Kepemimpinan yang Aman
Renungan dan Inspirasi Kepemimpinan 25 Januari
Mengapa engkau menghina Tuhan dengan melakukan apa yang jahat di mata-Nya? Uria, orang Het itu, kaubiarkan ditewaskan dengan pedang; isterinya kauambil menjadi isterimu, dan dia sendiri telah kaubiarkan dibunuh oleh pedang bani Amon. 2 Samuel 12:9
Keamanan memberikan landasan bagi kepemimpinan yang kuat. Ketika kita merasa tidak aman, kita menjauh dari misi kita setiap kali masalah muncul. Kita harus merasa aman ketika orang-orang tidak lagi menyukai kita, ketika dana menurun, ketika semangat kerja merosot, atau ketika orang lain menolak kita. Jika kita tidak merasa aman, rasa takut pada akhirnya akan menyebabkan kita menyabotase kepemimpinan kita.
Bayangkan apa yang mungkin terjadi jika nabi Natan tidak memiliki rasa aman. Raja Daud telah menutupi semuanya dengan sangat baik; tidak ada orang lain yang tahu apa yang terjadi. Lebih jauh lagi, Daud yang populer telah membuat Israel menjadi terkenal di antara bangsa-bangsa, dan kebanyakan orang Israel akan memihak Daud jika ia melakukan perlawanan.

Akhirnya dari sudut pandang teknis, Daud telah menyiapkan orang itu untuk dibunuh dalam pertempuran melawan bangsa Amon, namun bukan tombak atau pedangnya yang merenggut nyawa Uria. Nabi Natan harus merasa benar-benar aman dalam rencana konfrontasinya, kalau tidak rencana konfrontasinya akan menjadi bumerang.
Sumber : EQUIP Milist – The Maxwell Leadership Bible
Renungan dan Inspirasi Kepemimpinan November
Renungan dan Inspirasi Kepemimpinan Bulan Desember
Baca Artikel Utama Tentang Pemimpin dan Kepemimpinan :