ChurchKebangunan Rohani Transformasi & PersekusiSpecial Content

Panduan Doa untuk Kebangunan Rohani Pribadi – Bagian I

Di bawah ini adalah kutipan langsung dari Oswald J. Smith dalam bukunya: The Revival We Need (Kebangunan rohani yang kita perlukan). Panduan doa ini dapat digunakan untuk membawa kita kepada tingkat kekudusan yang lebih lagi sementara kita mengejar hadirat Allah.

Secara umum hanya ada satu dosa, satu hal yang menghambat. Ini adalah dosa Akhan di perkemahan Israel. Dan Allah akan menunjukkan jari-Nya langsung kepada permasalahannya. Dia tidak akan mengangkatnya sampai penghalang tersebut disingkirkan.

Oh, kalau demikian, marilah kita pertama-tama menaikkan doa Daud ketika dia berseru, “Selidikilah aku, ya Allah, dan lihatlah, apakah jalanku serong.” Dan seketika dosa yang merintangi disingkirkan, maka Allah akan datang dalam kuasa kebangunan rohani yang dasyat.

Sekarang marilah kita bawa dosa kita satu demi satu dan tangani setiap pelanggaran secara terpisah. Dan marilah kita bertanya kepada diri sendiri pertanyaan-pertanyaan berikut. Hal ini mungkin merupakan kesalahan kita dan Allah akan berbicara kepada kita.

  1. Sudahkah kita mengampuni semua orang? Apakah ada niat jahat, dengki, kebencian atau permusuhan dalam hati kita? Apakah kita menyimpan dendam; dan apakah kita telah menolak untuk didamaikan?
  2. Apakah kita marah? Apakah ada pemberontakan di dalam hati? Apakah kita masih tidak dapat mengendalikan emosi? Apakah kemarahan kadang-kadang mencengkeram kita dalam genggamannya?
  3. Apakah ada perasaan iri? Ketika orang lain lebih disukai daripada kita, apakah hal itu membuat kita iri dan tidak nyaman? Apakah kita menjadi iri kepada orang-orang yang dapat berdoa, berbicara dan melakukan sesuatu lebih baik daripada kita?
  4. Apakah kita tidak sabar dan kesal? Apakah hal-hal kecil mengusik dan menganggu, atau apakah kita tetap manis, damai dan tenang dalam segala keadaan?
  5. Apakah kita mudah tersinggung? Apakah menyakitkan ketika orang tidak memperhatikan kita dan lewat tanpa berbicara? Bagaimanakah perasaan kita jika orang lain diperlakukan dengan istimewa dan kita diabaikan?
  6. Apakah ada kesombongan di dalam hati kita? Apakah kita angkuh, apakah kita terlalu memikirkan posisi dan pencapaian kita?
  7. Apakah kita tidak jujur? Apakah bisnis kita terbuka dan benar? Apakah kita memberi sesuai dengan ukuran yang tepat? Apakah kita jujur dalam pernyataan kita, atau apakah kita membesar-besarkan dan dengan demikian kita memberikan kesan yang palsu?
  8. Apakah kita bergosip tentang orang lain? Apakah kita memfitnah reputasi orang lain? Apakah kita pengadu dan orang yang suka ikutcampur dalam urusan orang lain?
  9. Apakah kita mengkritik tanpa kasih, dengan kasar dan keras? Apakah kita selalu mencari-cari kesalahan dan kelemahan orang lain?
  10. Apakah kita merampok Allah? Apakah kita telah mencuri waktu yang merupakan milik-Nya? Apakah kita telah menahan uang kita?
  11. Apakah kita bersalah atas dosa ketidakpercayaan? Meskipun dengan semua yang Dia telah lakukan bagi kita, apakah kita masih menolak untuk mempercayai janji-janji Firman-Nya?
  12. Apakah kita telah melakukan dosa tidak berdoa? Apakah kita adalah pendoa syafaat?. Apakah kita berdoa? Berapa banyak waktu yang kita habiskan untuk berlutut? Apakah kita mendesak doa keluar dari kehidupan kita?
  13. Apakah kita mengabaikan Firman Allah? Berapa banyak pasal yang kita baca setiap hari? Apakah kita merupakan pembelajar Alkitab? Apakah kita mengambil sumber persediaan kita dari Alkitab?
  14. Apakah kita terbeban untuk keselamatan jiwa-jiwa? Apakah kita memiliki kasih untuk yang terhilang? Apakah ada belas kasihan dalam hati kita untuk mereka yang akan binasa?
  15. Apakah kita gagal untuk mengakui Kristus secara terbuka? Apakah kita malu karena Yesus? Apakah kita menutup mulut kita ketika kita dikelilingi oleh orang-orang duniawi? Apakah kita bersaksi setiap hari?
  16. Apakah hidup kita dipenuhi dengan ketidakseriusan dan kelakuan sembrono? Apakah perilaku kita pantas? Apakah dengan tindakan kita, dunia menganggap kita ada di pihaknya?
  17. Apakah kita telah berbuat salah terhadap seseorang and tidak membayar ganti rugi? Atau, apakah roh Zakheus menguasai kita? Sudahkah kita memperbaiki banyak hal kecil yang Allah telah tunjukkan kepada kita?
  18. Apakah kita kuatir dan cemas? Apakah kita gagal untuk mempercayai Allah untuk kebutuhan jasmani dan rohani kita? Apakah kita terus menerus mengkuatirkan sesuatu sebelum hal itu benar-benar terjadi?
  19. Apakah kita bersalah atas pikiran yang penuh hawa nafsu? Apakah kita mengijinkan pikiran kita untuk menyimpan imajinasi yang kotor dan najis?

Inilah hal-hal positif dan negatif yang menghalangi karya Allah di tengah-tengah umat-Nya. Marilah kita jujur dan menyebut mereka dengan nama mereka yang benar. “Dosa” adalah kata yang dipakai Allah. Dan semakin cepat kita mengakui bahwa kita telah berdosa dan siap untuk mengakui dan meninggalkannya, semakin cepat kita dapat mengharapkan Allah mendengarkan kita dan bekerja dalam kuasa yang dahsyat. Mengapa kita menipu diri kita sendiri? Kita tidak dapat menipu Allah. Karena itu marilah kita menyingkirkan penghalang, hal yang merintangi sebelum kita mengambil langkah yang lain. “Jika kita menguji diri kita sendiri, kita tidak harus dihakimi.” “Penghakiman harus dimulai dari rumah Allah.”

Sumber : hanya1percikan.wordpress.com

Baca artikel terkait :