Special Content

Banias di Kaisarea Filipi – Janji Yesus Tentang Gereja Diatas Batu Karang

  1. Banias

Nama Banias (Yunani : Paneas) berasal dari dewa Pan, dewa hutan, yang dihormati di sebuah gua yang letaknya hampir di ujung utara Israel, 6 km di sebelah selatan Gunung Hermon. Dewa Pan dihormati di sini sejak dari abad III SM. Di dalam gua dewa itu ada sebuah mata air Sungai Yordan yang airnya berlimpah-limpah. Setelah Kaisar Agustus menghadiahkan daerah Banias kepada Raja Herodes Agung, ia begitu senang dengan hadiahnya, sehingga dekat gua dewa Pan langsung didirikan kuil untuk menghormati Kaisar. Herodes Filipus, anaknya, membangun kota di sekitarnya, lalu menamakannya Kaisarea. Karena didirikan oleh Herodes Filipus, maka kota ini dikenal dengan nama Kaisarea Filipi.

  1. Kaisarea Filipi dan agama Kristen

Kaisarea Filipi tercatat di dalam Injil, sebab di situlah Yesus bertanya kepada Petrus siapa diriNya (bdk. Mat 16 : 15), yaitu : “Lalu Yesus bertanya kepada mereka : “Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini ?” Maka jawab Simon Petrus : “Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!” Kata Yesus kepadanya : “Berbahagialah engkau Simon bin Yunus sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di sorga “. Dan Yesus pun menjanjikan kepada Rasul Petrus kedudukan utama di antara para rasul. “Engkau adalah Petrus, batu yang kuat, – kata Yesus menurut Injil Matius, “Dan Aku pun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya.
Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga.” (Mat 16:18-19). Umat Kristen sampai ke Banias dalam waktu cukup cepat, sehingga Banias menjadi tempat kediaman uskup. Diketahui, misalnya, bahwa Filokalos, uskup Banias, menghadiri konsili di Nikea pada tahun 325.

  1. Sekte Druze

Sebaiknya diketahui bahwa mayoritas penduduk Banias ialah orang-orang Druze yang pada umumnya tinggal di kampung-kampung sebelah utara Israel, di Galilea dan di Gunung Karmel. Sekte ini didirikan dalam abad XI oleh Ismail al-Darasi yang berkarya di sekitar Gunung Hermon. Orang-orang Druze berbahasa Arab dan biasanya bekerja sebagai petani. Orang-orang Yahudi menyebut mereka Filistin (Pelisytim), padahal tidak ada hubungan apa pun antara mereka dengan bangsa Filistin yang dikenal dari Alkitab. Makam Nabi Syu Eib, seorang suci terkenal sekte ini dapat dikunjungi di dekat Tiberias di pegunungan Galilea. Sekte ini mempunyai wakilnya di Knesset. Mereka sebenarnya adalah orang-orang Arab, akan tetapi mereka tidak mau disebut orang Arab. Ciri khas dari orang Druze adalah mereka selalu setia kepada negara tempat mereka tinggal. Dalam hal ini orang Druze sangat setia kepada negara Israel, dan bahkan mereka ikut wajib militer. Sedangkan untuk agama druze, dapat dikatakan seperti agama “rahasia” karena mereka sangat tertutup dalam hal ini.

Sumber : Berbagai sumber

Baca juga berita terkait :

Ziarah Holyland di Jerusalem :

Al Haram As Syarif-Al Aqsa
Bukit Golgota
Bukit Sion
Bukit Zaitun
Getsemani
Kolam Betesda
Lembah Kidron
Menorah Knesset
Museum Israel
Tembok Ratapan
Via Dolorosa
Yad Vashem

Lokasi Ziarah Holyland di Luar Jerusalem :

Acre – Kota Akko
Banias
Betlehem
Bukit Sabda Bahagia
Kota dan Danau Tiberias
Ein Karem
Gunung Hermon
Gunung Tabor
Haifa
Kaisarea Maritim
Kana
Kapernaum
Kursi Gerasa
Laut Mati
Massada
Megido
Nazareth
Qumran
Sungai Jordan
Tabernakel di Taman Timna
Tabgha
Yeriko (Jericho)
Rosh Hanikra

Lokasi Holyland Tour Diluar Israel :
Gereja Sampah di Cairo Mesir
Gunung Sinai di Mesir
Petra Yordania
Piramida Giza dan Patung Sphinx
Sungai Nil, Terusan Suez, Mata Air Mara

Baca berita utama :