apakah yang anda dapat tambahkan dalam hidupmu agar dapat mengembangkan kepribadian yang kuat?

Sumber : Equip Seminar Buku 1 Bab 2 – materi digital disusun Nathanael Ricardo untuk transformasi.com.

Equip Seminar adalah pelatihan kepemimpinan yang merupakan bagian dari proyek global Millions Leaders Mandate – Mandat Sejuta Pemimpin dengan tujuan menyiapkan sejuta pemimpin yang mempengaruhi dunia dengan kabar baik. Diinisiasi oleh penulis buku dan hamba Tuhan John C. Maxwell, materi dalam program ini banyak belajar tentang kepemimpinan dari pemimpin utama sekaligus model pelayanan kehambaan tak terbantahkan, Kristus Yesus.

Penyusun sendiri memiliki dua sertifikasi untuk pelatihan ini sejak tahun 2004-2006 dan memperoleh ijin untuk membagikan materi ini bagi semua orang yang ingin diperlengkapi untuk menjadi pemimpin yang lebih baik dengan hati kehambaan. Anda bisa menjadikan materi ini sebagai bahan mentoring di perusahaan, pemuridan di organisasi kerohanian atau bacaan yang penting bagi anda. Silakan menggunakan materi ini dengan syarat mencantumkan sumber materi.

Untuk mendapatkan hasil maksimal dari pelatihan ini disarankan untuk membagikan materinya secara beruntun dan lengkap. Pelatihan yang terencana dan terjadwal, dilakukan berkelompok serta interaktif akan memperoleh hasil yang maksimal. Selamat menjalani proses untuk kepemimpinan yang diberkati Tuhan.

Baca EQUIP Leadership Seminar :

Buku 1 Bab 1 – Panggilan Allah Bagi Kita Untuk Memimpin

Buku 1 Bab 2 – Hati Seorang Pemimpin

Buku 1 Bab 3 – Saya Mempunyai Impian

Buku 1 Bab 4 – Hal-Hal Yang Utama Dalam Pengambilan Keputusan

Buku 1 Bab 5 – Mengusahakan Keahlian Orang Dalam Kepemimpinan Anda

Buku 1 Bab 6 – Pemimpin Membuat Rencana Strategi

EQUIP Leadership Seminar Buku 2 :

Buku 2 Bab 1 – Ujian Kepemimpinan

Buku 2 Bab 2 – Keamanan Atau Sabotase

Buku 2 Bab 3 – Mendelegasikan Tugas dan Mengembangkan Orang

Buku 2 Bab 4 – Tim Kerja Membuat Impian Nyata

Buku 2 Bab 5 – Investasi Terbijaksana Yang Akan Pernah Anda Buat

Buku 2 Bab 6 – Mengukur Pertumbuhan Kepemimpinan Anda

EQUIP Leadership Seminar Buku 3 :

Buku 3 Bab 1 – Kepemimpinan Berawal Dengan Sebuah Sikap

Buku 3 Bab 2 – Lingkaran Dalam Dari Sang Pemimpin

Buku 3 Bab 3 – Kristus, Sang Komunikator Yang Hebat

Buku 3 Bab 4 – Memimpin Di Saat-Saat Yang Sulit

Buku 3 Bab 5 – Lima Tahap Kepemimpinan

Buku 3 Bab 6 – Seni Tentang Baskom dan Lap Pembasuhan

Baca Artikel Utama Tentang Pemimpin dan Kepemimpinan :