LeadershipLeadership IssueSpecial ContentTahun Baru & Awal Yang Baru

Perspektif : Pemimpin Harus Mendefinisikan Realitas

Isu kepemimpinan – Perspektif 11

Bacaan : Wahyu 3: 1-22

Yohanes menulis untuk Yesus, mengirimkan pesan ke gereja-gereja di Sardis, Filadelpia, dan Laodikia. Dalam setiap kasus, Dia meminta perhatian pada sesuatu yang luput dari perhatian mereka.

Sebut kata-kata ini sebagai koreksi tengah jalan. Sebutlah ini akuntabilitas yang sehat. Atau panggil saja mereka sebagai suara kebijaksanaan. Bagaimanapun, ketiga gereja ini mengilustrasikan kebenaran bahwa seorang pemimpin harus mendefinisikan realitas. Lihat bagaimana Yesus melakukan ini:

Jenis Gereja – Pemeriksaan Realitas – Langkah Tindakan :

1. Sardis – Tertidur saat bekerja – Bangun dan bertobat

2. Filadelfia – Kekuatan kecil tapi peluang besar – Jangan menyerah

3. Laodikia – Tertipu, buta terhadap kondisi mereka – Ubah prioritasmu!

Para pemimpin harus selalu mengetahui apa yang terjadi di organisasi mereka. Mereka harus memahami apa yang membuat orang-orangnya tidak naik ke level berikutnya. Mereka harus menghadapi keadaan biasa-biasa saja dan memberikan langkah-langkah untuk memperbaikinya. Mereka tidak boleh merasa puas dengan status quo.

Perspektif, Sudut Pandang dan Paradigma Yang Baru

Baca Artikel Utama Tentang Pemimpin dan Kepemimpinan :

Artikel Inspirasi Awal Tahun :