ChurchEdukasi & KesehatanEdukasi TeologiMentoring dan Pemuridan

Kajian Kitab Amsal

Equipping Church Sesi 3 (19 Juni 2024)

Oleh : Dr. Ruben Nesimnasi, M.Th

Kitab Amsal merupakan kitab hikmat yang utama dalam Perjanjian Lama, yang terbentuk sebagai gabungan dari berbagai tulisan, terutama nasehat-nasehat praktis dalam bentuk “amsal”. Istilah “amsal” dalam bahasa Ibrani disebut masyal yang berarti pepatah, peribahasa, perumpamaan, sindiran, teka-teki, dll.

Penulis

Dalam kitab Suci orang Yahudi, kitab ini diberi judul: “ Amsal Salomo anak Daud”. Namun demikian kitab ini mengandung beberapa bagian tulisan orang lain.

1. Salomo disebut sebagai penulis bagian pasal 10:1-22:16 dan juga pasal 25-29. Salomo mengubah 3000 amsal dan 1005 nyanyian rohani.

2. Orang-orang bijak disebut sebagai pengarang bagian-bagian Amsal pasal 22:17 dan pasal 24:23

3. Pegawai-pegawai Hizkia disebut sebgai penerbit kumpulan Amsal Salomo yang kedua pasal 25-29.

4. Agur, anak Yake (Amsal 30) yang berasal dari “Masa”. Masa adalah sebuah suku orang Arab keturunan Abraham melalui Ismael (Kejadian 25:12-14 bdg 1Raja-raja 4:30)

5. Raja Lemuel (Amsal 31:1-9) mungkin berasal dari Masa. Amsal 31:10-31 merupakan lampiran kitab Amsal yang penulisnya tidak diketahui.

Tujuan kitab Amsal :

Untuk mengetahui Hikmat dan Didikan (Amsal 1:2) yang mencakup pendidikan untuk orang-orang yang belum mempunyai hikmat (ayat 4) dan juga penambahan ilmu bagi orang-orang yang sudah bijaksana (ayat 5).

Tema kitab Amsal :

Permulaan Hikmat adalah takut akan Tuhan (Amsal 9:10; 1:7; 15:33). Orang yang ingin memperoleh hikmat harus bertitik tolak dari iman dan hormat kepada Allah, satu-satunya sumber hikmat itu.

Garis Besar kitab Amsal

Kitab Amsal terdiri dari 31 pasal, terbagi dalam:

1. Pasal 1:1-7 merupakan pendahuluan

2. Pasal 1:8-9:18 ajaran tentang hikmat.

3. Pasal 10:1-22:16 merupakan kumpulan Amsal-amsal Salomo yang pertama

4. Pasal 22:17-24:34 perkataan-perkataan orang bijak

5. Pasal 25-29 kumpulan amsal-amsal Salomo yang kedua

6. Pasal 30 perkataan-perkataan Agur

7. Pasal 31:1-9 perkataan-perkataan Lemuel

8. Pasal 31:10-31 lampiran, isteri yang sempurna.

Ciri-ciri Hikmat di Israel.

1.Pengajaran hikmat itu sendiri didasarkan pada “takut akanTuhan”. Kata-kata yang keluar memberikan kehidupan bukan kematian, selanjutnya pendengarnya merasa disembuhkan

dan bukan dilukai.

2. Pengajaran hikmat itu mengingatkan orang untuk membedakan antara dua macam sikap dan perilaku orang yang bertentangan: yang baik dan benar, bijaksana di satu pihak, yang buruk dan salah dan bebal di pihak yang lain. Pengajaran hikmat itu sendiri juga mengandung tujuan yang khusus.

3. Pengajaran hikmat selalu dikemukakan dengan penuh keyakinan dan wibawa. Dalam proses penyampaian guru hikmat tidak menyampaikan pengejaran atau nama dan wewenang sendiri, karena mereka lebih menghormati seorang raja (Amsal 24:21). Sebab

seorang raja juga harus dipimpin oleh hikmat untuk bisa memimpin dengan baik (Amsal 8:15; 20:28).

4. Pengajaran hikmat dipersonifikasikan. Hal serupa juga terdapat dalam Amsal 8:1-21 dan ayat 32-36; dan Amsal 1:1-20; Amsal 3:13-20. Terkadang hikmat juga dipersonifikasikan sebagai seorang yang berseru-seru dan memperdengarkan suaranya di tempat-tempat yang tinggi, di tepi jalan, dipersimpangan jalan-jalan, di sanalah ia berdiri (Amsal 8:1, 2).

Ajaran Pokok dalam Kitab Amsal

1. Allah— “Takut akan Tuhan” berarti : manusia mengenal Tuhan dan mengikuti perintahNya (2:5;9:10;3:6) dan manusia harus percaya akan Tuhan dalam segala hal (Amsal 3:5-6;19:21;21:31;29:25).

2. Hikmat —– mempunyai beberapa segi misalnya pengertian dan akal budi (Amsal 1:2), didikan/teguran (Amsal 1:2-3), kepandaian (Amsal 2:2-6), kecerdasan (Amsal 1:4) pengetahuan/ ilmu (Amsal 1:5,7) dan hikmat yang diterima oleh barang siapa yang menginginkannya (Amsal 9:4,16) dalam hal ini berasal dari Tuhan (Amsal 2:6).

3. Orang bodoh —- tiga istilah yang dipakai untuk menyebut orang bodoh: orang yang tak berpengalaman; orang bebal dan orang pencemooh.

4. Orang pemalas —- tidak mau memulai apa-apa (Amsal 6:9-10); tidak mau menyelesaikan apa yang telah dimulainya (Amsal 26:15), tidak mau menghadapi permasalahan atau persoalan (Amsal 22:13), maka kehidupannya sia-sia belaka dan tidak berguna (Amsal 13:4; 6:6-11)

5. Sahabat —- persahabatan bersifat tetap (Amsal 18:24,17:17);berbicara terus terang dan secara terbuka (Amsal 27:6) mengindahkan perasaan orang lain (Amsal 25:17; 26:18-19).

6. Kata-kata —- tujuh hal yang dibenci oleh Tuhan(Amsal 6:16-19) yakni: lidah dusta, saksi dusta, menimbulkan pertengkaran saudara.

7. Beberapa nasehat untuk berkata-kata : harus jujur (Amsal 16:13), jangan berbicara banyak (Amsal 11:12-13), berbicara dengan tenang (Amsal 15:1;17:27) dan kata-kata harus teliti dan tepat (Amsal 15:23).

8. Hidup kekeluargaan — maksud Tuhan tentang perkawinan adalah satu suami untuk satu isteri dalam hubungan yang berahi dan setia (Amsal 5:18-19). Isteri dapat menolong suami untuk sukses (Amsal 12:4). Orang tua berkewajiban mendidik anak-anak (Amsal 1:8-9). Dan istri yang sempurna (Amsal 31:10-31).

9. Hal lain: Tidak menguasai diri sendiri, merusak diri sendiri (Amsal 20:1;6:32); kesombongan sering menjatuhkan manusia (Amsal 16:18); orang yang memberi akan diberkati tetapi orang kikir akan mendapat kekurangan (Amsal 11:24-25).

Artikel Selengkapnya :

Materi dan Bahan Pelajaran Equipping Church 2024