Mempersiapkan Kebangunan Rohani – Bagian 6
Membangun dan Menerapkan Strategi Pemuridan – Menjaga Buah Kebangunan Rohani
Dalam bukunya Preparing for Revival (Mempersiapkan kebangunan Rohani), Brian Mills mengutip Paul Yonggi Cho yang berkata bahwa:
“Persiapan untuk kebangunan rohani adalah seperti membangun sebuah bendungan sebelum hujan datang. Meskipun kita benar-benar menginginkan hujan deras untuk memuaskan kekeringan, jika kita tidak membangun sebuah bendungan, kita tidak akan dapat menyimpan air hujan tersebut. Jika Allah mencurahkan kebangunan rohani dan hamba-hamba Tuhan dan gereja tidak siap untuk menerimanya, maka semua berkat kebangunan rohani akan terbuang.”
Persiapan untuk Penuaian
Kebangunan rohani, di mana ribuan orang berdosa dibawa ke dalam Kerajaan Allah dalam waktu yang singkat, mengharuskan gereja untuk terlebih dahulu memiliki pelatihan pemuridan, dan orang-orang yang dilatih untuk membina petobat baru menjadi dewasa. Gereja yang tidak siap akan kewalahan dan tidak mampu mengatasinya. Akibatnya, mereka akan kehilangan banyak yang Allah ingin lakukan. Allah tidak akan memberikan kita bagian dari tuaian jika kita tidak siap untuk itu.
Tindakan John Wesley (pendiri gereja Methodis) adalah mengumpulkan orang-orang percaya baru ke dalam kelompok-kelompok kecil pemuridan yang berjumlah sekitar 12 orang. Wesley menyatakan bahwa “Gereja mengubah dunia bukan dengan menghasilkan petobat akan tetapi dengan membuat murid” dan karena pengikut Wesley menggunakan “metode” yang sama dari pelatihan kelompok kecil, mereka kemudian dikenal dengan “Methodis.” Apa hasil dari perencanaan ini? Pada akhir hidup John Wesley dia mempunyai 79.000 pengikut di Inggris dan 40.000 di Amerika.
George Whitefield, John Wesley modern, yang memimpin beribu-ribu orang kepada iman yang menyelamatkan, membuat pengakuan dari kegagalannya yang parah:
“Saudara saya Wesley bertindak bijaksana. Jiwa-jiwa yang dibangkitkan di bawah pelayanannya bergabung dalam kelas-kelas (kelompok-kelompok kecil) dan dengan demikian menjaga buah dari kerja kerasnya. Inilah yang saya abaikan dan jemaat saya tidak mempunyai komitmen.”
Seorang pendeta yang bijaksana yang menantikan kebangunan rohani tidak akan menunggu untuk kebangunan rohani terjadi sebelum meletakkan dasar dan menerapkan proses pemuridan yang kuat.
Sumber : https://hanya1percikan.wordpress.com
Baca artikel terkait :
- Definisi Kebangunan Rohani
- Kutipan Kebangunan Rohani
- Kebangunan Rohani di Alkitab
- Tema-Tema Umum dalam Kebangunan Rohani
- Pendekatan yang Seimbang terhadap Kebangunan Rohani
- Apakah Kita Memerlukan Kebangunan Rohani? – Bagian I
- Apakah Kita Memerlukan Kebangunan Rohani? – Bagian 2
- Gereja – Dimanakah Kuasa Allah?
- Daftar Lebih dari 76 Kebangunan Rohani (abad 18 – 21)
- Kebangunan Rohani, Apakah Mungkin Untuk Saat Ini?
- Ketakutan Akan Kebangunan Rohani I – Kontroversi dan Perubahan
- Ketakutan Akan Kebangunan Rohani II – Hari Penghakiman
- Panduan Doa untuk Kebangunan Rohani Pribadi I
- Panduan Doa untuk Kebangunan Rohani Pribadi II
- Panduan Doa Kebangunan Rohani Dengan Memakai Ayat-Ayat Alkitab
- Panduan Doa Kebangunan Rohani Dengan Kerendahan Hati
- Panduan Doa untuk Mencari Hadirat Allah
- Mencari Hadirat Allah
- Persiapan Kebangunan Rohani Bagian 1 – Dimulai dari Satu Orang
- Persiapan Kebangunan Rohani Bagian 2 – Para Pendeta & Pemimpin Gereja
- Persiapan Kebangunan Rohani Bagian 3 – Pengakuan dan Pertobatan
- Persiapan Kebangunan Rohani Bagian 4 – Pengharapan dan Keinginan yang Kuat akan Hadirat Allah
- Persiapan Kebangunan Rohani Bagian 5 – Kerendahan Hati, Kunci Kebangunan Rohani
- Persiapan Kebangunan Rohani Bagian 6 – Membangun dan Menerapkan Strategi Pemuridan
- Apakah Kita Harus Membuat Jadwal Ibadah Kebangunan Rohani?
- Menguji Keaslian Kebangunan Rohani
- Saran-Saran Selama Kebangunan Rohani
- Masalah yang Dapat Berkembang Selama Kebangunan Rohani
- Mengapa Kebangunan Rohani Mati