ChurchMentoring dan PemuridanSpecial Content

Hati Seorang Mentor

Akronim kata Mentor, mentor itu :

  • Membapai
  • Edukatif
  • Nasehat
  • Teladan
  • Orisinil
  • Relasional

5 Prinsip Seorang Mentor
Petrus sudah menerima dan merasakan sendiri pementoran yang dialáminya bersama mentornya sendiri yaitu Yesus
Oleh karena itu ia bisa mengajarkan prinsip kepemimpinan kepada para penatua dalam mengembalakan jemaat berdasarkan nilai-nilai kepemimpinan yang diterimanya dari sang mentor (Yesus).

Aku menasihatkan para penatua di, antara kamu, aku sebagai teman penatua dan saksi penderitaan Kristus, yang juga akan mendapat bagian dalam kemuliaan yang akan dinyatakan kelak. Gembalakanlah kawanan domba Allah yang ada padamu, jangan dengan paksa, tetapi dengan sukarela sesuai dengan kehendak Allah, dan jangan karena mau mencari keuntungan, tetapi dengan pengabdian diri. Janganlah kamu berbuat seolah-olah kamu mau memerintah atas mereka yang dipercayakan kepadamu, tetapi hendaklah kamu menjadi teladan bagi kawanan domba itu. Maka kamu, apabila Gembala Agung datang, kamu akan menerima mahkota kemuliaan yang tidak dapat layu. (1 Petrus 5:1-:4)

5 Prinsip Seorang Mentor

  1. Kebapaan
    Gembalakanlah kawanan domba Allah yang ada padamu. Seorang mentor harus berfungsi menjadi gembala bagi mentee nya. Mentor bukan hanya menjadi pemimpin biasa tapi menjadi pemimpin rohani yang membapai mentee-nya. Seperti Tuhan Yesus yang meninggalkan 99 domba untuk mencari1 domba yang tersesat maka seorang Mentor harus menjadi bapa rohani bagi mentee-nya.

Kepemimpinan biasa dengan kepemimpinan pembapaan adalah dua hal yang berbeda. Mari kita lihat perbedaannya dengan melihat bagan dibawah ini :

Pola Kepemimpinan Biasa :

  1. Atasan dengan bawahan
  2. Orientasi kepada tugas
  3. Sebatas pekerjaan
  4. Otoriter
  5. Organisasi /Struktural
  6. Sejauh ikatan kerja

Pola Kepemimpinan Pembapaan :

  1. Bapa dengan anak secara rohani
  2. Orientasi kepada manusia
  3. Mengutamakan hubungan
  4. Kasih
  5. Kekeluargaan
  6. Terikat secara batiniah

Walaupun sama-sama menjalankan fungsi kepemimpinan namun sifat seorang mentor berbeda dengan seorang boss.

Boss :

  1. Memanfaatkan bawahannya
  2. Bergantung pada otoritas
  3. Menimbulkan ketakutan
  4. Hanya memberikan tugas
  5. Memberikan perintah kerja
  6. Memberikan komplain atau keluhan
  7. Memberikan tekanan kerja

Mentor :

  1. Memberdayakan mentee-nya
  2. Bergantung pada hubungan
  3. Menimbulkan semangat
  4. Memberikan bimbingan untuk tugas
  5. Melakukan pekerjaan bersama
  6. Memberikan evaluasi, masukan dan apresiasi
  7. Memberikan antusias kerja.
  8. Kerelaan (1 Petrus 5:2)
    “jangan dengan paksa, tetapi dengan sukarela sesuai dengan kehendak Allah”
  1. Kerelaan (1 Petrus 5:2)
    “jangan dengan paksa, tetapi dengan sukarela sesuai dengan kehendak Allah”

Seorang mentor memimpin mentee-nya tidak dengan paksa tapi sukarela sesuai dengan kehendak Allah. Pementoran sejati bersifat sukarela, dimana seorang mentor tidak memaksa seseorang untuk menjadi mentee-nya, tapi ia akan berdoa terlebih dahulu untuk mentee yang akan dimentornya sesuai dengan kehendak Tuhan sendiri tanpa pamrih.

  1. Ketulusan
    “.dan jangan karena mau mencari keuntungan,..

Dalam pementoran seorang mentor tidak mencari keuntungan dari mentee-nya. Ketika mementor seseorang, setiap mentor tidak boleh memandang muka, memandang penampilan, memandang status sosial kaya atau miskin, dsb. Mentor yang sejati harus benar-benar tulus dalam mementor atau memuridkan para mentee-nya bukan untuk memanlaatkan mereka bagi keuntungan pribadi tapi dasarnya karena mengasihi Allah dan merefleksikan kasih tersebut kepada orang lain dengan tulus hati (Matius 22:36-40).

  1. Kehambaan
    “tetapi dengan pengabdian diri.”

Seorang mentor yang sejati akan mengabdikan diri untuk mentee-nya.

Petrus pernah disentuh hatinya oleh Tuhan Yesus sang mentornya yang sejati. Sekalipun ia manyangkal mentornya itu sebanyak tiga kali tapi ia tidak menerima balasan atau penghukuman, malah kepadanya dipercayakan sebuah kepercayaan dan tanggung jawab yang mulia untuk menggembalakan “domba-domba-Nya” (Yohanes 21:15-19).

  1. Keteladanan
    Janganlah kamu berbuat seolah-olah kamu mau memerintah atas mereka yang dipercayakan kepadamu, tetapi hendaklah kamu menjadi teladan bagi kawanan domba itu.”

Seorang mentor yang sejati memimpin bukan dengan perintah tapi dengan keteladanan (Role Model)

5 Peran Seorang Mentor :

  1. Pilot
  2. Pemandu
  3. Guru
  4. Konselor
  5. Pemandu Wisata

Nilai-nilai Sebagai Mentor

Paulus memberikan surat penggembalaannya kepada Timotius agar tetap memegang ajaran kitab suci dan selalu mengingat orang-orang yang telah mengajarkan kebenaran padanya, “Tetapi engkau telah mengikuti ajaranku, cara hidupku, pendirianku, imanku, kesabaranku, kasihku, dan ketekunanku.” (2 Timotius 3:10)

Ada 7 Hal yang telah ditransferkan oleh Paulus kepada Timotius dalam hal pementoran atau pemuridan:

  1. Ajaran
  2. Cara Hidup
  3. Pendirian (Prinsip)
  4. Iman
  5. Kesabaran
  6. Kasih
  7. Ketekunan

Paulus memberikan keteladanan lewat nilai-nilai kehidupan yang diimpartasikan dari seorang mentor terhadap mentee-nya. Nilai-nilai keteladanan yang dimiliki oleh Paulus sebagai seorang mentor adalah:

  1. Rendah hati (1 Timotius 1:12-17).
  2. Memuliakan Allah. (2 Timotius 4:7-8)
  3. Mengucap syukur. (1 Tesalonika 5:18)
  4. Percaya diri. ( Kisah Para Rasul 6:21-28)
  5. Tegas (2 Timotius 4:1-4)
  6. Suka berdoa (1 Timotius 2:1-3, 8)
  7. Tidak cinta uang (Filipi 1:21).
  8. Mendalami Firman Tuhan (2 Timotius 3:15-16)

THINK & CHANGES

“A great man is always willing to be little.” – Ralph Waldo Emerson

“Orang besar selalu berşedia menjadi kecil.”

Baca berita terkait :