Mengapa Kebangunan Rohani Mati
Sejarawan dan ahli statistik mengatakan bahwa kebangunan rohani berlangsung dari beberapa bulan sampai enam tahun. Dari daftar 76 Kebangunan Rohani yang kami cantumkan di posting yang terpisah, statistik tersebut cukup akurat. Apa yang kemudian menyebabkan gerakan Allah yang ajaib mati? Apakah ada sesuatu yang bisa kita lakukan untuk memperpanjang musim rahmat Tuhan yang ajaib?
Kami telah mencantumkan di bawah ini apa yang dua penulis katakan tentang mengapa kebangunan rohani mati.
Dari buku Ian Malins: Prepare The Way For Revival
(Persiapkan Jalan Untuk Kebangunan Rohani)

Mengapa Kebangunan Rohani Mati? :
- Pengabaian prinsip-prinsip kebangunan rohani, seperti yang didapati dalam 2 Tawarikh 7:14.
- Kegagalan untuk beralih kepada kedewasaan – Orang-orang Kristen ingin tinggal dalam tahap “penyegaran,” dan tidak ingin pindah kedalam “disiplin” dan “penuaian.”
- Perlawanan dari iblis (ketidaktahuan atas rencana si jahat)
- Diserang langsung dengan keputusasaan atau patah semangat.
- Penanaman kebohongan, rumor dan gambaran palsu dalam pikiran orang yang tidak percaya atau orang Kristen yang tidak mengalami kebangunan rohani sehingga mereka menolak pekerjaan Allah dan menyerang perkembangannya.
- Mengadu domba pemimpin satu dengan sama lain sehingga menjadi terpecah dan kalah.
- Membuat orang yang bertobat menjadi ekstrim dan dengan demikian mendiskreditkan kegerakan tersebut.
- Membuat mukjizat palsu untuk mendiskreditkan mukjizat yang asli.
4. Kurangnya kerendahan hati dan kasih seperti Kristus.
- Jonathan Edwards percaya bahwa kesombongan adalah hal terbesar yang membunuh kebangunan rohani. Kesombongan adalah seperti perangkap yang licik karena kesombongan sering menjerat mereka yang paling bersemangat untuk mendukung kebangunan rohani. Mereka bisa menjadi sombong akan kebangunan rohani yang telah datang kepada mereka atau gereja mereka dan mengambil kemuliaan untuk diri mereka sendiri. Tapi Tuhan tidak akan memberikan kemuliaan-Nya kepada yang lain (Yesaya 42:8). Kebangunan rohani yang berkelanjutan hanya dapat bertumbuh dalam suasana kerendahan hati dan kasih seperti Kristus. Ketika perasaan lebih hebat, kesombongan atau kemuliaan pribadi datang, kemuliaan Allah pergi.
5. Perpecahan
- Roh Kudus adalah Roh Kesatuan. Di mana orang-orang Kristen terikat bersama-sama dalam kasih dan kesatuan, ke sanalah Tuhan akan memerintahkan berkat-Nya (Mazmur 133). Dalam suasana kasih, penerimaan dan pengampunanlah Roh Kudus bekerja. Tapi di mana ada perpecahan (dan terutama pada tingkat kepemimpinan), Roh Kudus berduka dan menarik pengaruh-Nya. Di mana ada hambatan di antara orang percaya, Roh Kudus tidak dapat mengalir. Dan jika perpecahan tetap ada dan tidak ditangani, kebangunan rohani akan dengan cepat mati.
6. Manusia mengambil kendali dari Roh Kudus dan membuat batasan dan larangan.
7. Kurangnya pengajaran Alkitab dan pemuridan.
8. Kurangnya upaya misi lokal dan global.
- Roh Allah tidak hanya diberikan untuk mengisi kita tetapi untuk mengalir melalui kita. Allah membawa kebangunan rohani bukan hanya untuk kesenangan kita, tetapi untuk kemuliaan nama-Nya dan perluasan kerajaan-Nya.
9. Kesenjangan Generasi
- Generasi baru tidak pernah mengalami kebangunan rohani secara pribadi. Kalau mereka tidak menangkap api itu, kebangunan rohani akan mati
Lima “D” Iblis yang Mematikan – Dari buku John Kilpatrick: Feast of Fire (Pesta Api)
- Doubt (Keraguan). Anda akan selalu memiliki keraguan dalam setiap kebangunan rohani, tapi kita tidak harus membiarkan keraguan tersebut berubah menjadi ketidakpercayaan.
- Kecurigaan, keraguan dan ketidakpercayaan adalah semua tanggapan yang tidak dapat dihindari setiap kali Roh Kudus bergerak dengan cara baru atau tidak biasa. Pada kenyataannya, dalam kebangunan rohani, orang-orang segera akan berurusan dengan keraguan. Ini tidak selalu merupakan hal yang buruk. Meskipun beberapa orang mungkin tidak setuju, saya percaya keraguan dapat memberikan kesempatan yang baik untuk menghadapi pertanyaan dan kekuatiran yang masuk akal.
- Keraguan sangat berbeda dari ketidakpercayaan.
- Ketidakpercayaan bukanlah keadaan tidak yang pasti; melainkan merupakan keadaan tidak mempercayai apapun. Untuk pendeta, ketidakpercayaan selalu jauh lebih sulit untuk ditangani.
- Ketidakpercayaan melumpuhkan seseorang, membuat pribadi tersebut terjebak dalam kepasifan.
- Yesus tidak dapat melakukan mukjizat [di beberapa tempat] karena ketidakpercayaan. Yesus tahu bagaimana menangani mereka yang ragu-ragu dan mengurangi keraguan mereka kepada iman.
- Israel tidak bisa masuk ke Tanah Perjanjian karena ketidakpercayaan. Mereka memiliki banyak tanda dan mujizat, meskipun demikian mereka memilih untuk tidak percaya.

2. Distractions (Gangguan, 2 Jenis)
- Salah satu jenisnya adalah manifestasi kedagingan yang dipergunakan orang-orang untuk menarik perhatian kepada diri mereka sendiri. Orang-orang akan memperhatikan mereka dan dialihkan dari manifestasi asli yang sedang berlangsung.
- Jenis yang lain adalah gangguan yang iblis akan bawa dalam kehidupan orang-orang yang ingin mengalami kebangunan rohani (rumah, pekerjaan, bisnis, dll., hal-hal yang menghabiskan waktu kita dan mengalihkan perhatian kita dari kebangunan rohani).
3. Disappointment (Kekecewaan)
- Sangat mengecewakan ketika kita menikmati berkat-berkat dan kebaikan dari kebangunan rohani, tetapi mereka yang dekat dengan kita menarik diri dan menjauhkan diri sepenuhnya dari kebangunan rohani.
- Juga akan ada kekecewaan yang dipengaruhi setan yang akan terjadi di dalam hidup kita, seperti ujian yang menyala-nyala di rumah, pekerjaan, bisnis, dll., yang akan mencoba untuk memadamkan api.
- Orang-orang mungkin kecewa dengan kehidupan yang berlanjut setelah kebangunan rohani. Mereka ingin tinggal di hadirat Tuhan dan hanya “bersenang-senang.” Kita harus mengajarkan bahwa masa-masa penyegaran datang untuk membantu kita mempersiapkan diri untuk hal-hal alami dalam kehidupan, bukan menjauhkan kita dari hal-hal tersebut.
4. Discouragement (Keputusasaan)
- Berkubang dalam kekecewaan dapat menyebabkan keputusasaan. Kita semua melalui periode naik dan turun. Kita harus berhati-hati untuk tidak membiarkan diri kita untuk berlama-lama di tempat yang benar-benar rendah. Kebangunan rohani memiliki potensi besar untuk membawa kita ke kedalaman keputusasaan, kesedihan, depresi, dll., karena tingkat emosi yang sangat tinggi yang dialami selama kebangunan rohani.
- Keputusasaan adalah perangkap dan jika kita tinggal dalam kekecewaan cukup lama, hal itu akan membawa kita ke dalam keadaan murung dan membuat kita berkecil hati atau depresi.
5. Defamation (Pencemaran Nama Baik)
- Pendeta dan pemimpin gereja harus waspada dengan hal ini, terutama jika mereka pencinta reputasi. Jika mereka ingin orang-orang mengatakan hal-hal baik tentang mereka dan berbicara besar tentang mereka, mereka perlu dipersiapkan untuk waktu-waktu ketika karakter mereka dipertanyakan; jika tidak, hal itu akan menjadi pukulan telak (right on target) yang menjatuhkan mereka. Banyak pendeta dapat menangani kekecewaan, gangguan, bahkan keputus-asaan; tetapi mereka tidak tahan untuk terlihat buruk di mata orang lain.
- Beberapa orang dalam kebangunan rohani Brownsville mengatakan kepada pendeta mereka bahwa mereka menyukai apa yang sedang terjadi:
“Tapi saya mempunyai reputasi yang harus dipertahankan. Apa yang akan teman-teman saya katakan jika mereka mendengar anak perempuan saya gemetaran dengan tidak terkendali atau istri saya menari di lorong bangku gereja?”
“Lihatlah, ada pendeta yang membiarkan hal-hal gila terjadi di gerejanya,” atau “Itu pendeta dari gereja aneh.”
Kita harus membimbing orang yang ragu-ragu, berjaga-jaga terhadap gangguan, tidak menyerah pada kekecewaan dan keputusasaan, dan bersedia untuk menderita pencemaran nama baik seperti Yesus Kristus yang mengosongkan diriNya sendiri.
Dari buku John Kilpatrick: Feast of Fire (Pesta Api)
Kebangunan rohani membawa tantangan terbesar bagi seorang pendeta. Dari luar ada iblis, juga dari dalam ada iblis yang bekerja di dalam hati para pengikut yang tulus (2 Kor 4:4; Yohanes 8:44); Oleh karena itu, Paulus memperingatkan kita untuk “Mengenakan seluruh perlengkapan senjata Allah” (Efesus 6:11).
Delapan Tipu Daya yang Musuh Gunakan Untuk Mencoba Mengagalkan Apa yang Tuhan Sedang Lakukan
- Setelah Peristiwa Laut Merah di kitab Keluaran – Datang Lembu Emas
- Setelah peristiwa besar ini, kegelisahan masuk dan kemudian, ingat bagaimana roh penipu akhirnya mengambil alih? Bahkan Harun diyakinkan tanpa sedikit protes pun (Keluaran 32:1-8).
- Seberapa cepat orang yang berniat baik tertipu.
2. Setelah Roti di padang belantara – Datang Datan dan Abiram
- Di tengah penyediaan Allah yang ajaib, pemberontakan bangkit (Bilangan 16:8-17). Jika tidak ditangani, hal itu dapat mencemari seluruh bangsa; mereka disingkirkan.
3. Setelah Kerajaan Daud Didirikan – Datang Perzinahan (2 Samuel 11)
- Ketika emosi meluap-luap dalam kebangunan rohani, mudah untuk kehilangan keseimbangan dalam bidang emosi yang lain. Latihlah pengendalian diri.
4. Setelah Api Elia – Datang Serangan Izebel
- Elia, meskipun salah satu dari nabi terbesar Perjanjian Lama, harus berhadapan dengan roh “Intimidasi Rohani.”
- Elia melarikan diri setelah salah satu kemenangan terbesarnya (1 Raja-Raja 19), sehingga Tuhan mengutus malaikat untuk membalikkan keputusasaannya. Elia berjalan selama 40 hari dengan kekuatan yang Tuhan berikan, tetapi dia berjalan 40 hari masuk lebih dalam ke padang gurun. Elia tidak mengakui keputus-asaannya.
- Elia tidak mau dihibur; akibatnya, Allah memerintahkan dia untuk mengurapi Elisa untuk menggantikannya. Pada akhirnya, kelelahan dan keputus-asaan menghancurkan pelayanan nabi yang kuat itu.

5. Setelah Nehemia Membangun Tembok – Tobia Mendapatkan Posisi
- Tobia memimpin orang-orang untuk menentang Nehemia. Dia akhirnya membuat dirinya mendapatkan posisi di bait suci di mana ia dipelihara (ketika Nehemia tidak ada). Sekembalinya Nehemia dia menyingkirkan Tobia (Nehemia 13:4-9).
- Selama kebangunan rohani, orang-orang jahat dan manipulator akan datang untuk mengganggu dan membingungkan. Inilah waktunya orang-orang kudus yang dewasa rohani terbukti sangat berguna. Karunia hikmat roh sangat dibutuhkan pada waktu ini. Kita harus menguji setiap roh.
6. Setelah Kemenangan Gideon – Pelayanan Manusia Dipuja
- Hal lain yang harus diperhatikan adalah pemujaan manusia. Mereka ingin mempromosikan Gideon ke posisi pemimpin setelah kemenangan militernya space….a.. (Hakim Hakim 8:22).
- Tuhan sajalah yang memberikan kemenangan! Dia menggunakan orang-orang yang menyerahkan diri mereka kepada-Nya, tetapi kemuliaan tidak pernah untuk manusia, itu adalah untuk Allah. Kebangunan rohani bukanlah tentang seorang penyembuh atau pembuat mukjizat, atau penyelamat. Kebangunan rohani adalah tentang Sang Penyembuh, Sang Pembuat Mujizat, Sang Penyelamat! Manusia mendapat pengurapan, Tuhan mendapat kemuliaan.
7. Setelah Mujizat Elisa – Gehazi mengingini Perak (2 Raja-raja 5:20-27)
- Kita harus berhati-hati untuk tidak terganggu oleh berkat. Kita harus menggunakan berkat dan menikmatinya dengan tuntunan Allah, tapi kita harus senantiasa menempatkan semuanya dalam sudut pandang yang benar. Berjaga-jagalah terhadap ketamakan.
8. Setelah Kepasifan Gedalya – Ismael Membunuhnya
- Inilah gubernur Yerusalem setelah pembuangan di Babel. Dia dibunuh tanpa ampun karena ia tidak menganggap serius nasehat orang lain (Yeremia 40:13-16; Yeremia 41:1-3).
- Kita berpikir bahwa selama kebangunan rohani kita menjadi kebal terhadap serangan musuh-musuh kita; tetapi itu sama sekali tidaklah benar (1 Petrus 5:8).
- Tetap aktif, tetap waspada, dan berjaga-jagalah. Dengarkan nasihat ilahi dan tolaklah kesombongan dari roh “saya sudah tahu.”
Sumber : https://hanya1percikan.wordpress.com
Baca artikel terkait :
- Definisi Kebangunan Rohani
- Kutipan Kebangunan Rohani
- Kebangunan Rohani di Alkitab
- Tema-Tema Umum dalam Kebangunan Rohani
- Pendekatan yang Seimbang terhadap Kebangunan Rohani
- Apakah Kita Memerlukan Kebangunan Rohani? – Bagian I
- Apakah Kita Memerlukan Kebangunan Rohani? – Bagian 2
- Gereja – Dimanakah Kuasa Allah?
- Daftar Lebih dari 76 Kebangunan Rohani (abad 18 – 21)
- Kebangunan Rohani, Apakah Mungkin Untuk Saat Ini?
- Ketakutan Akan Kebangunan Rohani I – Kontroversi dan Perubahan
- Ketakutan Akan Kebangunan Rohani II – Hari Penghakiman
- Panduan Doa untuk Kebangunan Rohani Pribadi I
- Panduan Doa untuk Kebangunan Rohani Pribadi II
- Panduan Doa Kebangunan Rohani Dengan Memakai Ayat-Ayat Alkitab
- Panduan Doa Kebangunan Rohani Dengan Kerendahan Hati
- Panduan Doa untuk Mencari Hadirat Allah
- Mencari Hadirat Allah
- Persiapan Kebangunan Rohani Bagian 1 – Dimulai dari Satu Orang
- Persiapan Kebangunan Rohani Bagian 2 – Para Pendeta & Pemimpin Gereja
- Persiapan Kebangunan Rohani Bagian 3 – Pengakuan dan Pertobatan
- Persiapan Kebangunan Rohani Bagian 4 – Pengharapan dan Keinginan yang Kuat akan Hadirat Allah
- Persiapan Kebangunan Rohani Bagian 5 – Kerendahan Hati, Kunci Kebangunan Rohani
- Persiapan Kebangunan Rohani Bagian 6 – Membangun dan Menerapkan Strategi Pemuridan
- Apakah Kita Harus Membuat Jadwal Ibadah Kebangunan Rohani?
- Menguji Keaslian Kebangunan Rohani
- Saran-Saran Selama Kebangunan Rohani
- Masalah yang Dapat Berkembang Selama Kebangunan Rohani
- Mengapa Kebangunan Rohani Mati