Kepemimpinan Eli : Sukses Sebagai Imam, Tidak Sebagai Orang Tua
Topik Isu Kepemimpinan dan Keluarga 01
Bacaan : 1 Samuel 2: 12-17, 22-36

Kegagalan Eli dalam memimpin keluarganya akhirnya membuahkan hasil berupa kejatuhannya sebagai pemimpin agama. Inilah hakim yang dihormati di Israel namun gagal untuk mendisiplinkan dua putranya dan akhirnya membesarkan pemberontak spiritual. Eli kehilangan kredibilitasnya, pekerjaannya, dan akhirnya hidupnya.
Kitab Suci mengajarkan bahwa jika kita tidak memimpin keluarga dan melakukannya dengan setia, kita kekurangan kualifikasi untuk memimpin di luar rumah (1 Timotius 3:4,5) – dengan kata lain, jika kita tidak berfungsi di rumah, jangan mengekspornya keluar.
Bagaimana mungkin seorang imam seperti Eli meleset dari sasaran? Dengan membuat beberapa kesalahan penting:

1. Penekanan : Eli menekankan untuk memberikan pengajarannya pada rekan kerja dan klien, bukan pada keluarganya.
2. Harapan dan ekspektasi : Eli mengira putranya akan melakukan semua yang baik “hanya karena mereka tinggal di rumah Tuhan”.
3. Teladan dan contoh : Eli gagal menerapkan di rumahnya apa yang dia ajarkan dalam karyanya.
4. Keterikatan : Iman Eli begitu sibuk dengan profesinya, dia membutakan dirinya sendiri terhadap kegagalannya
Baca Artikel Topik Kepemimpinan dan Isu Keluarga :
- Kepemimpinan Eli : Sukses Sebagai Imam, Tidak Sebagai Orang Tua
- Silsilah : Dampak Dari Leluhur Pemimpin
- Panggilan Untuk Memimpin Anak-Anak Kita
- Seorang Wanita Berpengaruh
- Kepemimpinan di Rumah – Bagian 1
- Kepemimpinan di Rumah – Bagian 2
Baca Artikel Utama Tentang Pemimpin dan Kepemimpinan :