Pemimpin Harus Mengasihi Yang Keluar Dari Sebuah Keputusan, Bukan Reaksi
Kualitas Kepemimpinan – Relasi dan Hubungan 11
Bacaan : Yakobus 2:1-9
Relasi hubungan dan kepemimpinan tidak dapat diceraikan. Lebih lanjut, para pemimpin harus belajar berhubungan dengan orang-orang berdasarkan pada keputusan, bukan reaksi. Kita harus mencintai orang terlepas dari apa yang dapat mereka berikan sebagai balasannya.
Yakobus 2 memulai dengan berbicara tentang dosa keberpihakan. Para pemimpin tidak boleh memperlakukan orang kaya dengan baik dan orang miskin dengan buruk. Cinta kasih harus diberikan tanpa syarat. Apakah ini berarti kita memperlakukan semua orang sama? Tidak semuanya. Kita harus berhubungan dengan masing-masing individu berdasarkan karunia batinnya, bukan karunia lahiriah. Para pemimpin harus mengidentifikasi talenta dan karunia pada orang lain, kemudian menempatkan individu tersebut di tempat yang sesuai posisi untuk mendorong penggunaan karunia mereka. Perhatikan diagram di bawah ini.
Masalah dan Respons Saya
1. Mengasihi orang-orang – Saya mencintai mereka berdasarkan keputusan tanpa syarat.
2. Posisi dan tugas – Saya menempatkan mereka sesuai dengan bakat mereka.
3. Pengakuan – Saya mengenali nilai dan kontribusi semua orang.
4. Peneguhan – Saya mendasarkannya pada kebutuhan orang tersebut.
Artikel Kualitas Kepemimpinan Dalam Hal Hubungan dan Relasi :
- Abigail yang Sehat Versus Nabal yang Tercela
- Hubungan: Mengatasi Orang yang Sulit
- Relasi : Ayub Mengambil Jalan Yang Luhur
- Kepemimpinan yang Efektif Mengundang Kemitraan
- Relasi : Saat Orang Dihormati, Hubungan Dipulihkan
- Para Pemimpin Harus Berhubungan Sebagai Gembala Kepada Orang-orang
- Hubungan : Jika Anda Akur, Orang-orang Akan Mengikuti
- Relasi : Paulus Menegaskan Rekan-rekannya Dengan Menyebut Nama
- Pemimpin Tangguh Tapi Lembut
- Kamu Tidak Dapat Menceraikan Kepemimpinan dari Hubungan
- Pemimpin Harus Mengasihi Yang Keluar Dari Sebuah Keputusan, Bukan Reaksi
Baca Artikel Utama Tentang Pemimpin dan Kepemimpinan :