BisnisClothing

DAMN I Love Indonesia, Brand Fashion Milik Daniel Mananta yang Mendunia

Saat berjalan-jalan ke tempat yang ramai seperti mall dan pusat kota, Anda pasti sering melihat orang yang mengenakan produk fashion bertuliskan “DAMN! I Love Indonesia”. Atau bahkan, Anda sendiri merupakan salah satu dari sekian banyak orang yang memiliki koleksi baju bertuliskan kalimat tersebut.

Sebagian orang mungkin beranggapan bahwa kalimat itu hanyalah sebuah tagline atau jargon yang menggambarkan rasa cinta seseorang kepada Bangsa Indonesia. Padahal, kalimat ikonik tersebut merupakan sebuah brand fashion yang didirikan dan dikelola oleh salah seorang public figure ternama Indonesia.

Daniel Mananta adalah artis yang menjadi otak dibalik lahirnya brand fashion “DAMN! I Love Indonesia” yang telah dikenal hingga mancanegara. Dengan merek yang unik dan menggambarkan kecintaan seseorang pada Indonesia, artis yang dulu berprofesi sebagai video jockey tersebut sukses menggaet minat kawula muda masa kini.

Tak hanya bagi masyarakat dalam negeri, brand fashion tersebut juga berhasil menarik minat beli wisatawan asal luar negeri yang berkunjung ke Indonesia. Bahkan, tak sedikit turis asing yang menjadikan produk tersebut sebagai buah tangan.

Melihat kesuksesan Daniel Mananta mengenalkan nama baik Indonesia hingga ke mancanegara melalui produk fashion memang patut diacungi jempol. Namun, dibalik kesuksesan sebuah brand, pasti ada cerita inspiratif yang bisa dijadikan pelajaran. Tak terkecuali pada merek fashion karya Daniel Mananta tersebut.

Daripada penasaran, yuk simak kisah lahirnya brand dan jargon “DAMN! I Love Indonesia” hingga sukses seperti sekarang ini.

Cerita Berdirinya DAMN I Love Indonesia Hingga Dikenal Luas Saat Ini

Tidak lengkap rasanya membicarakan kisah sukses brand ini tanpa mengetahui sedikit tentang foundernya, Daniel Mananta. Artis multi talenta tersebut adalah otak serta kaki tangan dibalik boomingnya merek tersebut hingga dikenal luas di dalam dan juga luar negeri.

Daniel Mananta memang sudah memiliki bibit pandai berbisnis sejak menduduki bangku SMA. Daniel Mananta sudah terbiasa dengan dunia kerja yang profesional dengan menggeluti bisnis pertama di bidang MLM. Hingga setelah lulus dari pendidikannya di luar negeri, mantan VJ MTV tersebut memulai bisnis pertamanya dengan berjualan baju dengan konsep ke-Jepang-an.

Sayangnya, bisnis pertama Daniel Mananta yang beroperasi di WTC Mangga Dua itu tidak berjalan dengan lancar seperti yang diharapkan. Ia kemudian memutuskan untuk mengganti haluan dan memilih konsep musik pada produknya dengan menggunakan nama brand Damn Black Label.

Direspon positif oleh pasar, khususnya dari kalangan anak muda, Damn Black Label dapat berkembang dengan pesat dan membuka cabang hingga 8 toko. Belajar dari pengalaman, Daniel Mananta tidak puas dengan satu konsep itu saja. Ia mulai menggali kembali idealisme kecintaannya pada Bangsa Indonesia yang selama ini belum pernah terwujudkan.

Mulai Mengembangkan Idenya pada Kaos Damn I Love Indonesia
Pada awalnya, Daniel Mananta hanya memproduksi kurang lebih 150 kaos bertuliskan jargon “DAMN! I Love Indonesia”. Produk fashion tersebut juga hanya dijajakan di sebuah lapak yang tidak terlalu besar di gerai yang dimiliki oleh salah seorang rekannya.

Sebagai salah satu cara promosi, Daniel Mananta juga sering terlihat mengenakan kaos tersebut dan meminta bantuan para rekan selebritisnya. Hasil dari perjuangan dan juga pemikiran idealisme itulah, Daniel Mananta berani mendirikan concept store lain yang kental dengan daya tarik khas Indonesia.

Pada pertengahan tahun 2008, Ia membuka toko baru di FX dengan brand DAMN I Love Indonesia. Merek bisnis tersebut mengeluarkan beragam produk fashion, seperti kaos, jaket, dan semacamnya yang banyak digemari oleh konsumen dari kalangan muda.

Hingga kini, brand kebanggaan pembawa acara kompetisi bernyanyi ini tetap meluncurkan produk fashion baru yang tentunya digemari oleh berbagai kalangan. Mulai dari konsumen dalam negeri dan juga mancanegara beramai-ramai memboyong produknya.

Makna Filosofis dari Brand dan Tagline DAMN I Love Indonesia
Bagi orang awam, pasti jargon “DAMN! I Love Indonesia” dianggap sebagai kalimat yang menggambarkan kecintaan seseorang kepada Indonesia saja. Pasalnya, kata “damn” dapat berarti sebagai suatu ungkapan betapa cintanya mereka dengan Bangsa Indonesia.

  1. Singkatan dari Nama Pendirinya
    Padahal, jika diusut lebih dalam lagi, kata Damn tersebut adalah sebuah singkatan dari nama pendirinya, Daniel Mananta. Tagline tersebut juga lahir dari rasa cinta sang pendiri dengan budaya serta etnik yang ada di Indonesia.

Dengan alasan itulah mengapa Daniel Mananta menambah kalimat I Love Indonesia pada merek yang sebenarnya adalah singkatan dari nama dirinya.

  1. Membangkitkan Rasa Nasionalisme
    Pemberian nama “DAMN I Love Indonesia” sebagai merek bisnis juga didasari pada niat sang pendiri untuk menggalangkan kembali rasa nasionalisme kepada masyarakat. Menyasar target konsumen dari kalangan muda yang merupakan generasi penerus bangsa, Daniel berharap mampu menumbuhkan kembali rasa cinta pada negeri yang mulai tergerus.

Tidak hanya berhasil menyadarkan kembali akan hebatnya Bangsa Indonesia kepada masyarakat, Daniel Mananta juga mampu menggaet minat beli dari turis asing. Tak sulit untuk mendapati wisatawan luar negeri yang mengenakan kaos bertuliskan jargon tersebut.

Jadi, melalui usaha ini, popularitas Indonesia di mata internasional akan menjadi lebih positif lagi. Penyebabnya tidak lain karena jargon nasionalisme yang terpampang jelas pada produk fashion yang dibeli masyarakat Indonesia maupun wisatawan asal luar negeri.

Ekspansi dan Perkembangan Bisnis DAMN I Love Indonesia
Melihat respon masyarakat yang positif pada brand yang dirintis, membuat Daniel Mananta tidak ragu melebarkan sayap bisnisnya. Tak butuh waktu lama bagi dirinya untuk berani mencoba produk fashion baru seperti topi dan juga celana. Ekspansi bisnis ini dianggap sebagai strategi yang tepat untuk menggaet konsumen lebih banyak dan layak untuk dijajal.

Menurutnya, kunci sukses sebuah bisnis fashion terletak pada kemampuan dalam menunjukkan identitas pada setiap produknya. Terlebih lagi merek dan juga jargon dari bisnis yang digiringnya menggambarkan rasa kecintaan pemakainya pada Indonesia. Jadi, bisa dibilang jika Daniel Mananta mampu mengarungi dua pulau hanya dalam sekali dayung melalui bisnis yang dikelolanya tersebut.

Produk dari DAMN! I Love Indonesia juga pernah dikenakan oleh vokalis dari band kelas internasional, Maroon 5 pada 2012 silam. Sekejap brand ini semakin meroket, tak hanya di kalangan konsumen dalam negeri tetapi juga bagi para turis negara asing yang melihat konser tersebut.

Meski dalam hal bisnis dan ekspansi brand yang dimilikinya telah sukses, Daniel Mananta masih menaruh harapan untuk dapat berkolaborasi dengan produk lokal lainnya.

Kolaborasi tersebut dianggapnya mampu menciptakan sebuah gerakan simbolis berupa dukungan untuk mencintai produk dalam negeri dan warisan budaya yang ada di Indonesia. Barulah dengan begitu, produk serta brand fashion karya anak negeri dapat dikenal luas di berbagai kalangan dan mampu menembus ketatnya pasar internasional.

Tak berhenti sampai disitu saja, DAMN I Love Indonesia juga ikut andil menjadi co-branding pada program promosi pariwisata nasional dari pemerintah. Seperti, Wonderful Indonesia dan Pesona Indonesia.

Dengan begitu, Daniel Mananta dapat menjadikan bisnis yang dimilikinya sebagai produk souvenir khas Indonesia sekaligus mempromosikan daya tarik wisata yang ada di tanah air ini.

Hidupkan Kembali Rasa Nasionalisme dan Kecintaan Pada Bangsa Indonesia

Lahirnya brand ikonik “DAMN! I Love Indonesia” adalah hasil dari niat Daniel Mananta untuk menghidupkan kembali rasa kecintaan anak muda pada tanah air. Melalui produk fashion itu pula Ia mampu mengenalkan Bangsa Indonesia ke pasar internasional dan memberikan citra yang lebih positif.

Namun, impian CEO dari DAMN I Love Indonesia tersebut tidak akan bisa terwujud tanpa dukungan dari rakyat Indonesia sendiri. Tanpa adanya kontribusi dari masyarakat dalam negeri, brand karya anak bangsa pasti akan tergerus produk luar negeri yang lebih populer.

Untuk itu, sebagai generasi penerus bangsa yang cinta tanah air, dukung terus karya serta produk dalam negeri agar rasa nasionalisme tidak tergerus terpaan globalisasi.

Sumber : https://www.cermati.com

Baca Berita Terkait :