Kepemimpinan dan Kredibilitas : Membuat Panggilan Yang Berat
Equip Seminar Buku 6 Bab 2
Mendapatkan Hak Anda untuk Memperoleh Para Pengikut
Demikianlah kamu, dalam kasih sayang yang besar akan kamu, bukan saja rela membagi Injil Allah dengan kamu, tetapi juga hidup kami sendiri dengan kamu, karena kamu telah kami kasihi. Sebab kamu masih ingat, saudara-saudara, akan usaha dan jerih lelah kami. Sementara kami bekerja siang malam, supaya jangan menjadi beban bagi siapapun juga diantara kamu, kami memberitakan Injil Allah kepada kamu. ” (I Tesalonika 2:8-9)
Agar menjadi seorang pemimpin, seseorang harus punya pengikut. Dan untuk mendapat pengikut – sekurangnya dalam dunia masa kini – seseorang harus punya kredibilitas. Para pemimpin harus mendapatkan haknya untuk diikuti. Alasan terbesar mengapa para pendeta gagal memperoleh jumlah pengikut yang lebih banyak dalam gereja mereka adalah karena kurangnya kredibilitas. Banyak orang suka membicarakannya, tetapi gagal untuk menjalaninya. Orang-orang lain lulus dalam ujian integritas, namun gagal untuk memimpin gerejanya secara efektif. Orang mungkin menyukai mereka sebagai seorang sahabat, namun orang-orang tidak akan mengikuti mereka sebagai pemimpinnya. Ada perbedaan yang besar diantara keduanya.
Penjumlahan Kepemimpinan
KARAKTER + KOMPETENSI = KREDIBILITAS
Kredibilitas anda selaku seorang pemimpin datang dari karakter anda yang kokoh maupun dari kompetensi/ kecakapan anda. Orang-orang harus percaya bahwa anda puya integritas dan bahwa anda dapat menunaikan tugas dengan beres. Sementara Allah mengaruniakan kepada anda anugerah untuk kedua-duanya, anda harus mengembangkan kedua-duanya melalui disiplin diri dan pertumbuhan pribadi dalam bidang-bidang karunia anda.
Inilah sebabnya mengapa kita telah memfokuskan diri kita pada tiga kategori dalam buku-buku catatan kepemimpinan kita:
– Pembentukan Kerohanian Seorang Pemimpin (karakter dan kehidupan rohani)
– Pembentukan Keterampilan Seorang Pemimpin (keterampilan dan perilaku kepemimpinan)
– Pembentukan Strategi Seorang Pemimpin (penggunaan strategi secara bijak demi memenuhi misi)
Membuat Panggilan Yang Berat
Barangkali uji keasaman kredibilitas bagi para pemimpin terletak pada kesanggupan mereka untuk “membuat suatu panggilan yang berat”. Ujian ini menjawab dua pertanyaan:
– Mampukah seorang pemimpin membuat dan menjalani suatu keputusan yang sukar?
– Maukah sang pemimpin membuat dan menjalani suatu keputusan yang sukar?
Marion Folsom berkata, “Anda akan menemukan bahwa 95% dari semua keputusan yang akan anda buat dalam karier anda mungkin dapat dibuat oleh seorang remaja yang cukup cerdas. Namun mereka akan membayar anda untuk 5% sisanya.”

Berdasarkan sebuah penelitian terhadap para pemimpin eksekutif yang sukses di lebih dari 200 organisasi, ketidakmampuan untuk membuat keputusan-keputusan adalah salah satu dari alasan-alasan utama mengapa para eksekutif itu gagal. Kesulitan terbesar dalam membuat keputusan-keputusan bukanlah terletak pada mengetahui keputusan mana yang benar, tetapi dalam menetapkannya.
Apa Yang Membuat Sebuah Panggilan Yang Berat Menjadi Benar-Benar Berat?
1. Panggilan yang Tidak Populer.
Memilih untuk melakukan apa yang benar bahkan ketika hal itu bertentangan dengan keyakinan yang populer.
2. Panggilan / Keputusan Kehambaan
Mendahulukan minat-minat orang-orang lain dari pada diri sendiri.
3. Panggilan Menukarkan / Menjual / Pertukaran
Membiarkan hal-hal yang saya nikmati meninggalkan saya agar saya dapat melangsungkan perjalanan pertumbuhan saya.
4. Panggilan Karakter
Membuat pilihan-pilihan yang berdisiplin dalam bidang-bidang lemah dari hidup saya
5. Panggilan yang Mahal
Terus bergerak maju bahkan ketika hal itu mahal harganya. Pertumbuhan berhenti sewaktu harga berubah menjadi begitu tinggi
6. Panggilan yang belum teralami / Tanpa pengalaman.
Tahu bahwa saya belum tahu, namun tahu bahwa saya harus membuat panggilan itu.
7. Panggilan Ego
Memilih untuk menelan kesombongan saya dan mengakui bahwa: Saya telah menemukan masalahnya dan ternyata masalahnya terletak pada diri saya.
8. Panggilan Konfrontasi
Inilah panggilan yang terberat: memilih untuk mengkonfrontasi keadaan-keadaan atau orang-orang yang telah nyasar/ menyimpang.
9. Panggilan yang Berpengaruh
Seorang pemimpin bisa saja membuat sebuah panggilan tanpa orang-orang lain, namun sekali ia melakukannya, akan berpengaruh pada orang-orang lain.
Ramuan Kunci Umum Dalam Panggilan-Panggilan Yang Berat:
1. Setiap panggilan yang berat menuntut banyak energi, waktu dan doa.
2. Setiap panggilan yang berat mengandung resiko.
3. Setuap panggilan yang berat akan dipertanyakan dan dikritik.
4. Setiap panggılan yang berat berharga tinggi bagi para pemimpin.
5. Setiap panggilan yang berat mengangkat suatu pelayanan pemimpin ke satu taraf yang lebih tinggi.
Sepuluh Bantuan dalam Membuat Panggilan Yang Berat
1. Terimalah panggilan-panggilan yang berat sebagai suatu syarat dari kepemimpinan.

Di sepanjang Kitab Suci, para pemimpin besar melangkah maju dan mengambil sebuah resiko dalam ketaatannya kepada Allah. Mereka sering nampak bodoh bagi orang-orang luar. Pikirkan mengenai Yosua yang mengajak pasukannya berjalan mengelilingi Yerikho tanpa senjata, sebagai upaya untuk meruntuhkan tembok kota itu. Bagaimana pula dengan si remaja Daud yang menghadapi Goliat hanya dengan lima butir batu ketapelnya yang kecil-kecil itu? Dan saya yakin bahwa sewaktu Musa menjejakkan kaki ke dalam Laut Merah ia pasti keheranan sambil berteriak dalam hati, “Mengapa saya harus selalu menjadi yang pertama dan berada di depan sendiri?”
2. Kerjakan PR – Pekerjaan Rumah anda.
Riset dapat membangun atau menghancurkan sebuah keputusan besar. Menurut Profesor Baruch Fischhoff, “Beberapa dari kesalahan terbesar dalam pembuatan keputusan datang dari membiarkan sebagian dari kotak teka-teki itu untuk tidak dituntaskan.”
Langkah-langkah untuk Menuntaskan Teka-Teki Keputusan:
a. Definisikan persoalannya dan tulislah itu di atas secarik kertas
b. Himpun informasi. Cari pemikiran-pemikiran bijak di balik informasi itu, bukan sekedar mengetahui informasinya saja.
c. Pertanyakan kesan pertama anda,
d. Buatlah garis besar strateginya.
3. Tetapkan suatu batas waktu.
“Lagi-lagi, permasalahan yang mustahil biasanya dipecahkan ketika kita melihat bahwa masalah itu hanyalah sekedar suatu keputusan yang berat yang sedang menunggu untuk dibuat.” Dr. Robert Schuller
Suatu Batas Waktu Harus Ditetapkan Ketika:
a. Orang-orang lain bergantung pada keputusan anda.
b. Hal itu merupakan bagian dari sebuah keputusan yang lebih besar.
c. PR kita telah selesai.
d. Keputusan kita tidak akan menjadi sesuatu yang mengenakkan.
e. Ketakutan kita akan kegagalan menunda keputusan kita.
4. Pastikan bahwa waktunya tepat.
Keputusan yang salah pada waktu yang salah adalah bencana.
Keputusan yang salah pada waktu yang tepat adalah kesalahan.
Keputusan yang tepat pada waktu yang salah adalah kurang diterima.
Keputusan yang tepat pada waktu yang tepat adalah keberhasilan.
5. Carilah nasehat dari orang-orang yang tepat.
Amsal mengingatkan kita beberapa kali bahwa ada hikmat dalam banyak nasihat. Mengapa mencari partisipasi yang lebih banyak dari orang-orang lain?. Salah satu alasan yang paling kuat adalah karena kebutuhannya besar. Tak seorangpun pemimpin masa kini yang mungkin dapat mengetahui secukupnya tentang semua bidang pelayanan yang mereka terlibat di dalamnya sehingga sanggup membuat satu keputusan solo yang sangat brilian. Kedua, para pemimpin yang baik tahu bahwa tak ada keputusan yang berhasil tanpa berkongsi dengan orang-orang yang mereka pimpin.
Sebagaimana seorang pemimpin pernah berkata: “Ingat, si bos tidak dapat menjalankan keputusan-keputusan seorang diri, padahal pelaksanaan dari keputusan bernilai 90% dari seluruh karya. Apa yang telah kita pelajari dalam jalan yang sukar adalah bahwa perencanaan yang terkonsep perlu melibatkan semua orang yang turut bertanggung jawab untuk mengubah rencana-rencana itu menjadi kenyataan.”
6. Buatlah keputusan-keputusan anda atas dasar prinsip dan nilai anda.
– Keciutan hati (cowardice) bertanya: Apa ini aman?
– Konsensus (consensus) bertanya: Apa ini populer?
– Suara hati nurani (conscience) bertanya: Apa ini benar? Dr. Martin Luther King, Jr.
7. Kembangkan sistem-sistem yang memampukan anda untuk membuat panggilan yang berat.
Salah satu keputusan yang bijak yang dapat anda buat selaku seorang pemimpin adalah menetapkan sistem-sistem yang akan menolong anda membuat keputusan-keputusan. Kenalilah prinsip-prinsip yang anda pegang dan gunakan prinsip-prinsip itu untuk menuntun proses anda.
Contoh untuk Sebuah Agenda Dewan/Majelis
a. Pokok-pokok informasi – Bahaslah apa yang sedang terjadi dalam organisasi.
b. Pokok-pokok tindakan – Pungutlah suara pada apa yang telah dibahas itu.
e. Pokok-pokok pengkajian – Bicarakan permasalahannya untuk didiskusikan dan dikembangkan, namun tanpa dipungut suara.
Contoh tentang Penetapan Waktu Yang Tepat untuk Keputusan-Keputusan Yang Berat

8. Pahamilah perasaan / emosi dalam pembuatan sebuah panggilan yang berat.
“Para pembuat keputusan terbaik adalah mereka yang bersedia untuk paling menderita diatas keputusan-keputusan yang dibuat, namun tetap menguasai kesanggupan mereka untuk mampu membuat keputusan.” M. Scott Peck
Keputusan berarti perubahan dan perubahan bisa mengerikan. Ketakutan bisa mencoba mendesak anda untuk kembali ke kawasan nyaman anda. Ingatlah untuk :
- Melihat pemikiran-pemikiran kedua sebagai sesuatu yang normal. Langkah-langkah besar iman datang bersamaan dengan keragu-raguan yang besar pula.
- Mengambil waktu untuk menangisi apa yang anda tinggalkan di belakang. Tak menjadi masalah untuk berduka atas kehilangan yang terjadi dalam hidup kita.
- Menerima prinsip pertukaran/penjualan. Peganglah erat hal-hal yang baru dan biarkan pergi hal-hal yang lama.
- Berdoa demi kekuatan dan hasrat hati Anda akan menemukan dorongan, sebagaimana Yesus sewaktu berada di Getsemani.
“Para pemimpin yang sukses berani untuk tidak populer sewaktu mereka harus membuat keputusan-keputusan yang berat. dan mereka menerima bahwa mungkin akan ada masa-masa panjang sebelum pahala-pahala dari upaya mereka akhirnya menampakkan diri” – Andrew Sherwood
9. Pahamilah bagian anda dan bagian Allah
“Kewajiban saya adalah melakukan hal-hal yang benar. Lebih dari itu, ada ditangan Allah” – Martin Luther King J.
Kita harus hidup tepat seperti tiga pemuda Ibrani dalam Daniel 3:15-18. Mereka berketetapan untuk melakukan apa yang benar dan mempercayai Allah untuk hasilnya.
10. Berdoalah untuk ketajaman pikiran dan keberanian.
Tetapi apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintanya kepada Allah, – yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati dan tidak membangkit-bangkit, maka hal itu akan diberikan kepadanya.” Yakobus 1:5.
Saya telah sering kali dipaksa untuk jatuh tersungkur di atas lutut saya oleh keyakinan yang melimpah-ruah bahwa saya tidak harus pergi kemanapun juga (red: kecuali kepada Allah). Hikmat saya sendiri dan semua yang ada dalam diri saya nampak tidak cukup untuk hari itu (Abraham Lincoln)
Penilaian : Daftarkan dua keputusan yang berat yang sedang anda hadapi. Bagaimana dapat menangani keputusn-keputusan itu dengan baik.
Penerapan : Berdasarkan daftar di atas, langkah-langkah apa yang harus anda ambil agar dapat menangani keputusn-keputusan itu dengan baik.
Sumber : Equip Seminar Buku 6 Bab 1 – materi digital disusun Nathanael Ricardo untuk www.transformasi.com.
Equip Seminar adalah pelatihan kepemimpinan yang merupakan bagian dari proyek global Millions Leaders Mandate – Mandat Sejuta Pemimpin dengan tujuan menyiapkan sejuta pemimpin yang mempengaruhi dunia dengan kabar baik. Diinisiasi oleh penulis buku dan hamba Tuhan John C. Maxwell, materi dalam program ini banyak belajar tentang kepemimpinan dari pemimpin utama sekaligus model pelayanan kehambaan tak terbantahkan, Tuhan itu sendiri.
Penyusun memiliki dua sertifikasi untuk pelatihan ini sejak tahun 2006 dan memperoleh ijin untuk membagikan materi ini bagi semua orang yang ingin diperlengkapi untuk menjadi pemimpin yang lebih baik. Anda bisa menjadikan materi ini sebagai bahan mentoring di perusahaan, pemuridan di organisasi kerohanian atau sekedar bacaan bagi anda. Silakan menggunakan materi ini dengan syarat mencantumkan sumber materi. Untuk mendapatkan hasil terbaik dari pelatihan ini disarankan untuk mempelajari materinya secara lengkap dan runtun. Buatlah pelatihan yang terencana dan terjadwal, lakukan dalam grup atau berkelompok serta ciptakan ruang interaktif untuk memperoleh hasil yang maksimal. Selamat menjalani proses untuk kepemimpinan yang diberkati Tuhan.
Baca Artikel Utama Tentang Pemimpin dan Kepemimpinan :