ChurchMentoring dan PemuridanSpecial Content

Hati Seorang Mantee – Murid

Belajar dari keberhasilan pementoran yang diterima oleh Yosua sebagai mentee dari Musa sebagai mentornya, seorang mentee harus memiliki kualifikasi yang disingkat dengan SMART

  • Siap Sedia
  • Mau Diajar
  • Antusias
  • Rajin
  • Taat

5 Kualifikasi Mentee

  1. Yosua mengabdikan hidupnya pada Musa, mentornya sejak ia masih muda belia, Bilangan 11:28. Kemanapun Musia pergi Yosua selalu mendampinginya dengan satia (Keluaran 24:13, Keluaran 33:11) dan kapanpun Musa membutuhkan bantuannya, Yosua akan selalu siap sedia membantunya.
  1. Musa banyak mengajar dan menunjukkan kepada Yosua secara langsung tentang tugas seorang pemimpin dan kepemimpinan itu sendiri. Yosua mau dengar-dengaran terhadap ajaran dan perintan Musa.
  2. Yosua adalah seorang mentee yang senantiasa antusias ketika ke 10 pengintai pulang dengan berita pesimis, berbeda dengan Yosua dan Kaleb. Yosua pulang dengan berita yang sangat optimis dan antusias.
  3. Sejak menjadi abdi Musa saat masih muda, Yosua adalah seorang yang sangat rajin dalam membantu tugas-tugas Musa sebagai pemimpin bangsa Israel, Ia juga rajin bersekutu dengan Allah.
  4. Yosua adalah seorang Mentee yang taat pada Musa. Apapun yang diperintahkan Musa kepadanya tidak ada yang dilanggar bahkan sekalipun Musa telah tiada (Yosua 11:15).

3 Langkah Mentee Yang Baik

Jika mentee ingin berhasil dalam proses mentoring yang dijalani bersama mentor-nya maka setiap mentee harus memiliki 3 sikap sebagai berikut:

  1. Butuh
  2. Komit
  3. Tekun

Persyaratan Murid Kristus

  1. Mengasihi Yesus Lebih Dari Segalanya
    Pada suatu kali ketika orang berbondong-bondong mengikuti Yesus dalam perjalanan pelayanannya, Yesus berkata pada orang banyak tersebut. “Jikalau seorang datang kepada-Ku dan ia tidak membenci bapanya, ibunya, isterinya, anak-anaknya, saudara-saudaranya laki-laki atau perempuan, bahkan nyawanya sendiri, ia tidak dapat menjadi murid-Ku.” (Lukas 14:26)
  2. Memikul Salib
    Selanjutnya Tuhan Yesus memberikan penegasan pada orang banyak tersebut dengan berkata : “Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak dapat menjadi murid-Ku.” (Lukas 14:27).
  3. Tinggal Dalam Firman
    Seorang mentee atau murid yang baik harus tinggal dalam Firman, ia bukan hanya membaca, merenungkan firman Tuhan (Yosua 1:8; Mazmur 1:1-3) tetapi mempraktekkan dalam kehidupannya (Yakobus 1:22). Firman Tuhanlah satu-satunya yang mutlak menjadikan seseorang itu bisa menjadi murid Kristus yang sejati, bukan filsafat, bukan materi-materi motivasi yang kelihatannya baik tapi landasannya tidak sesuai dengan Firman Tuhan, dan lain sebagainya.
  1. Saling Mengasihi
    Sesudah Tuhan Yesus membasuh kaki murid-murid-Nya sebagai tanda bahwa la sebagai mentor sangatlah mengasihi mereka. la memberikan sebuah perintah agar murid-murid atau mentee-Nya saling mengasihi satu sama lain dan dengan demikian orang lain akan tahu bahwa mereka itu adalah murd-murid Kristus.

“Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi. Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi. ” (Yohanes 13:34-35)

  1. Memberitakan Injil
    Murid Kristus yang sejati adalah orang-orang yang mau dan suka memberitakan injil seperti yang dilakukan Tuhan Yesus. (Lukas 19:10))

Think & Changes

Nobody is fit to be a leader unless he would rather be a follower instead of a lead – Jack Hyles

Tidak ada yang layak menjadi seorang pemimpin kecuali dia lebih suka jadi pengikut, bukan memimpin.”

Diskusi Kelompok
Sharingkan dengan singkat.

  1. Pembelajaran apa yang anda dapatkan dalam pelajaran 5 &6 ?
  2. Menurut anda bagaimana hubungan dari seorang Mentor dan Mentee yang baik atau berhasil itu?

Baca berita terkait :