Momentum Mentoring dan Pemuridan
- Sejak Petrus menerima ajakan Tuhan Yesus untuk mengikuti-Nya. Ada 7 hal yang Tuhan Yesus lakukan kepada Petrus sebagai bagian yang saling kait mengkait dari proses mentoring atau pemuridan.
- Ke 7 hal tersebut menjadi momentum yang utama bagi setiap kita saat melakukan pertemuan pemuridan.
- Disebut momentumi karena pemuridan bukan program atau agenda gereja, namun merupakan sebuah detak jantung Kristus bagi setiap pengikutnya untuk dilakukan sebagai sebuah gaya hidup Kerajaan Surga.
- Setiap pertemuan pemuridan itu dilakukan kapanpun dan dimanapun yang tujuannya untuk melahirkan sebuah momentum yang berharga baik untuk mentor maupun untuk mentee.

7 Hal yang dilakukan Tuhan Yesus kepada murid-Nya dalam proses Mentoring atau Pemuridan yang kemudian menjadi momentum mentoring :
- Membagikan kehidupan
- Mengajarkan kebenaran
- Menanamkan nitai-nilai Kerajaan Allah
- Membentuk kepribadian
- Mengarahkan & mencapai visi
- Melatih kapasitas
- Memenangkan jiwa yang terhilang
- Membagikan Kehidupan
Tuhan Yesus mau membagikan kehidupan-Nya terhadap semua orang
“Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan bebanKupun ringan” (Matius 11:28-30). - Mengajarkan Kebenaran
Di berbagai kesempatan dan pertemuan, Tuhan Yesus mengajar orang banyak khususnya kepada murid-murid-Nya. Salah satu contohnya yaitu dalam Matius 13:1-52 ketika Tuhan Yesus mengajar orang banyak di tepi danau, murid -muridNya ada
didekat Tuhan Yesus untuk mendengarkan pengajaran dari mentornya. - Menanamkan Nilai-nilai Kerajaan Aliah
Dalam pemuridan yang dilakukan Tuhan Yesus kepada para murid, Ia berusaha menanamkan nilai-nilai (values) kerajaan Allah sehingga para muridNya bisa hidup dan berslkap sesuai dengan perpektif yang diajarkan-Nya tersebut.
- Memberi dengan tulus tidak untuk mencari pujian (Matius 6:3-4)
- Tentang pengampunan (Matius 18:31-35)
- Tidak membalas kejahatan dengan kejahatan (Matius 5:38-40)
- Kehambaan (Markus 10:43-45)
- Membentuk Kepribadian

4. Membentuk Kepribadian
Dalam proses pemuridan Tuhan Yesus berusaha untuk membentuk karakter para murid untuk menjadi orang yang memiliki karakter seperti diri-Nya sendiri. Sewaktu murid-murid-Nya bertengkar di tengah jalan untuk meributkan tentang siapa yang terbesar diantara mereka? Tuhan Yesus meluruskan karakter mereka yang bengkok dengan mengatakan jika seseorang ingin menjadi yang terdahulu, hendaklah ia menjadi yang terakhir dari semuanya dan pelayan darl semuanya.” (Markus 9:34-35)
- Mengarahkan & Mencapai Tujuan – Visi
Satu-satunya tujuan Tuhan Yesus datang ke dunia ini adalah untuk mencari dan menyelamatkan yang terhilang. Visi itulah yang ditanamkan terus, kepada murid.
Sebelum Tuhan Yesus naik ke surga la berpesari kepada murid-murid-Nya untuk melakukan visi yang sama yang ia miliki
yakni “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum. Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya, mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mareka, mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut, mereka tdak akan mendapat celaka; mareka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh.” (Markus 16:15-18)
- Melatih Kapasitas
Tuhan Yesus melatih kapasitas murid-muridnya antara lain dalam hal mendoakan orang sakit, mengusir setan, bergerak dalam mujizat, mengajar orang lain, memberikan nasehat atau konseling, dan sebagainya.
(Matius 9:18-24; Matius 10:46-52; Lukas 8:1-3; Lukas 8:22-25) - Memenangkan Jiwa Yang Terhilang
Karena tujuan yang utama (esensi) yang dimiliki Tuhan Yesus dengan kedatangan-Nya ke dunia adalah untuk mencari dan menyelamatkan yang terhilang (Lukas 19:1-10), maka fokus daiam pelayanan yang Ia miliki adalah untuk memenangkan
jiwa-jiwa bagi Kerajaan Allah.
Yesus Melakukan 7 Hal Tersebut Kepada Petrus :
- Tuhan Yesus Memberikan Tujuan Hidup (Visi) Pada Petrus.
Ketika Tuhan Yesus menyusuri danau Galilea, ia melihat Petrus dan Andreas lalu mengajak mereka untuk ikut bersama-Nya maka merekapun mengikut Yesus untuk menjadi murid atau mentee-Nya. (Matius 4:18-20) - Tuhan Yesus Membagikan Hidup-Nya Pada Petrus.
Tuhan Yesus membagikan waktu, kasih dan hati-Nya kepada para murid atau mentee-Nya. Salah satu contohnya adalah Yesus rela mengunjungi lbu mertua Petrus yang sakit demam dan mendoakannya sehingga mengalami kesembuhan seketika. (Matius 8:14-15) - Tuhan Yesus Melatih Kapasitas Petrus.
Tuhan Yesus menyuruh Petrus untuk berjalan diatas air menghampiri-Nya. Ditengah jalan Petrus terjatuh kedalam air karena ia khawatir ketika merasakan tiupan
angin. Tuhan Yesus akhirnya menolong Petrus sekaligus meredakan angin (Matius 14:23-33). - Tuhan Yesus Mengajarkan Kebenaran Pada Petrus.
Tuhan Yesus memberikan pengajaran pada murid-muridNya khususnya Petrus yang tidak mengerti jawaban Yesus terhadap pertanyaan yang dilontarkan oleh ahli taurat dan orang farisi (Matius 15:1-21) - Tuhan Yesus Membentuk Kepribadian (Karakter) Petrus.
Sebelum Petrus menyangkal diri-Nya, Yesus berdoa supaya imannya tidak jatuh “Simon, Simon, lihat, Iblis telah menuntut untuk menampi kamu seperti gandum, tetapi Aku telah berdoa untuk engkau, supaya imanmu jangan gugur. Dan engkau, jikalau engkau sudah insaf, kuatkanlah saudara-saudaramu.” (Lukas 22:31-34). - Tuhan Yesus Menanamkan Nilai-nilai Kerajaan Allah Pada Petrus.
Tuhan Yesus ketika berdoa ke taman Getsemani, membawa serta Petrus, Yakobus dan Yohanes. Disitu Yesus menanamkan sebuah nilai bahwa doa sangat penting bagi kehidupan kerohanian sehingga murid-Nya harus senantiasa berjaga-jaga untuk berdoa minimal 1 jam (Matius 26:40-41). - Tuhan Yesus Memenangkan Jiwa Yang Terhilang Bersama Petrus.
Tuhan Yesus seringkali mengajar dan melatih Petrus tentang penginjilan, Petrus dan murid atau mentee-Nya yang lain bahkan senantiasa dibawa bersama-sama melakukan penginjilan oleh Tuhan Yesus. (Lukas 8:1). Petrus melihat langsung di lapangan ketika Yesus menyembuhkan wanita yang sakit pendarahan selama dua belas tahun (Lukas 8:43-48)

Proses mentoring dilakukan KAPAN SAJA dan DIMANA SAJA (Indoor/ Outdoor ).
- Dalam Matius 5:1-12, Tuhan Yesus mengajar para murid atau menteeNya di atas bukit (out door)
- Dalam Markus 6:30-43, Tuhan Yesus melatih (coaching) para murid atau mentee-Nya untuk praktek mujizat yakni dengan memberikan makanan kepada sejumlah lima ribu orang. Praktek lapangan tersebut dilakukan di luar ruangan (out door).
- Dalam Markus 4:1; Lukas 5:3, Tuhan Yesus sering mengajar dan melatih para murid atau mentee-Nya di tepi danau dan diatas perahu (out door).
- Dalam Markus 6:53-56, Tuhan Yesus juga sering praktek penginjilan ke desa-desa, kota-kota atau kampung- kampung. Dimana mereka sering juga melintasi pasar-pasar (out door).
Dua Model Teknik Belajar : Yunani dan Ibrani
Model Teknik Belajar Yunani :
- Classroom Model – Model ruang kelas
- Academic – Akademis
- Passive – Pasif
- Theoretical – Teoritis

Model Teknik Belajar Ibrani :
- Coach Model – Model pelatih
- Relational – Hubungan relasi
- Experiential – Berdasarkan pengalaman
- On The Job Training – Pelatihan langsung
THINK & CHANGES
“The Kingdom of God isn’t going to advanced by our church becoming filled with men, but men in our church becoming filled with God – Duncan
“Kerajaan Allah tidak akan maju lewat gereja kita menjadi penuh dengan manusla, tetap manusia di dalam gereja kita menjadi penuh dengan Allah.
Diskusi :
Sharingkan dengan singkat
- Pembelajaran apa yang anda dapatkan dalam pelajaran ini?
- Dalam praktek pemuridan Tuhan Yesus MENGAJAR, MELATIH & MEMBAPAI muridNya. Apakan anda sudah melakukan hal tersebut kepada orang lain ? Jika belum anda mendapatkannya dari orang lain? Dan hal apa yang sering anda lakukan dalam 7 momen pementoran
Baca berita terkait :